Saat di bangku sekolah, kita tentunya menemui banyak sekali mata pelajaran, seperti bahasa Indonesia, kimia, matematika, geografi, fisika, sejarah dan lain-lain. Meskipun beberapa mata pelajaran seperti fisika, matematika, ekonomi, geografi bisa dibilang pelajaran yang sulit, namun masih banyak anak-anak muda yang minat terhadap beberapa mata pelajaran tersebut. Hal ini jauh berbeda dengan pelajaran sejarah yang sebetulnya lebih mudah untuk dipelajari. Sayangnya masih jarang sekali kita temui anak-anak muda yang minat terhadap sejarah.
Ketika mendengar pelajaran sejarah, biasanya yang terbesit adalah sebuah buku tebal yang tak menarik untuk dibaca, sangat membosankan dan tak lebih indah dari dongeng sebelum tidur. Guru atau dosen sejarah dianggap seperti manusia kuno yang salah zaman. Kelas sejarah yang begitu sunyi seakan-akan menggambarkan sebuah goa purbakala yang tak berpenghuni. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa ternyata sejarah memegang andil yang sangat penting pada masa depan umat manusia?
Sejarah adalah Mesin Waktu
Bila kita sering menonton kartun Doraemon, kita pasti pernah melihat adegan dimana Doraemon dan Nobita melakukan Time-Traveling dengan mesin waktu yang di simpan di kantong ajaib milik Doraemon. Dengan mesin waktu tersebut mereka bisa menjelajahi satu masa ke masa yang lain dengan sesuka hati mereka.
Sebenarnya, seperti itu lah gambaran bila kita membaca sejarah. kita seakan-akan dibawa kepada masa dimana dalam buku tersebut mengisahkannya. Coba bayangkan, dengan mesin waktu yang bernama sejarah ini kita bisa melakukan penjelajahan lintas zaman, seperti melihat masa kejayaan Islam di Baghdad, mengarungi laut bersama Ibnu Batuthah, berguru pada imam Syafi’i, berjumpa dengan patih Gajah Mada, belajar fisika pada Sir Isaac Newton, menyaksikan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dan masih banyak sekali penjelajahan waktu yang bisa diakukan dengan mesin waktu tersebut. Bagaimana, sebuah hal yang sangat seru bukan?
Tidak hanya sekedar rekreasi atau jalan-jalan lintas zaman saja, mesin waktu yang bernama sejarah ini juga menawarkan wahana edukasi. Kita juga bisa belajar pada pemikiran orang-orang hebat zaman dahulu. Bagaimana ide-ide cemerlang mereka mampu mengubah dunia, seperti Aristoteles, Plato, Al-Farabi, Ibnu Rusyd dan masih banyak lagi. Menakjubkan bukan? Ternyata banyak sekali yang bisa dilakukan oleh mesin waktu yang bernama sejarah ini. Inilah mengapa sejarah memegang peranan yang begitu penting bagi kemajuan suatu peradaban.
Al-Qur’an dan Sejarah
“Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah (Allah), karena itu berjalanlah kamu ke (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagai-mana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS Ali Imran : 137)
Al-Maraghi dalam Tafsir Al-Maraghi berkata bahwa ayat di atas memerintahkan kita untuk memerhatikan orang-orang terdahulu, baik yang saleh ataupun yang durhaka. Bila kita memilih jalan orang-orang saleh maka kita akan merasakan apa yang dirasakan orang-orang shalih tadi. Sedangkan bila kita memilih jalan orang-orang durhaka, maka kita juga akan merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang durhaka. Dari sini lah kita mengetahui bagaimana sejarah begitu penting untuk membentuk diri kita sendiri kedepannya dan mengajak kita agar tidak bertindak naif dan bodoh seperti yang dilakukan oleh kaum-kaum yang telah dibinasakan oleh Allah.
Al-Qur’an memang bukan buku sejarah, namun Al-Qur’an banyak sekali mengangkat kisah orang-orang terdahulu, seperti kisah nabi Musa, kisah nabi Yusuf, kisah raja Fir’aun dan masih banyak lagi kisah-kisah yang disebutkan di dalam Al-Qur’an. Namun, hal tersebut bukan hanya sekedar kisah-kisah belaka, lebih dari itu kita perlu mengambil ibrah dari kisah-kisah dalam Al-Qur’an untuk dijadikan pelajaran bagi kita.
Belajar Sejarah, Tanda Orang Susah Move On?