Mohon tunggu...
Muhammad Azriel
Muhammad Azriel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ

Mahasiswa Aktif Ilmu Politik FISIP UMJ, Sekretaris Biro Organisasi HIMAPOL FISIP UMJ 2022-2023, Founder of DISTRIK.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memahami Kompleksitas Politik Identitas: Bagaimana Memupuk Kesatuan di Tengah Perbedaan Identitas?

24 Juli 2023   01:58 Diperbarui: 24 Juli 2023   01:59 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: politik identitas /Facebook Joeragan Kemon/

Identitas adalah bagian penting dari keberadaan manusia. Identitas merepresentasikan siapa kita sebagai individu, grup, atau komunitas. Identitas dapat merujuk pada ras, etnis, agama, gender, orientasi seksual, status sosial-ekonomi, dan banyak lagi. Identitas juga dapat mempengaruhi pilihan politik seseorang. 

Dalam politik, identitas dapat menjadi dasar dari perpecahan atau kekuatan kesatuan. Pemilihan umum dan referendum sering kali mengaktifkan identitas politik, keduanya dapat mendorong seseorang untuk memilih berdasarkan identitasnya.

Dalam beberapa kasus, identitas telah dijadikan sebagai alat politik untuk mencapai tujuan. Beberapa politikus memanfaatkan identitas untuk memperkuat dukungan mereka dari kelompok-kelompok tertentu, misalnya dengan memberikan janji-janji atau kebijakan yang sesuai dengan identitas tersebut. 

Namun, penekanan pada identitas juga dapat memperkuat perpecahan dan konflik. Identitas menonjolkan perbedaan antara kelompok dan membuat orang tertarik untuk berkumpul dengan orang-orang yang mirip jenis identitasnya. 

Hal ini dapat menjadi ancaman untuk kesatuan sosial. Maka dari itu, memupuk kesatuan di tengah perbedaan identitas menjadi penting untuk menciptakan harmoni sosial di masyarakat. Salah satu cara untuk memupuk kesatuan adalah dengan memahami kompleksitas politik identitas.

Pemahaman akan kompleksitas identitas akan membuka mata semua pihak untuk melihat bahwa identitas tidak selalu tentang perbedaan, tapi juga tentang kesamaan dan persamaan. 

Seperti cinta tanah air yang dapat menjadi identitas nasional yang satu, keinginan untuk hidup damai dan sejahtera dapat menjadi identitas yang sama di seluruh komunitas. 

Melalui memahami kompleksitas politik identitas, kita juga dapat menghargai beragamnya identitas yang ada di masyarakat. 

Dalam artian, tidak ada yang lebih baik ataupun lebih buruk, tapi setiap identitas memiliki tempat dan kedudukan yang sama baiknya satu sama lain. 

Ketika seseorang memahami kompleksitas politik identitas, maka dia akan dapat meresapi identitasnya dan memilih pemimpin yang mewakili identitas tersebut tanpa melupakan pentingnya kesatuan dan persatuan. 

Dalam akhirnya, memahami kompleksitas politik identitas dapat membantu masyarakat untuk hidup lebih damai dan harmonis. Melalui penghargaan, pengertian, dan dialog, kita semua dapat memupuk kesatuan di tengah perbedaan identitas, bertoleransi satu sama lain, dan menumbuhkan persaudaraan sebagai ciri khas masyarakat yang inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun