Jika kita cermati tentang perkembangan e-learning di Indonesia, sangat banyak kendala dan masalah dalam penerapannya dalam pembelajaran. Negara kita masih dibilang tertinggal dalam pengembangan e-learning dengan negeri jiran (Malaysia, singpura, brunei, dan Thailand) dalam dunia pendidikan. Bahkan bila dibandingkan dengan amerika, jepang, china korea dan negara-negara eropa lainnya, Indonesia sangat tertinggal jauh dalam hal pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran.
Tahukah anda jika dalam dunia pendidikan saja banyak yang menyebutkan bahwa Indonesia menempati posisi terendah, lalu bagaimana dengan perkembangan E-learning yang ada ?
Sangat banyak sekali kendala dan masalah yang kita hadapi, mulai dari kurangnya dukungan pemerintah dalam melengkapi fasilitas teknologi pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah, kurangnya biaya, tidak adanya kesedaran para siswa akan pentingnya e-learning dalam dunia pembelajaran mereka, sedikitnya ahli di bidang jaringan komputer serta desain, dan lain sebagainya.
Namun semua itu tak membuat kita untuk berkecil hati, patah semangat untuk terus mengembangkan TI, belajar e-learning, bahkan bersaing dengan sahabat-sahabat yang berada dibelahan dunia sana.
Dewasa ini, beberapa sekolah yang ada di Indonesia sudah menerapkan e-learning. Bahkan lebih dari separuh lembaga tinggi dan universitas yang ada di Indonesia sudah menginovasi e-learning sehingga pembelajaran yang ada dapat berjalan disamping lebih efektif namun juga dapat mengefiesiensi waktu serta biaya. Tak khayal jika beberapa sekolah maupun universitas yang ada di negeri kita ini sudah mulai menggunkan e-learning di kelas, sehingga mampu menyedot mahasiswa asing untuk belajar di Indonesia, tak hanya itu lembaga pendidikan kita pun sekarang bisa bersaing dengan lembaga lembaga berkelas yang ada luaran sana.
- Lebih mudah diserap. Maksud dari lebih mudah diserap ialah bahwa pembelajaran berbasis elektronik seperti video, gambar, rekaman, internet, lebih dapat dipahami oleh siswa dan siswa sehingga mereka bisa mengikuti pembelajaran di kelas dengan senang.
- Pembelajaran Jauh lebih efektif. Dengan E-learning pula pengajar dapat menginovasi pembelajaran di kelas, para siswapun dapat lebih berkreatif dalam mengembangkan materi mereka baik di dalam maupun di luar sekolah.
- Efesien waktu dan biaya. Tentu, dengan e-learninglah pengajar maupun siswa dapat menghemat waktu dan biaya, lantaran mereka dapat lebih leluasa saling berbagi informasi tanpa harus mendatangi sekolah dan belajar di kelas
- Tersedia 24 jam. Artinya siswa pun dapat menanyakan materi pelajaran tanpa harus ada di kelas, sedangkan pengajarpun dapat memonitoring tugas dan siswa siswa kapan pun bahkan dimanapun mereka berada
Disamping memiliki kelebihan, e-learning juga memiliki manfaat yang sangat banyak bagi pengajar dan siswa. Diantaranya ialah :
- Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
- Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
- Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
Menurut pranoto dkk dalam bukunya sains dan teknologi, yang dilansir dalam www. kajian pustaka.com. Beliau menyebutkan :
Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:
- Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
- Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
- Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
- Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
- Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
- Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.
Dari uraian diatas, sangat jelas bahwasanya e-learning memiliki segudang manfaat yang dapat mengubah pembelajaran di sekolah lebih kreatif, inovatif dan efektif. Lantas, apakah kita masih tetap saja mengabaikan teknologi, tidak melirik e-learning, dan masih menggunakan metode pembelajaran konsevatif di era sekarang ?
Lalu bagaimana masa depan generasi selanjutnya ? apakah mereka dibiarkan dalam keadaan buta teknologi ? sehingga perlahan bangsa kita tak bisa berkompentensi dengan bangsa lain ?