Mohon tunggu...
Muhammad Arif Rohman Muis
Muhammad Arif Rohman Muis Mohon Tunggu... Konsultan - Pemberdayaan Masyarakat

Saya seorang pendamping kegiatan sosial untuk pemberdayaan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan Ayo Kuliah Hadir di Kabupaten Magelang

14 Juni 2020   14:53 Diperbarui: 14 Juni 2020   21:48 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serah Terima SPK Gerakan Ayo Kuliah (dokpri)

Mungkid, Kesepakatan PKH Kabupaten Magelang bersama Universitas Muhammadiyah Magelang telah dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) berisi tentang Sosialisasi Pentingnya Gerakan Ayo Kuliah dan Bimbingan Belajar bagi Anak-anak KPM kelas 12 yang telah lulus. Mereka dibimbing dan diberikan materi pelajaran tambahan agar dapat lolos menghadapi Ujian Masuk Perguruan Tinggi. 

Penandatanganan Kesepakatan dilakukan di Ruang Rapat Lantai 2 Universitas Muhammadiyah Magelang, pada hari Jumat, 12 Juni 2020. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Dinas Sosial PP KB PPPA Kabupaten Magelang dan Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang.

Arif Rohman Muis Korwil PKH Jawa Tengah dalam Laporan Kegiatan menyampaikan bahwa Gerakan Ayo Kuliah atau lebih terkenal G A K, merupakan adopsi dari GAK Lampung. Tujuan di Kabupaten Magelang adalah memutus rantai kemiskinan, diharapkan kemiskinan yang turun temurun dapat diputuskan saat anak-anak KPM lulus kuliah dan mendapatkan pemikiran maju sehingga dapat mengembangkan pemikiran untuk maju dan kesejahteraan yang meningkat baik dalam pekerjaan formal dan non formal. Pelaksanaan Kegiatan dimulai di 3 Kecamatan, yaitu Kaliangkrik kepada 83 anak KPM, Muntilan kepada 53 anak KPM dan Salam kepada 41 anak KPM.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten magelang, Iwan Agus Susilo dalam Sambutan menyampaikan terimakasih kepada Rektor UMMa, dengan adanya Gerakan Ayo Kuliah. Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang melalui Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang memberikan dukungan penuh terhadap Gerakan Ayo Kuliah, karena pembangunan pendidikan kepada anak sekolah di Kabupaten Magelang tidaK berhenti kepada anak SMA.

Pemda Magelang mengharapkan pendidikan berkelanjutan. GAK diharapkan mampu menjadikan anak-anak KPM yang melanjutkan kuliah tidak hanya bisa kuliah, namun anak-anak KPM yang kuliah diharapkan tidak berhenti/mogok tidak menyelesaikan Kuliah, anak-anak KPM harus kuliah hingga selesai dan tuntas.

Suliswiyadi Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang menyambut baik Kolaborasi PKH Magelang dan Universitas Muhammadiyah Magelang sebagai pencapaian tujuan Pembangunan Nasional yang menuju SDM Indonesia Unggul dan Maju. UNIMMA dapat menerima anak-anak KPM, namun untuk mendapatkan anak-anak KPM yang berkualitas melalui Bimbingan Belajar dan pemetaan yang dilakukan oleh LPM UNIMMA, dukungan dari UNIMMA dapat dilanjutkan melalui kerjasama dari semua Fakultas dan jurusan yang ada, dengan mengubah MOU menjadi MOE. 


Project Pilot di 3 kecamatan dapat dikembangkan ke Kecamatan yang lain menyesuaiakan dengan jumlah mahasiswa yang melakukan KKN. Model BPMS di bandung dapat dikembangkan di Magelang, dengan melihat kondisi yang ada, dimana anak-anak KPM yang kuliah di UNIMMA meskipun menerima KIP Kuliah dapat dikolaborasikan pembayarannya dengan  tambahan biaya untuk kegiatan ekstra kulikuler dan praktek-praktek lapangan.

Bimbingan Belajar dilaksanakan dalam dua cara yaitu tatap muka/luring dan dengan online/daring, hal ini dilakukan agar percepatan tranfer ilmu dapat dilakukan, melalaui bimbingan daring dan luring diharapkan anak-anak KPM lebih siap menghadapi tes masuk perguruan tinggi, Demikian pula pelaksanaan daring untuk membiasakan diri kedepan pada saat kuliah sudah terbiasa menerima materi secara online.

Kuliah Online menyambut Kampus Merdeka menjadi pilihan ke depan untuk mengatasi jarak dan megurangi biaya kuliah, diharapkan anak-anak KPM bisa menikmati kebebasan berkuliah. Proporsi bisa Kuliah dengan Program Kerja Luar Kelas, menjadikan mahasiswa dapat kuliah di luar kampus selama 40 SKS, sehingga mahasiswa mampu kuliah sambil bekerja.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun