Efek Stigma pada Identitas
Teori labeling menjelaskan bahwa proses di mana masyarakat memberikan label tertentu kepada individu atau kelompok berdasarkan perilaku mereka. Dalam konteks penyandang disabilitas, mereka sering kali dilabeli sebagai "lemah," "tidak mampu," atau "membutuhkan simpati."
Label sosial yang melekat pada penyandang disabilitas seringkali memberikan perlakuan istimewa atau simpati berlebih. Dalam kasus Iwas, label "tidak berbahaya" atau "tidak mungkin melakukan tindak kriminal" mungkin membuatnya lebih mudah untuk mendekati korban tanpa menimbulkan kecurigaan.
Teori labeling menjelaskan bahwa label positif ini dapat dimanfaatkan oleh individu untuk memanipulasi ekspektasi sosial demi kepentingan pribadi. Dalam hal ini, kelemahan fisik yang dimiliki Iwas justru menjadi alat untuk memperdaya korban.
Setelah tindakannya terungkap, masyarakat cenderung memberikan label baru kepada Iwas, seperti "berbahaya" atau "licik." Label ini tidak hanya mempengaruhi dirinya sebagai individu tetapi juga dapat memperburuk stigma terhadap penyandang disabilitas secara keseluruhan.
Stigma ini berpotensi menciptakan ketidakadilan baru, di mana penyandang disabilitas dipandang dengan kecurigaan atau bahkan diskriminasi, terlepas dari fakta bahwa tindakan Iwas adalah penyimpangan individu, bukan representasi kelompok.
Labeling juga dapat mempengaruhi cara individu memandang dirinya sendiri. Jika masyarakat mulai melihat penyandang disabilitas sebagai "pelaku kriminal potensial," hal ini dapat mempengaruhi identitas sosial mereka dan memperparah diskriminasi struktural yang sudah ada.
Integrasi Teori Anomi dan Labeling
Kombinasi antara anomi dan labeling memberikan kerangka yang kuat untuk memahami fenomena ini:
Anomi: Ketegangan sosial yang muncul dari marginalisasi penyandang disabilitas menciptakan kondisi di mana norma sosial tidak mampu mengatur perilaku mereka secara efektif. Dalam kasus Iwas, kondisi ini berkontribusi pada tindakan menyimpangnya.
Labeling: Label sosial yang melekat pada penyandang disabilitas---baik positif maupun negatif---berperan dalam membentuk perilaku individu dan respons masyarakat terhadap mereka.