Mohon tunggu...
Muhammad Azka Rizaldy
Muhammad Azka Rizaldy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello!

Community Education Student at Jakarta State University

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Siswa

24 Oktober 2021   15:15 Diperbarui: 24 Oktober 2021   15:24 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Pribadi Nugi

Pandemi Covid-19 ini telah mengubah tatanan kehidupan di masyarakat dari berbagai aspek, salah satunya dalam bidang pendidikan. Sejak tahun 2020, pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya yaitu kebijakan social distancing yang menyebabkan pemerintah harus menghentikan sementara atau meliburkan aktivitas tatap muka seluruh lembaga-lembaga pendidikan. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19 ini.

Kebijakan tersebut memberikan dampak yang cukup besar bagi bidang pendidikan, dimana kegiatan belajar mengajar biasanya dilakukan secara langsung dengan tatap muka, tetapi sekarang seluruh siswa di Indonesia harus mengikuti pembelajaran jarak jauh secara daring dari rumah mereka masing-masing.

Perubahan cara pembelajaran tersebut merupakan hal baru bagi siswa dan tentu saja menyebabkan berbagai macam masalah. Tidak sedikit siswa mengalami kesulitan selama melakukan pembelajaran secara daring ini. Mulai dari masalah jaringan dan kuota, belum memiliki gadget, serta masalah yang tidak kalah pentingnya yaitu kesehatan.

Selama pandemi banyak sekali siswa yang kesehatannya terganggu, terutama pada kesehatan fisik maupun mentalnya.

Para siswa menghubungkan stres mereka dengan kekhawatiran tentang kesehatan mereka, kesulitan berkonsentrasi, dan gangguan dalam pola tidur.

Selain itu juga, kebanyakan siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan karena tidak ada penjelasan-penjelasan awal dari guru tentang tugas yang dibebankan tersebut. Terlebih lagi biasanya guru hanya memberikan tugas melalui grup Whatsapp. Siswa juga kelelahan mengerjakan tugas yang sangat banyak, sementara waktu yang diberikan oleh gurunya sangat singkat.

Para siswa seakan-akan dituntut untuk mengerjakan semua tugas tanpa mendapatkan penjelasan terlebih dahulu. Oleh sebab itu, banyak siswa yang mengeluh dan tidak bersemangat lagi dalam mengerjakan tugas.

Permasalahan tersebut dialami oleh Navira, mahasiswi dari Universitas Indonesia yang menjelaskan mengenai kesehatan fisik dan mentalnya selama melakukan pembelajaran secara daring.

Sumber: Dok. Pribadi Navira
Sumber: Dok. Pribadi Navira

"Dilihat dari kesehatan fisik, saya merasa pembelajaran secara daring cukup melelahkan dan terkadang saya merasakan kelelahan, kekhawatiran, dan kejenuhan yang dirasakan akibat penggunaan platform komunikasi virtual yang berlebihan atau biasa disebut dengan istilah 'Zoom Fatigue'. Saya terkadang juga merasakan lelah pada mata dan pegal-pegal karena duduk di depan layar selama 7 jam bahkan lebih." Ungkapnya.

"Secara mental, terkadang saya sangat membutuhkan berdiskusi dan berinteraksi secara langsung dengan teman teman saya. Namun, akibat pandemi ini saya harus beradaptasi dengan keadaan. Saya juga terkadang merasa resah karena terkadang tidak bisa membedakan internet dari dosen atau internet saya yang bermasalah. Saya juga terkadang kesulitan mengakses kuis lewat platform online karena koneksi saya kurang stabil. Jadi, selama pembelajaran secara daring ini saya kebanyakan merasakan resah karena takut tidak bisa maksimal dalam belajar." tambah Navira mengenai kesehatan mentalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun