Meski menjanjikan, budidaya anggur tidak lepas dari tantangan. Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh Bapak Arifin adalah cuaca. Hujan yang berkepanjangan sering kali mengganggu proses panen, sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal. Biasanya, tanaman anggur membutuhkan waktu sekitar 4 bulan atau 120 hari untuk siap dipanen. Setelah dipanen, anggur harus segera dijual karena daya tahannya yang hanya sekitar satu minggu jika tidak diawetkan.
Peluang Bisnis di Desa
Budidaya anggur merupakan salah satu peluang bisnis yang menjanjikan bagi masyarakat pedesaan. Dengan pemahaman yang baik tentang teknik budidaya dan strategi pemasaran yang efektif, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa seperti di Desa Juwiring dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Diharapkan, keberhasilan Bapak Arifin dalam budidaya anggur ini bisa menjadi inspirasi bagi warga lain untuk mencoba diversifikasi usaha demi meningkatkan kesejahteraan desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H