Suasana ceria memenuhi Desa Panciro ketika Lomba Balap Sepeda Tingkat Desa digelar untuk pertama kalinya, pada tanggal 25-26 Agustus 2023. halaman kosong yang ada di dusun Kampung Parang diubah menjadi lintasan seru yang mendebarkan, berkat inisiatif dari Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Desa Panciro dan bantuan masyarakat setempat.
Muhammad Arifuddin Islam, selaku Ketua Panitia sekaligus koordinator desa, mengungkapkan bagaimana awalnya hanya diadakan di tingkat dusun,Â
"Awalnya kegiatan ini hanya ingin di adakan tingkat dusun, kemudian menjadi daya tarik yang tak bisa dihindari bagi masyarakat di luar dusun, hingga akhirnya menginspirasi perubahan menjadi ajang tingkat desa," ujarnya
Antusiasme yang luar biasa dari peserta yang ingin mendaftar dari luar dusun, bersama dengan dorongan kuat dari masyarakat, membuat panitia kegiatan untuk merubah formatnya menjadi tingkat desa. Sebanyak 50-an peserta dengan semangat menggebu terbagi dalam empat kategori: tingkat polygon, remaja, anak-anak, dan anak-anak dini.Â
Masyarakat yang menjadi peserta siap untuk menghadapi tantangan lintasan balap sepeda sepanjang kurang lebih 200 meter yang meliputi tiga putaran untuk kategori anak-anak dan lima putaran untuk kategori polygon dan remaja. Kegiatan ini menjadi lebih kompleks karena dipantau ketat dalam berbagai aspek, Binmas Desa Panciro memastikan keamanan terjaga dengan baik.
Rindi Dwi Cantika selaku mahasiswa KKN UINAM mengawasi aspek medis, dan Ryan Anggara juga Mahasiswa KKN UIN Makassar bertanggung jawab dalam pengawasan selama lomba berlangsung. Tantangan dalam lomba balap sepeda terletak pada kompleksitas lintasan yang mengharuskan peserta untuk melewati hutan belantara, area persawahan, hingga padang tandus yang berdebu.Â
Muh.Nasir Dg Ngewa selaku kepala dusun Kampung parang sangat mengapresiasi Masyarakat yang antusias pada perlombaan ini,
"Kami sangat bangga melihat antusiasme masyarakat dalam mendukung lomba balap sepeda ini, dan kami berharap kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana mempererat persaudaraan dan semangat berolahraga di desa kita" pungkasnya
Kemudian H. Fahri Dg Siama salah satu Masyarakat setempat berharap kegiatan ini terus ada dan berkelanjutan,
"Lomba balap sepeda tingkat desa ini tidak hanya menjadi tantangan fisik, tetapi juga perayaan persatuan dan semangat komunitas di Desa Panciro," tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa dengan antusiasme yang begitu tinggi kegiatan ini dapat menjadi tradisi yang terus dilestarikan,
"kami selaku Masyarakat berharap bahwa kegiatan ini akan menjadi tradisi yang berlanjut dan semakin memperkaya kehidupan masyarakat di masa depan,"tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H