Mohon tunggu...
Muhammad Aulia Berbudi
Muhammad Aulia Berbudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang mencoba menulis segala hal yang ada dalam pikirannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Peristiwa Reformasi 1998 terhadap Pemikiran Politik Kontemporer Indonesia

8 Desember 2024   01:51 Diperbarui: 8 Desember 2024   02:03 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan dalam Konsolidasi Demokrasi

Meskipun Indonesia telah berhasil melakukan transformasi dari rezim otoriter menjadi demokrasi, tantangan dalam konsolidasi demokrasi masih besar. Salah satu tantangan utama yang muncul adalah polarisasi politik yang semakin tajam, yang sering kali dipicu oleh politik identitas. Dalam beberapa tahun terakhir, politik berbasis agama, suku, dan etnis semakin mengemuka, dan seringkali digunakan untuk meraih dukungan dalam kontestasi politik. Hal ini dapat memecah persatuan bangsa dan mengancam integrasi sosial.

Selain itu, meskipun demokrasi telah berkembang, kelemahan dalam sistem hukum, kurangnya penegakan hukum yang adil, dan masih maraknya korupsi menjadi hambatan besar bagi keberlanjutan demokrasi Indonesia. Pemikiran politik kontemporer Indonesia banyak membahas bagaimana memperkuat institusi demokrasi, menjaga independensi lembaga-lembaga negara, serta menanggulangi penyalahgunaan kekuasaan.

Sebagai kesimpulan, Reformasi 1998 telah membawa perubahan fundamental dalam pemikiran politik Indonesia. Transformasi dari otoritarianisme menjadi demokrasi multipartai membuka jalan bagi munculnya nilai-nilai baru dalam kehidupan politik, seperti pluralisme, hak asasi manusia, dan keadilan sosial. Namun, perjalanan demokrasi Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari politik identitas hingga ketidakadilan sosial yang masih ada.

Pemikiran politik kontemporer di Indonesia terus berkembang, dengan fokus pada bagaimana memperkuat demokrasi yang lebih inklusif, mengatasi ketimpangan sosial, dan menjamin keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Reformasi 1998 bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari suatu proses panjang yang masih harus dijalani oleh bangsa Indonesia untuk mencapai pemerintahan yang lebih baik dan masyarakat yang lebih sejahtera.

REFERENSI 

Ahmad, T. A. (2016). Sejarah kontroversial di Indonesia: Perspektif pendidikan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Annisa. (2024). Sejarah Reformasi 1998, Tujuan dan Dampaknya. Fakultas Hukum Umsu. https://fahum.umsu.ac.id/sejarah-reformasi-1998-tujuan-dan-dampaknya/ 

Anugerah, B., & Endiartia, J. J. (2018). Reorientasi Identitas Demokrasi Indonesia di Era Pasca Reformasi: Sebuah Ikhtiar Mewujudkan Daulat Rakyat. Jurnal Lemhannas RI, 6(2), 23-41. 

Parandaru, I. (2021). Sejarah Peristiwa Mei 1998: Titik Nol Reformasi Indonesia -- Kompaspedia. Kompaspedia. Diakses melalui https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/sejarah-peristiwa-mei-1998-titik-nol-reformasi-indonesia 

Pratisti, S. A., Sari, D. S., & Hidayat, T. (2019).  Narasi Populer Indonesia Pasca Reformasi: Sebuah Kajian Psikokultural. Indonesian Journal of Anthropology, 4, 89-100.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun