Remaja adalah masa peralihan yang penuh dengan tantangan dan tekanan, dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental jika tidak ditangani dengan baik (manunggal jaya n.d.). Keluarga dapat membantu remaja menghadapi tekanan sosial dan perkembangan emosional dengan berkomunikasi terbuka, memahami perubahan yang terjadi pada remaja, dan memberikan dukungan yang berkelanjutan. Selain itu, penting bagi remaja untuk belajar tentang kesehatan mental dan self-care agar mereka dapat mengelola perkembangan emosional dan stres mereka dengan baik. Strategi ini membuat suasana yang mendukung pertumbuhan positif remaja.
Bagaimana keluarga dapat membantu mengidentifikasi masalah kesehatan mental pada anak-anak
Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), prevalensi gangguan emosi dan mental pada anak usia prasekolah berkisar antara sepuluh hingga lima belas persen di seluruh dunia. Deteksi dini sebelum anak memasuki sekolah sangat penting karena membantu mencegah masalah emosional dan mental. Jumlah penelitian yang dilakukan tentang gangguan kejiwaan pada anak-anak di negara berkembang masih sangat kecil(Fithriyah n.d.). Keluarga harus aktif berpartisipasi dan memahami masalah kesehatan mental anak-anak mereka untuk membantu mengidentifikasi masalah tersebut. Salah satu tindakan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman Perubahan Perilaku: Keluarga harus memahami bahwa perubahan perilaku, seperti perubahan dalam pola tidur, makan, atau pergaulan sosial, dapat menunjukkan masalah kesehatan mental pada anak-anak mereka.
2. Berkomunikasi dengan Anak: Komunikasi terbuka sangat penting. Anak-anak harus memiliki kesempatan untuk berbicara dengan orang tua mereka tentang perasaan mereka, pengalaman sehari-hari, dan semua hal yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka.
3. Mengamati Perubahan dalam Ekspresi Emosional: Melihat perubahan dalam ekspresi emosional anak-anak dapat membantu keluarga menemukan masalah kesehatan mental. Misalnya, apakah mereka terlihat kurang terbuka atau marah? Memahami perubahan ini dapat membantu.
4. Melibatkan Diri dalam Kehidupan Anak-anak secara Aktif: Keluarga dapat mendeteksi perubahan yang tidak biasa dengan lebih cepat jika mereka aktif terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka. Pertemanan, kegiatan hobi, dan kegiatan sekolah dapat meningkatkan pemahaman keluarga.
5. Menyediakan Lingkungan yang Aman untuk Berbicara: Anak-anak perlu merasa nyaman untuk mengungkapkan perasaan mereka tanpa khawatir dihakimi atau diabaikan. Keluarga harus menciptakan lingkungan di mana anak-anak dapat berbicara tentang perasaan mereka.
Keluarga sangat penting untuk menjaga kesehatan mental anak-anak. Keluarga dapat bertindak sebagai garda depan dalam menemukan dan mengatasi masalah kesehatan mental pada anak-anak dengan membangun hubungan emosional yang kuat dan berpartisipasi secara aktif.
Keluarga dapat menjadi detektor awal potensi masalah kesehatan mental dengan memahami perubahan perilaku, berbicara terbuka dengan anak-anak, dan melihat ekspresi emosional. Berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan anak-anak, membuat lingkungan yang aman untuk berbicara, dan bertindak sebagai kelompok dukungan yang kuat membantu membangun fondasi kesehatan mental yang kuat.