Mohon tunggu...
Muhammad Bain
Muhammad Bain Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Mahasiswa Agribisnis Instiper Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Ketepatan Pemupukan terhadap Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit

22 Juli 2024   19:23 Diperbarui: 22 Juli 2024   19:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

           Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan salah satu produk utama yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.Pemupukan yang cukup merupakan  faktor penting yang menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit. Aspek penting dalam budidaya kelapa sawit adalah perawatan tanaman.Salah satu faktor terpenting dalam merawat pohon kelapa sawit adalah pemupukan untuk meningkatkan produktivitas. Kelapa sawit merupakan produk budidaya yang memiliki kemampuan menyerap unsur hara dalam jumlah relatif tinggi dari dalam tanah. Rendahnya kemampuan tanah dalam menyuplai unsur hara bagi tanaman kelapa sawit menyebabkan rendahnya penyerapan unsur hara. Seluruh unsur hara yang diserap oleh pohon kelapa sawit digunakan untuk pertumbuhan vegetatif dan pembentukan buah, sehingga kekurangan unsur-unsur tersebut akan menurunkan pertumbuhan dan hasil pohon kelapa sawit (Afifudin, 2023).Pemeliharaan  pohon kelapa sawit merupakan upaya yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas yang optimal.

Pentingnya Pemupukan dalam Budidaya Kelapa Sawit

            Pemupukan bertujuan untuk menyediakan unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman agar dapat tumbuh optimal. Dalam budidaya kelapa sawit, pemupukan yang baik dan benar sangat penting karena tanaman ini membutuhkan berbagai makronutrien seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), serta mikronutrien seperti Magnesium (Mg), Boron (B), dan lainnya.Nutrisi-nutrisi ini memegang peranan yang sangat vital dalam berbagai proses fisiologis tanaman, seperti fotosintesis, pembentukan buah, dan resistensi terhadap penyakit. Oleh karena itu, pemupukan yang tepat sangat diperlukan agar tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas tinggi. Efektivitas dan efisiensi penggunaan pupuk sangat penting  karena biaya pemupukan tanaman kelapa sawit sangat tinggi, yaitu 50-70% dari biaya pemeliharaan dan 25% dari total biaya produksi (Jabal Albari, 2018).Penambahan unsur hara sangat membantu meningkatkan pertumbuhan  dan produktivitas tanaman serta kualitas produk yang dihasilkan (Jabal Albari, 2018).Kekurangan  unsur hara akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan vegetatif dan berkurangnya hasil tanaman kelapa sawit.

Jenis Pupuk yang Digunakan:

1. Pupuk Nitrogen (N) dan Pupuk Fosfor (P)

            Nitrogen adalah elemen penting yang digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan vegetatif. Nitrogen berperan dalam sintesis protein, enzim, dan klorofil yang diperlukan untuk fotosintesis.Fosfor digunakan dalam proses pembentukan akar, bunga, dan buah. Nutrisi ini juga penting dalam proses pembentukan ATP(Adinosin Trifosfat) yang diperlukan sebagai sumber energi dalam sel tanaman. Nitrogen dan fosfor merupakan dua unsur hara makro utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Nitrogen yang ada pada tanaman berpartisipasi dalam pembentukan protein, sintesis klorofil, dan  metabolisme. Nitrogen membentuk senyawa organik penting seperti asam amino, protein dan asam nukleat (Jabal Albari S. d., 2018). (Jabal Albari S. d., 2018) mengemukakan bahwa fosfor merupakan komponen struktural  sejumlah senyawa pemindah energi molekuler ADP, ATP, NAD, NADH, serta senyawa sistem informasi genetik DNA dan RNA.Unsur P berperan penting dalam proses fotosintesis dan metabolisme karbohidrat, dengan fungsi mengatur pembagian hasil fotosintesis antara sumber dan organ reproduksi, pembentukan inti sel, pembelahan dan perbanyakan sel, pembentukan lemak dan albumin.

2.  Pupuk Kalium (K)

               Kalium berfungsi untuk meningkatkan kualitas buah, meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta memperkuat jaringan tanaman. K merupakan salah satu unsur hara makro bagi tanaman yang berperan penting pada tanaman dalam proses metabolisme mulai dari fotosintesis, asimilasi dan translokasi  hingga pembentukan zat aktif pati, protein dan metabolisme enzim. Mobilitas kalium yang tinggi ditemukan terutama pada bagian vegetatif tanaman.Unsur K dalam tanah berasal dari mineral yang tersusun dari substrat tanah, sisa tanaman dan pupuk kandang juga dapat menjadi sumber kalium (Hasan Wirayuda S. T., 2022). Tanaman membutuhkan kalium dalam jumlah besar, berkisar antara 50 hingga 300 kg K/ha/musim tanam. Kebutuhan  K pada tanaman setara dengan kebutuhan N, bahkan pada beberapa tanaman serapan K lebih besar dibandingkan N seperti  pada lahan kering. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan K  tanaman  cukup tinggi  dan bila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka metabolisme tanaman akan terganggu sehingga menyebabkan produktivitas tanaman  dan mutu yang dihasilkan menjadi rendah (Hasan Wirayuda S. N., 2022).

3. Pupuk Mikro

                Selain makronutrien, kelapa sawit juga memerlukan mikronutrien seperti Boron (B), dan Seng (Zn) untuk menjaga keseimbangan nutrisi. Boron merupakan salah satu dari  unsur hara mikro  esensial yang dibutuhkan tanaman untuk menjalankan sejumlah fungsi metabolisme, terutama dalam transpor ion dan pembentukan kesuburan tanaman. Pada  kelapa sawit, gejala defisiensi mikronutrien atau defisiensi boron sering terjadi, terutama pada lahan  gambut atau tanah dengan kandungan  pasir tinggi. Munculnya gejala kekurangan boron pada tanaman merupakan tanda  yang  menggambarkan kurangnya unsur hara boron pada tanah dan dapat ditandai dengan tanaman kelapa sawit yang kerdil dan pelepah daun pendek dari yang normal. Untuk memenuhi kebutuhan boron pada pohon kelapa sawit, biasanya dilakukan pemupukan  boron  secara rutin setiap tahunnya.Salah satu  jenis pupuk boron  yang umum digunakan oleh petani kelapa sawit adalah HGFBorate (Pupuk Borat Berkualitas Tinggi) disebut juga pupuk Boraks (Na B O. 5H O) mempunyai sifat  larut.Boron juga dapat berasal dari dalam tanah seperti pelapukan bahan organik,air irigasi,residu bahan bakar fosil,pembangkit listrik dan batu bara,dan kegiatan industri lainnya (Pane, 2023).

Penerapan Metode 4T pada Pemupukan

1. Tepat Jenis

            Pemupukan yang benar adalah pemupukan  yang memperhatikan kebenaran pupuk  yang digunakan.Menurut (Afrillah, 2022) disebutkan bahwa strategi yang digunakan dalam  menentukan jenis pupuk dipengaruhi oleh faktor teknis dan  faktor ekonomi. Pertimbangan teknis termasuk sifat pupuk dan sifat tanah tempat pemberian pupuk  akan sangat menentukan efektivitas pupuk. Pohon kelapa sawit membutuhkan pupuk  yang mengandung unsur hara makro yang cukup, termasuk nitrogen.

2. Tepat Dosis

            (Afrillah, 2022) berpendapat bahwa dosis yang tepat berarti pupuk yang digunakan harus  sesuai dengan kebutuhan tanaman, tidak  berlebihan dan  tidak kurang. Dosis pupuk yang berlebihan tidak hanya meningkatkan biaya pupuk, tetapi juga merugikan tanaman. Ketepatan Dosis Menurut (Yazid, 2021), pertimbangan yang digunakan untuk menentukan dosis pupuk untuk mengkompensasi kekurangan unsur hara  tanah antara lain adalah hasil analisa daun dan tanah, hasil yang dicapai yang diperoleh pada 5 tahun sebelumnya, pelaksanaan pemupukan pada tahun sebelumnya, data curah hujan. selama minimal 5 tahun  dan observasi lapangan termasuk defisiensi unsur hara, teknik pertanian dan panen.

3. Tepat Cara

            Cara pemupukan yang dianjurkan PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) antara lain dengan menyebarkan P, K dan Mg pada piringan serta menambahkan N ke dalam tanah.Pemupukan dengan cara pembenaman dalam tanah juga dilakukan pada lahan miring yang belum mempunyai tapal kuda (Yazid, 2021).


4. Tepat Waktu

          (Yazid, 2021) Waktu dan frekuensi pemupukan dipengaruhi oleh iklim terutama curah hujan, sifat fisik tanah, ketersediaan pupuk, serta adanya sifat sinergis dan antagonis antar unsur hara.Pupuk dapat diserap tanaman secara optimal jika curah hujan antara 100 hingga 250 mm per bulan. Kondisi ini menunjukkan tanah cukup lembab namun tidak jenuh sehingga memudahkan tanaman dalam menyerap unsur hara.

Pengaruh Ketepatan Pemupukan

1. Pertumbuhan Vegetatif

            Pemupukan yang tepat memiliki pengaruh langsung terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kelapa sawit mulai dari tinggi tanaman hingga jumlah daun. Menurut (Ingrid Ovie Yosephine, 2021),  nitrogen merupakan unsur hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman, terutama untuk pertumbuhan daun. (Ingrid Ovie Yosephine, 2021), unsur terpenting yang  dibutuhkan tanaman adalah  nitrogen.Unsur ini diperlukan untuk produksi protein lain selama pembentukan sel baru dan berperan aktif dalam pembentukan klorofil pada daun. (Ingrid Ovie Yosephine, 2021) unsur kalium mempunyai pengaruh penting dalam meningkatkan sintesis dan pengangkutan karbohidrat serta mempunyai fungsi pengerasan batang pohon kelapa sawit sehingga mempengaruhi diameter batang.Pertumbuhan vegetatif tanaman sangat dipengaruhi oleh pemberian nutrisi NPK dan     unsur hara lainnya dalam jumlah  seimbang.

2. Pembentukan dan Kualitas Buah

         Pupuk Fosfor dan Kalium penting dalam tahap pembentukan buah. Fosfor mendukung perkembangan akar yang lebih baik, sehingga memungkinkan tanaman mengakses lebih banyak nutrisi dan air dari tanah. Sementara itu, Kalium berfungsi meningkatkan kualitas buah, terutama dalam hal ukuran, berat, dan kandungan minyak.

3. Kekebalan Terhadap Hama dan Penyakit

            Pemupukan yang tepat juga dapat meningkatkan kekebalan tanaman terhadap hama. Misalnya, kalium telah terbukti meningkatkan kekuatan jaringan tanaman sehingga lebih tahan terhadap serangan hama dan patogen. Unsur hara mikro seperti magnesium dan boron juga berperan dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit.

4. Meningkatkan Produktivias

            Produktivitas panen yang baik dari pohon kelapa sawit dapat dicapai dengan perawatan yang cermat. Salah satu sumber utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman kelapa sawit adalah pupuk.Pemupukan merupakan pemberian 30 ember unsur hara ke dalam tanah untuk menjaga keseimbangan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan menggantikan unsur hara yang hilang pada saat panen. Defisiensi nutrisi akan segera menunjukkan gejala defisiensi dan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan serta berkurangnya produktivitas. (Ramon, 2019) menyatakan bahwa upaya pemupukan pada pohon kelapa sawit harus mampu menjamin pertumbuhan normal sehingga dapat memberikan hasil pohon buah segar (TBS) yang optimal dan menghasilkan kandungan minyak sawit mentah (CPO) yang tinggi baik kuantitas maupun kualitasnya.

Kesimpulan

Pemupukan yang tepat memegang peranan penting dalam budidaya kelapa sawit. Dengan memahami kebutuhan nutrisi tanaman dan menerapkan praktik pemupukan yang baik, petani dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif, kualitas buah, dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Selain itu, praktik pemupukan yang tepat dapat mendukung produktivitas lahan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, investasi dalam pemupukan yang tepat adalah langkah bijak untuk mencapai hasil panen yang optimal dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun