Saya, Muhammad Azriel dan ketiga teman saya, Elang, Bintang, dan Arip merupakan mahasiswa aktif FISIP UHAMKA program studi Ilmu Komunikasi, kami melakukan program pemberdayaan keluarga dhuafa untuk melengkapi tugas mata kuliah Kemuhammadiyahan. Kelompok kami memilih keluarga bapak Abdul sebagai target utama program pemberdayaan kami.Â
Bapak Abdul sendiri bertempat tinggal di Jl, Jatayu , Jakarta Selatan Kebayoran baru. Bapak Abdul dan istrinya tinggal dirumah yang menurut kami kurang layak. Mulai dari kondisi atap rumah, kelayakan tempat istirahat dan beberapa hal lainya. Keadaan sekitaran rumah bapak Abdul pun bisa disebut kurang layak karena, akses jalan yang sulit, lingkungan yang kumuh dan sempit membuat tidak layak untuk ditempati, tidak hanya keadaan lingkungannya saja tetapi keadaan rumah bapak Abdul juga memiliki keaadan yang sama.Â
Sudah dijelaskan bahwasanya kaum dhuafa merupakan kelompok masyarakat yang lemah atau kurang dari hal ekonomi, kaum dhuafa terdiri atas orang-orang yang terlantar, fakir miskin dan anak yatim, Kaum dhuafa merupakan orang-orang yang menderita hidupnya secara sistematik, setiap hari mereka harus melawan kemiskinan
Didalam surha Al Maun sudah diturunkankan sebagai peringatan untuk orang-orang munafik yang ria atas sholatnya kepada orang-orang yang beriman. Didalam surah Al Maun sudah dijelaskan berbagai ciri pendusta agama hanya dengan memperhatikan tingkah laku seseorang, ciri dari seorang pendusta agama menurut surah Al Maun adalah mereka yang menghardik anak yatim dan tidak mau memberikan haknya dari harta yang dimiliki termasuk orang-orang yang pelit kepada fakir miskin, para tafsir menafsirkan kata menghardik adlaah berlaku sewenang wenangnya dan tidak memberikan haknya dan menganaiyanya. Oleh karena itu orang yang menghardik anak yatim disebut sebagai pendusta agama, mereka tidak percaya dengan hari pembalasan dan menganggap bantuan kepada anak yatim tidak akan menguntungkan, sikap ini merupakan bentuk pengingkaran dan pendustaan terhadap ad-din dalam arti agama maupun hari pembalasan.
Untuk melengkapi tugas akhir dari mata kuliah kemuhammadiyahan ini kami ber empat melakukan pemberdayaan kepada keluarga dhuafa, kemudian masing-masing dari kami mencari 1 keluarga dhuafa untuk nantinya kami diskusikan kira-kira siapa yang pantas menerima bantuan pemberdayaan pada kali ini, kemudian setelah melakukan diskusi bersama dosen pembimbing kami yaitu ayahanda Rifma Ghulam Dzaljad S.Ag.,M.Si, kmai menentukan bahwa bapak Abdul yang paling tepat dengan indikator-indikator yang sudah dijelaskan, Keluarga bapak Abdul sendiri merupakan pilihan dari Elang.
Bapak Abdul sendiri merupakan seorang kepala rumah tangga dengan satu istri dan satu anak. Bapak Abdul sudah berusia 74 tahun dan istrinya ber umur 67 tahun, keadaan bapak Abdul yang sudah semakin tua dan rentan serta kondisi bapak Abdul yang sedang mengalami sakit liver menjadi tujuan utama kita mengapa kita mengambil bapa Abdul sebagai target pemberdayaan pada kali ini. Istrinya ibu Sairin melakukan pekerjaan apapun yang bisa dikerjakan, sebelum bapak Abdul memiliki sakit liver, bapak abdul bekerja sebagai pedagangan asongan, bahkan bisa serabutan. Apapun dilakukan asal bisa menunjang kehidupan keluarganya. Meskipun anaknya sudah bekerja, tetapi pendapatanya tidak bisa menutupi biaya berobat bapak abdul yang harus dilakukan 1 bulan sekali.
diminggu setelah kami menetapkan bahwa bapak Abdul lah yang pantas menerima pemberdayaan kaum dhuafa ini, kami langsung menyusun proposal, sebelumnya pada tanggal 1 November kami melakukan survei untuk mencari target yang pantas menerima bantuan kaum dhuafa ini, kemudian pada tanggal 3 novembernya kami melakukan silaturahmi terhadap keluarga bapak Abdul dengan menjelaskan maksud dan tujuan kami kesini, selanjutnya pada tanggal 5 November kami mulai menyusun proposal untuk mengajukan dana kepada toko-toko kopi dan sejenisnya setelah proposal kami selesaii , pada tanggal 8 November sampai 5 Desember kami berhasil mengumpulkan dana sebanyak 1.650,000, alhamdulillah selama kurang lebih satu bulan kami berhasil mengumpulkan dana yang cukup sekali, kemudian setelah melakukan pengumpulan dana, pada tanggal 6 Desembernya kami melakukan belanja alat dan bahan-bahan untuk bapak Abdul berjualan, dan pada tanggal 18 desembernya kami memberikan bahan-bahan serta kebutuhan berjualan bapak Abdul dan Istrinya. berikut adalah cuplikan vidionya:Â
selesai sudah perjalanan kami sekelompok untuk melakukan pemberdayaan keluarga dhuafa bapak Abdul Mukti, kami selaku anggota kelompok, mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada unsur-unsur yang sudah terlibat, terimakasih untuk yang sudah memberikan sedikit hartanya, terimakasih untuk teman-teman semua yang sudah berusaha untuk mengajukan proposal-proposal agar bisa mendapatkan dana lebih dari cukup semoga Allah Swt memberikan rezeki yang lebih melimpah atas apa yang kalian sudah sumbangkan untuk melakukan pemberdayaan ini Aamiin. Amiin Ya Rabbal A'alamin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H