Bandung, Masjid Al-Jabbar baru saja diresmikan pada tanggal 30 Desember 2022 dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil. Selama masa pembangunan Masjid-Al Jabbar dari tahun 2017-2022 baru bisa diresmikan akhir tahun 2022. Sempat terhambat pembangunannya oleh covid 19 beberapa waktu lalu membuat pembangunan masjid Al-Jabbar harus terhambat dikarenakan pemerintah memberlakukan PPKM dan Lock Down untuk mencegah persebaran virus covid 19.
Masjid Al-Jabbar berlokasi di Bandung Timur lebih tepatnya Jl. Cimencrang No.14, Cimenerang, Kecamatam. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat. Masjid Al-Jabbar dibangun diatas lahan seluas 25 Hektar dan mempunyai kapasitas hingga 30.000 jamaah, dengan rincian 10.000 orang pada area dalam masjid dan 20.000 orang pada pelataran area luar masjid.
Masjid ini di arsiteki oleh Gubernur Jawa Barat bapak Ridwan Kamil. Ridwan Kamil sendiri menempuh pendidikan di S1 pada Institut Teknologi Bandung dan S2 California University Burkeley. Saat menempuh S2 Ridwan Kamil mengambil jurusan desain atau Arsitektur. Sehingga tampilan masjid Al-Jabbar begitu indah dan ikonik berbeda dengan masjid yang ada di Indonesia bahkan dunia.
Semasa percobaan dalam pembukaan masjid Al-Jabbar menuai berbagai polemik atas perbuatan dan sikap masyarakat yang kurang terpuji. Bahkan akses jalan untuk menuju Al-Jabbar dinilai sempit dan membuat warga sekitar tidak bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa. Bahkan warganet menyayangkan perilaku masyarakat yang membawa anak anak dan melepaskannya diarea masjid sehingga membuat kegaduhan dan membuat estetika masjid menjadi tercoreng.
Bahkan saat diawal pembukaan masjid terjadi polemik seperti anak anak berenang pada kolam untuk wudhu. Bahkan sampah berserakan dimana mana tidak memperhatikan kebersihan umum terutama pada tempat ibadah yang dimana kebersihan sendiri merupakan salah satu rukun iman dalam islam.
Menurut penjaga setempat kejadian tersebut terjadi karena kurang pengawasan dan kesadaran para orang tua untuk menjaga dan mengawasi anak agar tidak menyalahi aturan yang ada jadi dapat menggangu kenyamanan orang yang mau beribadah.
Dan menurut beberapa masyarakat menilai apa kepentingan dalam membangun masjid Al-Jabbar, disaat banyak masyarakat membutuhkan pekerjaan dan perekonomian sedang menurun. Bahkan lokasi yang dipilih pun dinilai kurang strategis menurut salah satu netizen. Namun jika dilihat berdasarkan wilayah Gede Bage merupakan daerah yang akan dibangun menjadi kota sendiri untuk kedepannya.
Bahkan beberapa fasilitas penunjang sudah mulai dibangun seperti rumah sakit, perumahan, mall. Stadion, bahkan Stasiun Kereta Cepat Indonesia terletak di Tegal Luar yang dimana lokasi tersebut dekat dengan masjid Al Jabbar. Untuk kedepannya akan menjadi perputaran ekonomi yang cepat dan baik di daerah ini.
Bahkan menurut salah satu warga sekitar Ruslan (43 Tahun) menuturkan “semasa pembangunan tidak terjadi masalah dengan warga sekitar tapi semenjak pembukaan masjid sampe sekarang macet dimana mana jadi kita susah keluar, bahkan banyak orang luar yang parkir sembarangan jadi bikin macet kalo bisa parkirnya diperbesar lagi biar bisa nampung orang lebih bagus dan akses jalan diperlebar”. Ujarnya (09/02/2023).
Menurut Eko (30 Tahun) menuturkan bahwa “Al Jabbar membawa dampak positif bagi warga sekitar karena banyak wisatawan yang datang dan ingin melihat keindahan dan kemegahan masjid ini. Apalagi pas awal awal pembukaan waduh sampe gabisa gerak dimana mana tapi saya mah kebetulan ada lahan dirumah jadi saya sewakan untuk pengunjung pada parkir jadi kan lumayan 5 ribu per kendaraan motor.” Ujarnya (09/02/2023).
Dan juga masyarakat menilai apa urgensi membangun masjid Al-Jabbar disaat banyak masyarakat membutuhkan pekerjaan dan perekonomian sedang menurun. Bahkan lokasi yang dipilih pun dinilai kurang strategis menurut salah satu netizen. Namun jika dilihat berdasarkan wilayah Gede Bage merupakan daerah yang akan dibangun menjadi kota sendiri untuk kedepannya.
Menurut Alvin (25 Tahun) salah satu pedagang bihun dan telor dari Cianjur di kawasan masjid Al Jabbar “ Masjid Al Jabbar membawa berkah bagi warga sekitar karena penjualan kita naik drastis beda sama dulu kalo jualan di sekolahan. Kalo jualan disini bisa naik 2 kali lipat dari di sekolahan tapi kalo hari sabtu dan minggu bisa naik sampe 3 atau 4 kali lipat. Untuk izin jualan di Al-Jabbar sih gaada yah Cuma bayar uang kebersihan aja sehari 5 ribu aja gaada bayar bayar ke preman atau kesiapa” Ujar Alvin penjual telur gulung yang merantau dari Cianjur ke Bandung. (09/02/2023).
Bahkan menurut penjual mainan Asep (45 Tahun) “kalo untuk saya pribadi sih masjid Al Jabbar membawa berkah gitu karna kita bisa jualan dan dapetin omset berkali lipat dari biasanya jadi bawa dampak positif lah untuk warga sekitar ya kalo macet macet sih wajar karna masih baru juga” Ujarnya (09/02/2023).
Menurut Raja (49 Tahun) “Maka dari itu Masjid Al Jabbar membawa dampak positif bagi warga sekitar yaitu perekonomian warga sekitar menjadi terangkat dengan mereka memanfaatkan halaman rumahnya jadi lahan parkir dan berjualan diarea masjid Al Jabbar. Kalo untuk hal negatif pasti bakal ada aja mau dimana di bangun dan seperti apa model bangunannya polemik pasti ada aja tapi kalo warga sekitar menerima sih kayana ga masalah berati ada komunikasi yang baik dari pihak pengelola masjid” Ujarnya (09/02/2023).
Menurut Tedi (54 Tahun) “Kalo bisa pedagang kaki limanya di atur lagi jadi ga semrawut gini sama kalo bisa jangan disimpen didepan jadi merusak estetika masjid, soalnya banyak tenda tenda jadi pabalatak kalo bisa mah pindahin sama satpoll pp agar lebih tertata aja” Ujarnya (09/02/2023).
Dengan terjadinya segala masalah yang terjadi baik diarea dalam masjid Al-Jabbar dan area luar masjid Al Jabbar diharapkan tidak terjadi lagi hal tersebut dan kalau terjadi lagi diharapkan ada sanksi sosial bagi si pelaku, agar dapat efek jera untuk kedepannya. Maka dari itu bagi yang ingin datang ke masjid Al Jabbar diharapkan untuk menjaga kebersihan dan ketertiban umum agar semua merasa nyaman dan diharapkan kejadian yang sudah ada tidak terjadi lagi dan semoga kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H