Juga, membahas tentang masalah ketrampilan, sikap, perbuatan dan strategi mengajarkan Bahasa arab. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya e-learning dan teknologi media pembelajaran sangat diperlukan untuk menunjang keefektifitasan pembelajaran di dalam kelas. E-elarning juga termasuk salah satu jenis teknologi media pembelajaran.
Sebenarnya pengertian e-learning itu sangat banyak baik itu yang tulis menurut pendapat para pakar IT maupun web yang ada di internet, namun dari beberapa pengertian E-learning yang ada, ada satu pendapat yang cukup tenar akan pengertian e-learning, yaitu menurut Hartley (seorang pakar E-learning abad 21). Beliau menyebutkan bahwa pengertian E-learning ialah suatu jenis belajar mengajar yang memunngkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain.
Setelah kita menelaah apa sih itu pengertian e-learning, mungkin sebagian dari kita juga masih kurang mengerti, sebenarnya sejak kapan e-learning itu diperkenalkan, lalu bagaimana perkembangan e-learning itu sendiri di Indonesia ?
Seperti yang dilansir diwikipedia bahwa e-leaerning mengalami perkembangan yang signifikan sejak pertama kali diperkenalkan dalam dunia pembelajaran. Dalam sejarah pengenalan e-learning pada dunia pendidikan, Wikipedia menulis sebagai berikut :
E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
Slogan yang selalu diangkat dalam penerapan e-learning, yaitu “Content is King, Conversation is Queen”. Sudah sepantasnya bagi Penggiat e-learning, untuk selalu berusaha menyajikan konten yang bisa diterima dengan baik, bisa diakses dengan mudah, dan bisa diiikuti dengan menyenangkan.
Dapat diambil kesimpulan bahwasanya pengenalan e-learning itu sudah ada sejak era 90’ an dan mengalami perkembangan yang sangat pesat menjelang era millennium. dunia e-learning yang disebutkan dalam lansiran Wikipedia di atas pertama kali dikenalkan oleh universitas Illionis, sebuah universtas yang terletak di Chicago amerika serikat. Oleh karenanya perkembanngan dunia e-learning di amerika serikat khususnya meningkat pesat. Lalu bagaimana dengan di Indonesia ?