Naiknya status sosial seseorang dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk melalui perhatian publik yang dimediasi oleh viralitas di media sosial. Salah satu kisah menarik yang menggambarkan fenomena ini adalah perjalanan hidup Sunhaji, seorang penjual es teh yang sempat menjadi perbincangan akibat bercandaan dari tokoh agama terkenal, Gus Miftah.
Sunhaji menjalani profesi sebagai penjual es teh cup di berbagai acara, pekerjaan yang baru dilakoninya setahun terakhir setelah sebelumnya menjadi penebang kayu selama dua tahun. Cedera engsel memaksanya meninggalkan pekerjaan sebelumnya dan mencari sumber penghidupan baru. Namun, siapa sangka profesi barunya ini menjadi titik balik yang mengubah kehidupannya.
Sebagaimana yang diungkapkan Nailah Nihayah (2024) dalam Radar Purworejo, "Sunhaji bertekad untuk tetap berjualan es teh karena itu sudah menjadi rutinitasnya agar menghidupi keluarga kecilnya. Dia pun bersyukur, banyak orang yang datang dan memberi rezeki, termasuk Tiktoker Willie Salim yang datang ke rumah Sunhaji dan memberinya segepok uang berjumlah Rp 100 juta."
Deretan Rezeki yang Diterima Sunhaji
Peristiwa ini tidak hanya menarik perhatian netizen, tetapi juga membuka jalan rezeki yang luar biasa bagi Sunhaji. Devita Setya (2024) dalam Detik.com mencatat sejumlah bantuan yang diterima Sunhaji:
Uang
Setelah video Sunhaji viral, ratusan netizen tergerak memberikan donasi berupa uang tunai. Willie Salim, seorang YouTuber, memberikan uang senilai Rp 100 juta. Influencer lain juga menggalang donasi, sementara ribuan komentar netizen menyatakan dukungan finansial untuk Sunhaji.
Umroh
Setidaknya ada 10 pihak yang menawarkan Sunhaji kesempatan untuk beribadah umroh. Salah satunya adalah Ustaz Fakhurrazi, yang tergerak setelah melihat video tersebut. Ia menyampaikan, "Qadarallah saya kemarin pas lagi pake kain ihram, lagi di stasiun kereta cepat di Madinah ngelihat itu tuh sedih banget, ngeliat video itu tuh. Responnya sedih banget. Langsung saya bikin videonya (untuk Sunhaji)."
Beasiswa untuk Anak
Keluarga Sunhaji juga merasakan berkahnya, dengan tawaran beasiswa untuk anak-anaknya yang duduk di kelas 2 SMP dan kelas 1 SD. Arif Nursalim, seorang influencer, memberikan beasiswa agar anak-anak Sunhaji mendapatkan pendidikan yang layak. Hal serupa juga disampaikan oleh dr. Richard Lee.
Modal Usaha
Presiden Prabowo, melalui Partai Gerindra, turut memberikan bantuan modal usaha untuk Sunhaji. Sebagaimana disampaikan akun Rudi Valinka, "Alhamdulillah akan diberikan bantuan permodalan kepada si Bapak dan diberikan penguatan moral serta apresiasi agar tetap berusaha dan menafkahi keluarganya."
Mobilitas Sosial Vertikal Sunhaji
Perubahan besar yang dialami Sunhaji mencerminkan mobilitas sosial vertikal naik, di mana seseorang berpindah dari status sosial rendah ke yang lebih tinggi. Sunhaji, yang awalnya hanya dikenal sebagai penjual es teh biasa, kini menjadi sosok yang diperhatikan masyarakat luas.
Namun, menariknya, Sunhaji menganggap peristiwa ini sebagai hal yang biasa. Seperti yang diungkapkan Dedi Mulyadi (2024) dalam Suara.com, "Sunhaji merasa biasa saja dihina menggunakan kata-kata kasar oleh Gus Miftah. Penjual es teh tersebut juga mengaku sering berjualan di pondok pesantren milik Gus Miftah dan sudah paham dengan gaya bercandaan dan tutur kata yang biasa dilontarkan oleh Gus Miftah."
Sunhaji sendiri menyampaikan, "Saya sama sekali enggak merasa tersinggung, pembicaraan Miftah memang kayak gitu. Saya sudah paham."
Analisis Sosiologi atas Perubahan Status Sosial Sunhaji
Perubahan status sosial Sunhaji dapat dianalisis melalui beberapa aspek:
Peran Media Sosial
Viralitas di media sosial memainkan peran penting dalam meningkatkan status sosial Sunhaji. Simpati netizen dan solidaritas publik menghasilkan bantuan yang signifikan dalam bentuk uang, modal usaha, dan beasiswa.
Modal Sosial dan Kultural
Hubungan Sunhaji dengan tokoh berpengaruh seperti Gus Miftah memberikan modal sosial yang memperkuat posisinya. Sikap legowo Sunhaji terhadap bercandaan juga menunjukkan modal kultural yang menciptakan citra positif di mata masyarakat.
Redistribusi Sumber Daya
Menurut perspektif fungsionalisme konflik, peristiwa ini menunjukkan bagaimana konflik kecil dapat menghasilkan solidaritas kolektif yang mendistribusikan sumber daya dari pihak yang lebih mampu ke yang membutuhkan.
Kesimpulan
Kisah Sunhaji membuktikan bahwa mobilitas sosial vertikal dapat terjadi melalui simpati publik dan viralitas media sosial. Meskipun awalnya dianggap sebagai korban bercandaan, Sunhaji justru mendapatkan perhatian dan rezeki yang melimpah, mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Hal ini menggambarkan dinamika baru dalam masyarakat modern, di mana media sosial menjadi salah satu katalis utama mobilitas sosial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI