Mohon tunggu...
M. A. Ulin Nuha
M. A. Ulin Nuha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Kadang Kolo

Belajar Oret-oretan, menggoreskan sebuah tinta pelan-pelan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Menyimak Interogatif

28 Januari 2025   22:25 Diperbarui: 28 Januari 2025   22:25 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Salah satu aspek penting dalam mencapai keterampilan berbahasa adalah kegiatan menyimak. Keterampilan berbahasa sendiri mencakup menyimak, membaca, menulis, dan berbicara, dan keempat keterampilan ini saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk mencapai keterampilan berbahasa yang optimal, diperlukan hubungan yang erat antara semua aspek tersebut. Menyimak, menurut Tarigan (2008:12), adalah proses mendengarkan simbol-simbol lisan dengan penuh perhatian dan pemahaman, serta menghargai dan menginterpretasikan informasi untuk memahami pesan yang disampaikan. Kegiatan menyimak melibatkan kemampuan untuk menangkap, memahami, mengevaluasi, dan merespons pesan dalam bahasa lisan.

Namun, pembelajaran menyimak cerita sering kali belum menerapkan model yang bervariasi, yang dapat membuat siswa merasa bosan. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya memperhatikan kompetensi dasar yang harus dicapai, tetapi juga menerapkan berbagai model pembelajaran. Jika pembelajaran tidak dilakukan secara efektif, siswa mungkin mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi saat menyimak dan dalam menganalisis materi yang disampaikan. Pembelajaran yang efektif akan membantu siswa menyimak dengan lebih fokus, sehingga meningkatkan konsentrasi dan pemahaman mereka terhadap materi.

Menyimak interogatif (interrogative listening) adalah sejenis kegiatanmenyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara karena penyimak akan mengajukan banyak pertanyaan. Dalam kegiatan menyimak interogatif ini sang penyimak mempersempit serta mengarahkan perhatiannya pada pemerolehan informasi dengan cara menginterogasi atau menanyai sang pembicara (Dawson [et all], 1963: 153).

Kegiatan menyimak introgatif bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta dari pembicara, mendapatkan gagasan baru yang dapat dikembangkan menjadi sebuah wacana yang menarik, mendapatkan informasi apakah bahan yang telah disimak itu asli atau tidak.

Ciri-ciri menyimak interogatif antara lain, yaitu: (a) mendengarkan dengan maksud untuk mendapatkan informasi atau jawaban dari pertanyaan yang diajukan. (b) pendengar aktif berpartisipasi dalam proses, seringkali dengan mencatat atau mengajukan pertanyaan lanjutan. (c) memusatkan perhatian pada pembicara dan isi pesan, untuk memahami konteks dan detail yang disampaikan. (d) mengolah dan menganalisis informasi yang diterima, untuk menangkap makna serta memahami inti dari pertanyaan yang ada. (e) memiliki sikap kritis terhadap informasi yang didengar, termasuk mempertanyakan kejelasan dan keakuratan pesan. (f) mampu memberikan tanggapan atau pertanyaan yang relevan setelah mendengarkan, menunjukkan pemahaman dan keterlibatan. (g) Terdapat tanda tanya di akhir kalimat. (h)Mengandung kata tanya (5W+1H atau apa, kapan, di mana, kenapa, siapa, dan bagaimana). (i) Menggunakan imbuhan --kah. (j) Membutuhkan jawaban Intonasi nada yang bertanya.

Kegiatan menyimak dilakukan secara bertahap. Tahap-tahap ini sangat memengaruhi hasil menyimak yang tujuan akhirnya adalah apakah si penyimak memahami apa yang telah disampaikan. Tahap-tahap dalam menyimak, yaitu :

1. Tahap Mendengar

Yaitu proses yang dilakukan dalam pembicaraan baru pada tahap mendengar atau berada dalam tahp hearing.

2. Tahap Memahami

Setiap proses mendengarkan pembicaraan yang diasmpaikan maka isipembicaraan tadi perlu untuk dimengerti atau dipahami dengan baik. Tahap ini disebut tahap understanding.

3. Tahap Interogasi atau Menanyai

Setelah mendengarkan pembicaraan yang disampaikan, maka sebagai pendengar bisa menanyakan apa yang belum jelas.

4. Tahap Menginterpretasi

Penyimak yang baik, cermat, dan teliti belum puas kalau hanyamendengarkan dan memahami isi ujaran sang pembicara tetapi ada keinginanuntuk menafsirkan atau menginterpretasikan isi yang tersirat dalam ujaran,tahap ini sudah sampai pada tahap interpreting.

5. Tahap Mengevaluasi

Yaitu merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak.Dalam tahap ini, penyimak menanggapi isi dari pembicaraan setelah menerima gagasan, ide,dan pendapat yang disampikan oleh pembicara.Kegiatan menyimakdilakukan secara bertahap.

Untuk memudahkan paham, menyimak adalah salah satu keterampilan berbahasa dengan cara mendengar dan memahaminya apa yang telah disampaikan. Menyimak dibagi menjadi dua, yaitu menyimak ekstensif dan menyimak intensif. Dalam menyimak intensif ada salah satu yang dibahas dalam makalah ini yaitu menyimak interogatif. Menyimak interogatif adalah menyimak atau mendengarkan dengan penuh perhatian juga berusaha memahaminya, dengan cara menginterogasi atau menanyai apa yang belum kita ketahui. Contoh pertanyaan yang bisa di pakai adalah "Apa?", "Bagaimana?", "Siapa?", dan lain sebagainya.

Ref.

PURBA, MEISY AUDRIA. 2023. PENGEMBANGAN MATERI AJAR KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS III UPT SD NEGERI 067246 KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN T.P 2022/2023. http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/2034/4/Bab%202.pdf.

Tarigan, Henry Guntur. 2015. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun