Mohon tunggu...
Muhammad Arifin
Muhammad Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 3 di program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Pamulang.

Aku ialah mahasiswa PPKn yang bercita-cita untuk membuat dunia ini penuh dengan rasa cinta dan kehangatan jauh dari rasa dingin dengan semagat pancasila yang ada di dadaku ini (Walaupun itu hanya fiksi semata untuk mengubah dunia yang abstrak ini)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PPG, Sebuah Harapan dan Realitas bagi Sarjana Keguruan dalam Menjadi Guru

5 Oktober 2023   23:39 Diperbarui: 5 Oktober 2023   23:42 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Profesi Pendidikan Guru (PPG) adalah program yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mendidik peserta didik secara profesional. Program ini terbuka bagi lulusan Sarjana Ilmu Murni yang tertarik dalam dunia pendidikan.

Namun, pertanyaan muncul: mengapa lulusan Sarjana Keguruan perlu mengikuti PPG? Mereka memiliki dasar kompetensi mengenai pengajaran dan peserta didik, sementara lulusan Sarjana Ilmu Murni mungkin tidak memiliki pengetahuan tersebut.

4 Pilar Kompetensi Guru, Sumber UjiOne.id
4 Pilar Kompetensi Guru, Sumber UjiOne.id

Dasar Kompetensi Guru

Lulusan Sarjana Keguruan telah dibekali dengan dasar kompetensi guru, yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi guru yang efektif. Pengetahuan yang diperoleh meliputi pedagogi, psikologi pendidikan, dan materi pelajaran. Keterampilan yang diperoleh meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan pengembangan profesional. Sikap yang diperoleh meliputi profesionalisme, integritas, dan tanggung jawab.

Pengembangan Kompetensi Guru

Pelatihan profesional seperti PPG dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan yang relevan dengan perkembangan terbaru dalam pendidikan. Ini bisa mencakup metode pengajaran baru, teknologi dalam pendidikan, dan isu-isu terkini dalam pendidikan.

Metode pengajaran baru, seperti pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran kolaboratif, dapat membantu guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna bagi peserta didik. Teknologi dalam pendidikan, seperti e-learning dan media sosial, dapat membantu guru untuk mencapai peserta didik di luar kelas. Isu-isu terkini dalam pendidikan, seperti literasi digital dan pendidikan karakter, dapat membantu guru untuk mendidik peserta didik untuk menjadi warga negara yang cerdas dan berkarakter.

Ilustrasi: Nadia Permatasari/Detik.com
Ilustrasi: Nadia Permatasari/Detik.com

Lalu apa Peran FKIP dalam pengembangan Calon Guru?

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) memainkan peran penting dalam mencetak guru-guru berkualitas. FKIP membekali mahasiswanya dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi guru yang efektif.

FKIP memiliki program studi yang relevan dengan pendidikan, seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini  (PG-PAUD), dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Program studi ini memberikan mahasiswanya pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengajar di jenjang pendidikan tertentu.

PPPK Guru Kemendikudristek
PPPK Guru Kemendikudristek

Formasi PPPK Guru Profesional

Dalam beberapa bulan terakhir, berita tentang formasi PPPK Guru Profesional telah menimbulkan kekecewaan di kalangan lulusan PGSD. Hal ini karena formasi PPPK Guru Profesional dilinearkan untuk lulusan Sarjana Ilmu Murni.

Kekecewaan ini wajar, karena lulusan PGSD telah dibekali dengan dasar kompetensi guru yang lebih baik daripada lulusan Sarjana Ilmu Murni. Namun, sebagai guru atau calon guru, kita tidak boleh kalah. Kita harus lebih unggul untuk membuktikan apa yang kita pelajari dan praktekkan kepada para peserta didik.

Sumber gambar Creative Fabrica
Sumber gambar Creative Fabrica

Harapan dan Realitas

PPG adalah harapan bagi peningkatan kualitas guru di Indonesia. Program ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan yang relevan dengan perkembangan terbaru dalam pendidikan.

Namun, PPG juga menimbulkan realitas baru bagi lulusan Sarjana Keguruan. Mereka harus bersaing dengan lulusan Sarjana Ilmu Murni untuk mendapatkan pekerjaan sebagai guru.

Saya berharap pemerintah dapat mempertimbangkan linearitas program studi dalam mendaftar PPG atau PPPK. Dengan demikian, tidak ada rasa kecewa atau tersaingi bagi para sarjana Keguruan dan Honorer yang telah mengabdi lama menjadi guru.

Apresiasi untuk semua Guru, Sumber PosterMyWall
Apresiasi untuk semua Guru, Sumber PosterMyWall

Kesimpulan

PPG adalah program yang penting untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia. Namun, PPG juga menimbulkan realitas baru bagi lulusan Sarjana Keguruan.

Sebagai guru atau calon guru, kita harus lebih unggul untuk membuktikan apa yang kita pelajari dan praktekkan kepada para peserta didik. Dengan kerja keras dan dedikasi, kita semua dapat menjadi guru yang profesional dan efektif, tidak peduli latar belakang pendidikan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun