Mohon tunggu...
Muhammad Azies Rachman
Muhammad Azies Rachman Mohon Tunggu... Bankir - Hamba Allah SWT yang sangat mengharapkan ampunan-Nya

Muhammad Azies Rachman. Seorang pembelajar dan seseorang yang haus akan ampunan dari Allah SWT. Bapack dari dua orang putri yang akan senantiasa memberikan yang terbaik bagi keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dahsyatnya Do'a sang Ibu

8 November 2024   13:30 Diperbarui: 8 November 2024   13:37 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlihat Juraij sangat tenang dan menghayati setiap gerakan sholat yg dilakukan. Ia begitu menikmati setiap detik kebersamaan dengan Robbnya. Spiritualitas tertinggi dari penghambaan kepada Dzat yang Maha Tinggi. Orang-orangpun memahami prilaku Juraij ini sejalan dengan orang-orang sholeh semasanya. Juraij, begitu khusyunya ia saat beribadah kepada Robbnya hingga semestapun tenggelam bersamanya. Ia berdoa, bermunajat dan beribadat di tempat yang tinggi. Bahkan terdapat bangunan peribadatan khusus yang dibangun dalam rangka penyembahan kepada Allah SWT di lokasi tersebut. Juraij adalah seorang Rahib yang mendedikasikan diri untuk beribadah hanya kepada Robbnya.


Suatu ketika datanglah seorang laki-laki di sekitar lereng gunung tempatnya beribadah dengan membawa hewan ternak. Ternyata ia disana tak hanya menggembalakan hewan ternaknya, tapi penggembala itupun hendak melakukan perbuatan nista. Hal tersebut dikarenakan terjadi manakala ia didatangi oleh wanita dari suatu desa hingga terjadilah perbuatan yang tak diinginkan.

Singkat cerita wanita tersebut mengandung serta melahirkan. Dikarenakan sangat mustahil di masa itu seorang wanita memiliki bayi tanpa adanya suami. Dan sungguh tak ada yang mengetahui kejadian itu kecuali ibu sang bayi. Dibawalah ia menghadap raja. Rajapun bertanya prihal tentang bapak dari si anak itu. Namun jawaban si wanita sungguh di luar perkiraan. Ternyata ia menyampaikan bahwa bapak dari si bayi adalah Juraij. Ya, Juraij si ahli Ibadah.

Rajapun kemudian menjadi murka. Diperintahkanlah laskar beserta masyarakat untuk membawa Juraij ke hadapan sang raja. Juraijpun diarak massa menghadap raja dengan tangan terikat di leher. Tak hanya itu, tempat ibadahnyapun dihancur kapak dan diinjak-injak. Hingga rata tempat ibadah itu dengan tanah. Saat pengarakan tersebut, Juraij melewati wanita-wanita pelacur di hadapanya. Iapun melaluinya sambil tersenyum.

Kemudian sampailah ia di hadapan sang Raja. Raja masih murka dan tak menyangka akan tindakan Juraij tersebut. Sungguh sebuah perbuatan hina yang tak layak dilakukan laki-laki ahli ibadah seperti dia. Sangat memalukan. Rajapun kemudian mempertegas pertanyaanya kembali kepada sang wanita tentang bapak si bayi. Dan wanita itupun masih dengan jawaban yang sama bahwa Juraij adalah bapaknya.

Juraij tetap tenang. Ia kemudian bertanya terkait dimana bayi yang dilahirkan tersebut. Orang-orang kemudian menunjuk pada bayi yang sedang dalam pangkuan. Juraijpun kemudian bertanya pada bayi itu tentang siapakah bapak ia sebenarnya. Tak dinyana, bayi yang masih kecil itu dapat menjawab bahwa bapak ia adalah anak dari seorang penggembala sapi. Bayi itu bisa bicara. Sungguh mukjizat yang nyata. Orang-orang dan sang Rajapun terkejut melihat kejadian luar biasa tersebut.

Kebenaran terungkap. Sang raja menyesal mempercayai ucapan dusta wanita hina itu dan telah memerintahkan untuk menghancurkan tempat ibadah Juraij. Iapun menawarkan pembangunan kembali rumah ibadah itu serta dapat dibangun dengan emas ataupun perak. Namun Juraij hanya menghendaki agar rumah ibadah itu dibangun seperti sedia kala.

Iapun tersenyum-senyum dengan senyuman yang membuat raja terheran-heran. Atas keheranan raja tersebut, akhirnya Juraijpun bercerita tentang suatu kejadian di suatu ketika manakala ia sedang beribadah. Saat itu, di salah satu sujudnya, ibunya memanggil Juraij hingga tiga kali. Namun Juraij lebih memilih diam dan melanjutkan sholatnya daripada memenuhi panggilan ibunya. Ibunyapun kemudian menjadi jengkel dan sontak saja berkata "Semoga Allah tidak mewafatkanmu, wahai Juraij sampai wajahmu dipertontonkan di depan para pelacur". Hal itulah yang membuat Juraij tersenyum-senyum karena iapun merasakan bagaimana dahsyatnya doa seorang ibu amat berpengaruh bagi jalan hidupnya.

Ketahuilah. Bahwasanya doa seorang ibu menembus langit ke tujuh. Maka jangan durhaka kepadanya dan berlemahlembutlah kepadanya. Sangat mudah bagi Allah SWT untuk mengijabah doa tersebut. Keramat yang tak akan bisa disamai oleh apapun. Tak ada yang mampu menyamai doa itu bahkan wali sekalipun. Itulah mengapa doa ibu sangat dibutuhkan dalam kehidupan.  Wallahu a'lam Bishowab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun