Mohon tunggu...
muhammad atha aqiila
muhammad atha aqiila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak dari Pemalsuan Donasi demi Konten: Menghianati Kepercayaan Masyarakat

11 Oktober 2023   15:06 Diperbarui: 11 Oktober 2023   15:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman modern yang terus berkembang ini, banyak konten di media sosial yang menampilkan orang berbagi sambil direkam video. Fenomena pemalsuan donasi demi konten sudah menjadi masalah serius. Pemalsuan donasi, terutama pada konteks dunia maya, mengancam kepercayaan masyarakat terhadap upaya amal serta kredibilitas sosial media. Dikarenakan aksi pemalsuan donasi demi konten ini, menimbulkan munculnya pihak pro dan kontra dari warga negara terhadap pemberian donasi sambil direkam.

Mulai dari memberikan kantong plastik berisi makanan untuk warga kurang beruntung dengan tangan kanan tetap memengang ponsel. Bernada lembut saat memberikan bantuan, pengguna ini sempat-sempatnya meminta selfie dulu ke arah ponsel yang merekam video singkat.

Dampak Negatif dari Pemalsuan Donasi

1. Penipuan Masyarakat

Perlakuan pemalsuan donasi merupaka bentuk penipuan yang dapat merugikan masyarakat yang ingin membantu. Ketika donasi palsu dianggap sebagai upaya amal, orang-orang yang ingin memberikan kontribusi nyata malah ditipu oleh hal ini. Mereka tidak hanya kehilangan uang mereka, tetapi juga merasa dikhianati oleh pelaku pemalsuan donasi ini.

2. Menghambat Upaya Amal yang Sebenarnya

Ketika orang-orang tertipu oleh pemalsuan ini, dapat menghambat upaya amal yang legal dan organisasi yang membutuhkan dukungan finansial. Dana yang seharusnya digunakan untuk tujuan yang lebih penting justru dialihkan ke tangan sang penipu.

3. Merusak Kepercayaan Publik

Pemalsuan donasi menciptakan ketidakpercayaan terhadap platform donasi online dan organisasi amal yang legal. Orang-orang mungkin menjadi lebih kurang percaya ketika mereka ingin memberikan donasi online, bahkan kepada proyek-proyek yang sebenarnya membutuhkan bantuan.

4. Peningkatan Skeptisisme Online

Ketika aksi pemalsuan donasi terus terjadi, hal tersebut dapat meningkatkan tingkat skeptisisme di dunia online. Orang-orang mungkin menjadi lebih hati-hati dalam memberikan donasi online dan takut jatuh ke dalam penipuan. Ini dapat menghambat pertumbuhan dan keberlanjutan kampanye amal yang legal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun