Mohon tunggu...
Muhammad Asfani
Muhammad Asfani Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa Indonesia di SMAN 37 Jakarta

Saya menyukai kegiatan menulis dan mengabadikan kegiatan dalam bentuk dokumentasi foto atau video.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemimpin Pembelajaran: Pelayanan Murid Melalui Optimalisasi Aset Sekolah

3 November 2022   10:25 Diperbarui: 3 November 2022   10:48 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi

 Sebagai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, guru juga harus mampu mengambil keputusan yang bijak, terutama terkait dengan modal atau aset yang nanti akan digunakan. Pengambilan keputusan terkait dengan modal yang akan dipakai dapat menggunakan sembilan tahapan dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang tidak tergesa-gesa akan memberikan dampak baik terhadap semua warga sekolah.

 DAMPAK DAN PERUBAHAN YANG TERJADI

Sebelum belajar tentang materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, saya berpikir bahwa pengelolaan aset sekolah hanya menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan aset hanya segala hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana. Namun, setelah menyelami materi, pandangan kurang tepat. Pengelolaan sumber daya merupakan tanggung jawab semua warga sekolah secara proporsional sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Selanjutnya, aset sekolah tidak hanya membicarakan tentang sarana dan prasarana, tetapi lebih dari itu, aset (modal) sekolah membicarakan banyak hal, seperti; modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan atau alam, modal finansial, modal politik, serta modal agama dan budaya.

Hal yang berubah setelah belajar materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, penulis mendapatkan kepercayaan diri untuk menjadi bagian dari pemimpin pembelajaran yang yang sanggup mengoptimalkan segala kekuatan yang dimiliki sekolah dan lingkungan untuk mewujudkan sekolah idaman dan menjadi impian murid. Bekal pengetahuan tersebut menjadi pendorong untuk mengubah pandangan yang awalnya hanya berpikir tentang kelemahan menjadi sebuah kekuatan besar sehingga dapat menjadi bagian penting dari proses transformasi pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun