Mohon tunggu...
Muhammad Azzam Solaahuddin
Muhammad Azzam Solaahuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Political Science - UIN Jakarta

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Apakah Bermodal Popularitas dan Elektabilitas Ridwan Kamil Dapat Maju dalam Pilgub DKI Jakarta Mendatang

18 Juli 2024   19:24 Diperbarui: 18 Juli 2024   21:21 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2024 merupakan tahun pemilu di Indonesia atau secara istilah masyarakat Indonesia sedang melaksanakan pesta demokrasi pada tahun ini. Sebab, beberapa bulan yang lalu masyarakat Indonesia telah melaksanakan Pemilihan Presiden yang dilakukan secara serentak yang berakhir dengan kemenangan paslon 02 yakni Prabowo-Gibran. Selanjutnya, Pilgub DKI akan dilaksanakan pada 27 November 2024. 

Dalam konteks ini ada banyak nama politisi yang dirumorkan akan ikut kontestasi dalam Pilgub DKI Jakarta 2024, salah satunya nama yang belakangan ini sedang hype dibicarakan adalah Ridwan Kamil yang sebelumnya telah menjabat sebagai Wali Kota Bandung pada tahun 2013 -2018 dan telah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat selama 5 tahun pada periode 2018 -- 2023. 

Tentu, akan menjadi suatu kebanggaan apabila seorang politisi dapat berkontestasi dan menang dalam Pilgub DKI Jakarta. Rumor Ridwan Kamil (RK) ini tidak sekedar muncul, hal ini terjadi karena popularitas RK di media soial yang dinilai sangat tinggi. 

Apabila dibandingkan dengan ketiga calon Presiden kemarin, followers RK dalam media sosial instagram (18/07/24) ada pada urutan pertama dengan 21,9 juta pengikut. Kemudian, Prabowo Subianto dengan 12,9 juta pengikut. Pada posisi tiga ada Anies Baswedan dengan 7,4 juta pengikut, dan Ganjar dengan 6,6 juta pengikut.

Selain faktor populer, Ridwan Kamil juga dinilai sebagai seorang pemimpin yang kompetan dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil survei yang dilakukan oleh Kadatada Insight Center (KIC), bahwa 88,3% responden mengaku puas dengan kinerja Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat, kemudian melalui lembaga CigMark sebanyak 73,55 persen responden ingin RK kembali jadi Gubernur di Jabar. 

Setidaknya ada dua aspek yang bisa menjadi modal apabila RK maju dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2024, yakni populatiras dan hasil kerja yang cukup kompeten dalam kepemimpinan sebelumnya. Namun, akan ada satu pertanyaan bahwa apakah RK memiliki peluang dalam kontestasi politik di DKI Jakarta.

Dikutip dari Antara, menurut Ujang Komarudin selaku pengamat politik dari Universitas Al-Azhar bahwa kecil peluang RK untuk menang di Pilkada Jakarta. Ujang menilai bahwa lebih rasional RK untuk maju di Pilkada Jawa Berat, sebab dalam Pilkada DKI ia bisa berlawanan dengan Anies Baswedan.

Selanjutnya, mengutip dari detik,com. Menurut Adi Prayitno selaku Direktur Parameter Politik Indoneis (PPI) dan Dosen aktif Syarif Hidayatullah Jakarta menilai bahwa RK memiliki peluang menang mudah jika maju di Pilgub Jabar ketimbang DKI. Adi juga menyatakan bahwa lawan-lawan yang akan dihadapi jika ingin maju di Pilgub Jakarta tidaklah mudah. Selain itu, perlu menunggu keputusan dari Partai Golkar sebab RK merupakan kader dari Golkar.

Selanjutnya, bila melihat dari elektabilitas hasil survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas RK selalu berada dalam tiga besar dari sejak bulan Mei lalu, dengan posisi yang cukup relatif. Terkadang berada di atas Ahok dan terkadang berada di bawah Ahok, bila melihat elektabilitas bakal calon gubernur DKI Jakarta pada saat ini (18/07/24), Anies Baswedan masih menempati urutan pertama dengan perolehan 29,8%. 

Kemudian pada urutan kedua ditempati oleh Ahok dengan perolehan 20,0%, dan Ridwan Kamil berada pada urutan ketiga dengan 8,5%. Meskipun berada dalam urutan tiga besar, namun poin elektabilitas yang ada di kubu RK cenderung masih rendah dan cukup jauh tertinggal dibanding kedua bakal calon gubernur DKI lainnya. 

Dikutip dari Kompas.tv, Menurut Budiawan Sidik Arifianto selaku Peneliti Litbang Kompas Anies dan Ahok masih menjadi yang tertinggi dalam elektabilitas di survei karena beberapa faktor. Faktor rekam jejak keduanya saat memimpin DKI menjadi faktor alasan mengapa keduanya masih berada dalam elektabilitas  di atas. Selanjutnya adalah faktor pengetahuan dan pengalaman panjang terkait birokrasi di DKI Jakarta yang dinilai telah kredibel.

Berbeda dengan hasil survei elektabilitas yang ada di Jakarta, elektabilitas RK masih sangat dominan apabila ia maju kembali dalam Pilgub Jabar. Setidaknya ada tiga lembaga survei yang memberikan data terkait hal ini, Litbang Kompas mengeluarkan hasil elektabilitas RK di Jawa Barat sebesar 33,6%. 

Kemudian SMRC dan Indikator Politik Indonesia yang keduanya mengeluarkan hasil bahwa elektabilitas RK di atas 50%. Ini membuktikan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh para pengamat politik benar adanya bahwa mudah saja RK untuk memenangkan kontestasi Pilgub di Jawa Barat tetapi berbeda apabila RK ikut dalam kontestasi politik di DKI Jakarta.

Meskipun RK dinilai sebagai tokoh politik yang sangat terkenal di Indonesia dan juga tingginya tingkat elektabilitas di Jakarta, namun peluang untuk RK ikut maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2024 dinilai cukup sulit. 

Hal ini terjadi karena kemungkinan lawan politik yang akan ia hadapi merupakan mantan Gubernur DKI yang sudah memiliki rekam jejak yang mentereng di DKI Jakarta, yakni Anies Baswedan dan Ahok. 

Selain itu, masih tingginya elektabilitas RK di Jawa Barat sepertinya tidak akan disia-siakan oleh RK dan Golkar selaku partai pengusung Ridwan Kamil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun