Mohon tunggu...
MUHAMMAD ASIFAQ
MUHAMMAD ASIFAQ Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa haha hihi

Selanjutnya

Tutup

Seni

Wujudkan Desa Bebasa Stunting, Mahasiswa KKN-T Ajak Ibu-Ibu Kader Senam Stunting

25 September 2024   12:55 Diperbarui: 25 September 2024   13:02 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juwiring, 19 September 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 28 Universitas Alma Ata Yogyakarta terus menunjukkan kepedulian mereka terhadap program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. Salah satu kegiatan yang mereka gagas adalah senam cegah stunting yang dilaksanakan di Balai Desa Juwiring. Acara ini diikuti dengan penuh antusias oleh puluhan ibu-ibu kader Posyandu dan masyarakat sekitar.

Senam cegah stunting ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat sebagai salah satu langkah utama dalam mencegah stunting. Istiqomah, anggota KKN-T 28 yang bertindak sebagai instruktur senam, menjelaskan bahwa gerakan senam ini dirancang tidak hanya untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga untuk menyampaikan informasi seputar pencegahan stunting dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.

"Senam stunting ini kami inisiasi untuk mendukung ibu-ibu dalam meningkatkan kebugaran mereka, sekaligus memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait pencegahan stunting," ujar Istiqomah.

Mahasiswa KKN-T 28, yang berjumlah 12 orang dari berbagai program studi, berperan aktif sebagai fasilitator kegiatan. Mereka menyampaikan pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat bagi keluarga, terutama bagi anak-anak usia balita. Senam ini menjadi bagian dari program unggulan KKN-T 28, yang menitikberatkan pada pencegahan stunting melalui pendekatan langsung kepada masyarakat, terutama para ibu kader Posyandu yang menjadi agen perubahan di lingkungan desa.

Muhammad Saiq Arridlo, Ketua KKN-T 28 Juwiring, menyampaikan bahwa senam ini bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga merupakan salah satu media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mencegah stunting. Menurut Saiq, ibu-ibu kader Posyandu adalah agen yang berperan penting dalam menyebarkan informasi dan praktik hidup sehat kepada masyarakat.

"Senam ini kami rancang sebagai bagian dari sosialisasi pencegahan stunting. Ibu-ibu kader adalah agen perubahan di tingkat masyarakat, sehingga kami merasa penting untuk melibatkan mereka dalam program ini," jelas Saiq.

Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis pada anak-anak, menjadi perhatian utama pemerintah karena dampaknya yang serius terhadap perkembangan anak, baik fisik maupun kognitif. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-T 28 Juwiring berupaya memberikan edukasi langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup, sanitasi yang baik, serta penerapan pola hidup sehat.

Salah satu peserta senam, Ibu Narti, yang juga kader Posyandu di Desa Juwiring, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. Ia merasa bahwa senam yang diiringi dengan musik yang ceria membuat para peserta lebih bersemangat. "Senam ini sangat seru, gerakannya mudah diikuti, dan musiknya tidak membosankan. Jadi kami yang ikut senam pun jadi lebih semangat," ungkap Ibu Narti.

Selain itu, Ibu Narti juga mengapresiasi upaya mahasiswa KKN-T dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting. "Kami sebagai kader merasa terbantu dengan informasi yang disampaikan. Selain sehat, kami jadi lebih paham bagaimana mencegah stunting di lingkungan kami," tambahnya.

Kegiatan senam cegah stunting ini merupakan bagian dari serangkaian program KKN-T 28 yang fokus pada pencegahan stunting. Program ini akan berlangsung selama masa KKN dan direncanakan akan terus berlanjut. Selain senam cegah stunting, mahasiswa juga akan mengadakan berbagai kegiatan lainnya, seperti pelatihan pemberdayaan ekonomi bagi ibu-ibu di desa, edukasi mengenai gizi seimbang, peningkatan pendidikan anak usia dini, serta kampanye lingkungan bersih dan sehat.

Dengan adanya program-program ini, mahasiswa KKN-T 28 berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan Desa Juwiring sebagai desa yang bebas stunting. Mereka berharap kegiatan senam ini dapat menjadi kegiatan rutin yang diterapkan oleh masyarakat bahkan setelah program KKN berakhir.

"Harapan kami, senam cegah stunting ini bisa menjadi salah satu cara yang menyenangkan bagi masyarakat untuk terus menjaga kesehatan, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan stunting," ujar Saiq.

Upaya yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T 28 ini sejalan dengan target nasional yang dicanangkan pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Pemerintah melalui berbagai programnya berupaya menekan angka stunting hingga di bawah 14% pada tahun 2024. Dengan melibatkan ibu-ibu kader Posyandu yang berada di garda terdepan masyarakat, mahasiswa KKN-T 28 optimis sosialisasi pencegahan stunting ini dapat memberikan dampak yang luas dan signifikan.

Melalui kegiatan senam cegah stunting ini, mahasiswa KKN-T 28 berharap bisa menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi stunting di desa-desa, termasuk Desa Juwiring. Mereka berharap lebih banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat demi masa depan anak-anak yang lebih baik.

Mahasiswa KKN-T 28 Juwiring akan terus berkomitmen dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat selama program KKN berlangsung. Mereka siap berkolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah desa untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, berkualitas, dan terbebas dari stunting.

image003-66f3a675c925c4223448d412.jpg
image003-66f3a675c925c4223448d412.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun