Kesimpulannya, pengembangan sistem informasi telah menjadi salah satu pilar penting bagi organisasi dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Berdasarkan penelitian Maharani et al. (2024), metodologi Waterfall tetap menjadi pilihan utama karena strukturnya yang terorganisir, meskipun ada kebutuhan untuk lebih banyak fleksibilitas di beberapa sektor. Di sisi lain, sektor-sektor seperti pendidikan, bisnis, kesehatan, dan kepegawaian menunjukkan betapa pentingnya adaptasi teknologi dalam berbagai konteks. Dengan semakin berkembangnya kebutuhan dan kompleksitas bisnis, pendekatan yang lebih dinamis seperti RUP dan iteratif mungkin akan lebih banyak diterapkan di masa depan.
Implikasi dari penelitian ini jelas: organisasi harus memilih metodologi pengembangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka, baik itu untuk meningkatkan efisiensi operasional atau merespons perubahan pasar yang cepat. Dengan memilih pendekatan yang tepat, organisasi tidak hanya dapat mencapai tujuan bisnis mereka dengan lebih efektif, tetapi juga dapat memperkuat daya saing mereka di pasar global yang semakin terhubung secara digital.
Pada akhirnya, keputusan tentang metodologi dan bidang pengembangan sistem informasi harus didasarkan pada analisis yang mendalam tentang kebutuhan organisasi dan potensi teknologi. Penelitian Maharani et al. (2024) memberikan landasan yang kuat bagi para pengambil keputusan untuk memahami dinamika ini dan memanfaatkannya untuk mencapai kesuksesan di era modern.
Referensi
Maharani, N. F., Nugraha, M. A., Aldiansyah, M., & Pibriana, D. (2024). Analisis metode dan bidang pengembangan sistem informasi menggunakan systematic literature review. Jurnal Teknologi Sistem Informasi (JTSI), 5(1), 45-56.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H