Tahun 2024 merupakan tahun pemilu di Indonesia atau secara istilah masyarakat Indonesia sedang melaksanakan pesta demokrasi pada tahun ini. Sebab, beberapa bulan yang lalu masyarakat Indonesia telah melaksanakan Pemilihan Presiden yang dilakukan secara serentak yang berakhir dengan kemenangan paslon 02 yakni Prabowo-Gibran. Selanjutnya, Pilgub DKI akan dilaksanakan pada 27 November 2024.Â
Dalam konteks ini ada banyak nama politisi yang dirumorkan akan ikut kontestasi dalam Pilgub DKI Jakarta 2024, salah satunya nama yang belakangan ini sedang hype dibicarakan adalah Ridwan Kamil yang sebelumnya telah menjabat sebagai Wali Kota Bandung pada tahun 2013 -2018 dan telah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat selama 5 tahun pada periode 2018 -- 2023.Â
Tentu, akan menjadi suatu kebanggaan apabila seorang politisi dapat berkontestasi dan menang dalam Pilgub DKI Jakarta. Rumor Ridwan Kamil (RK) ini tidak sekedar muncul, hal ini terjadi karena popularitas RK di media soial yang dinilai sangat tinggi.Â
Apabila dibandingkan dengan ketiga calon Presiden kemarin, followers RK dalam media sosial instagram (18/07/24) ada pada urutan pertama dengan 21,9 juta pengikut. Kemudian, Prabowo Subianto dengan 12,9 juta pengikut. Pada posisi tiga ada Anies Baswedan dengan 7,4 juta pengikut, dan Ganjar dengan 6,6 juta pengikut.
Selain faktor populer, Ridwan Kamil juga dinilai sebagai seorang pemimpin yang kompetan dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil survei yang dilakukan oleh Kadatada Insight Center (KIC), bahwa 88,3% responden mengaku puas dengan kinerja Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat, kemudian melalui lembaga CigMark sebanyak 73,55 persen responden ingin RK kembali jadi Gubernur di Jabar.Â
Setidaknya ada dua aspek yang bisa menjadi modal apabila RK maju dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2024, yakni populatiras dan hasil kerja yang cukup kompeten dalam kepemimpinan sebelumnya. Namun, akan ada satu pertanyaan bahwa apakah RK memiliki peluang dalam kontestasi politik di DKI Jakarta.
Dikutip dari Antara, menurut Ujang Komarudin selaku pengamat politik dari Universitas Al-Azhar bahwa kecil peluang RK untuk menang di Pilkada Jakarta. Ujang menilai bahwa lebih rasional RK untuk maju di Pilkada Jawa Berat, sebab dalam Pilkada DKI ia bisa berlawanan dengan Anies Baswedan.
Selanjutnya, mengutip dari detik,com. Menurut Adi Prayitno selaku Direktur Parameter Politik Indoneis (PPI) dan Dosen aktif Syarif Hidayatullah Jakarta menilai bahwa RK memiliki peluang menang mudah jika maju di Pilgub Jabar ketimbang DKI. Adi juga menyatakan bahwa lawan-lawan yang akan dihadapi jika ingin maju di Pilgub Jakarta tidaklah mudah. Selain itu, perlu menunggu keputusan dari Partai Golkar sebab RK merupakan kader dari Golkar.
Selanjutnya, bila melihat dari elektabilitas hasil survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas RK selalu berada dalam tiga besar dari sejak bulan Mei lalu, dengan posisi yang cukup relatif. Terkadang berada di atas Ahok dan terkadang berada di bawah Ahok, bila melihat elektabilitas bakal calon gubernur DKI Jakarta pada saat ini (18/07/24), Anies Baswedan masih menempati urutan pertama dengan perolehan 29,8%.Â
Kemudian pada urutan kedua ditempati oleh Ahok dengan perolehan 20,0%, dan Ridwan Kamil berada pada urutan ketiga dengan 8,5%. Meskipun berada dalam urutan tiga besar, namun poin elektabilitas yang ada di kubu RK cenderung masih rendah dan cukup jauh tertinggal dibanding kedua bakal calon gubernur DKI lainnya.Â