Dikutip dari Kompas.tv, Menurut Budiawan Sidik Arifianto selaku Peneliti Litbang Kompas Anies dan Ahok masih menjadi yang tertinggi dalam elektabilitas di survei karena beberapa faktor. Faktor rekam jejak keduanya saat memimpin DKI menjadi faktor alasan mengapa keduanya masih berada dalam elektabilitas  di atas. Selanjutnya adalah faktor pengetahuan dan pengalaman panjang terkait birokrasi di DKI Jakarta yang dinilai telah kredibel.
Berbeda dengan hasil survei elektabilitas yang ada di Jakarta, elektabilitas RK masih sangat dominan apabila ia maju kembali dalam Pilgub Jabar. Setidaknya ada tiga lembaga survei yang memberikan data terkait hal ini, Litbang Kompas mengeluarkan hasil elektabilitas RK di Jawa Barat sebesar 33,6%.Â
Kemudian SMRC dan Indikator Politik Indonesia yang keduanya mengeluarkan hasil bahwa elektabilitas RK di atas 50%. Ini membuktikan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh para pengamat politik benar adanya bahwa mudah saja RK untuk memenangkan kontestasi Pilgub di Jawa Barat tetapi berbeda apabila RK ikut dalam kontestasi politik di DKI Jakarta.
Meskipun RK dinilai sebagai tokoh politik yang sangat terkenal di Indonesia dan juga tingginya tingkat elektabilitas di Jakarta, namun peluang untuk RK ikut maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2024 dinilai cukup sulit.Â
Hal ini terjadi karena kemungkinan lawan politik yang akan ia hadapi merupakan mantan Gubernur DKI yang sudah memiliki rekam jejak yang mentereng di DKI Jakarta, yakni Anies Baswedan dan Ahok.Â
Selain itu, masih tingginya elektabilitas RK di Jawa Barat sepertinya tidak akan disia-siakan oleh RK dan Golkar selaku partai pengusung Ridwan Kamil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H