Mohon tunggu...
Muhammad Arifin
Muhammad Arifin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan pegiat literasi

Mendidik, Menulis dan Menggiatkan Literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Media Sekitar Modal Menulis Cerpen

10 Januari 2020   18:15 Diperbarui: 10 Januari 2020   19:08 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Tiga gambar di atas adalah sebuah pelatihan menulis cerpen. Loh? Kok aneh-aneh gitu. Menulis kan pikiran yang bekerja. Banyak cara dan metode agar orang menemukan ini. Saya mencoba berbagi cerita ketiga mengajar menulis cerpen di sekolah di Kota Medan dan Binjai.Ini ceritanya; 

"Ayo apa ini," tanya Pak Arifin kepada murid SD Negeri 026228 Binjai Timur mengawali pertemuan di kelas yang dihadiri 40 murid itu.

"Upin Ipin," sahut seorang siswa di sudut ruangan.

 

"Tuyul," ucap siswa lagi.

"Kalau ini saya menjadi apa," Pak Arifin mengenakan sarung dan diletakkan di atas kepala.

"Inang-inang di pajak," ucap seorang murid.

"Mamak Gardam," ucapnya lagi.

Dialog pembuka itu serangkaian kegiatan ketika Pak Arifin, dosen FKIP UMSU ketika mengajar murid-murid SD.

Ketika itu, materi yang disampaikan bagaimana menulis cerpen yang gambang.

Pak Arifin atau yang dikenal dengan Muhammad Arifin, MPd selain seorang dosen juga Redaktur di Harian Analisa. Bahkan, dirinya dikenal sebagai pengasuh halaman Taman Riang yang memang khusus untuk anak-anak.

Mengajar atau melatih anak-anak menulis adalah hal yang sering dilakukan, tidak hanya di Binjai, dirinya juga kerap melatih anak-anak di Medan, dan Deli Serdang. Materi "Menulis Cerpen itu Gampang".M

 

engawali pelatihan atau mengajarkan teknik menulis Cerpen anak-anak Pak Arifin menggunakan metode ceramah, khususnya tentang materi apa itu cerita fiksi, non fiksi dan faksi.

Kebiasaan menulis yang sebenarnya sudah dilakukan tapi banyak orang selalu mengalu dan berucap, Aku nggak bisa menulis", capek, apa yang mau ditulis, aku malu tulisannya tidak enak dibaca.

Padahal menulis itu mengasyikkan, dapat memengaruhi dunia, bisa membantu naik pangkat, menambah pertemanan, menambah penghasilan, dan prestasi.

Setelah, menjelaskan berbagai hambatan dan asyikknya menulis. Barulah, Pak Arifin mengajak agar para murid mau menulis dengan ide. Apa itu ide? Mengapa ide harus dipancing?  Ide adalah, adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran. Ide itu sama dengan gagasan. Jadi, sebelum menulis, kita harus tahu apa yang ingin kita tulis. Apa gagasan kita. Misalnya kita ingin menulis tentang "Warung Nasi Goreng". Jadi, idenya tentang warung nasi goreng.

Adapun teknik agar ide datang tentunya dengan memanfaatkan media di sekitar, seperti gambar, bendar-benda di sekitar, pengalaman sehari-hari, kata-kata bijak dan pribahasa, bermain dengan teman, ngobrol dengan tetangga. Melalui buku yang dibaca dan menonton film.

Saat menjelaskan terkait ini, Pak Arifin memanfaatkan media di sekitar. Dia membawa boneka Upin Ipin yang sudah tidak mengenakan pakaian. Maka, spontan, para murid menganggap tuyul dan akhirnya tercetus judul cerpen yang menarik "Tuyul yang Baik Hati". Tuyul yang Cantik, dan "Tuyul Jadi Ustaz" dan "Si Botak Pemberani".

 Cerita lain melalui benda yang dibawahnya seperti mainan Ultraman. Lantas keluar tulisan menarik "Ultraman VS Uttaran". Cerita menarik lagi dari benda di sekitar yang dibawah yakni, ketika membawa parfum anak-anak. Tulisan yang menarik tercipta yakni, "Parfum Bau Hewan". Banyak tulisan-tulisan yang menarik dari benda-benda di sekitar yang di bawah untuk memancing ide atau gagasan dalam menulis cerita pendek.e

Tentunya, media pembelajaran dan penyampaian metode yang menarik saat mengajar membuat siswa membawa. Apalagi saat Pak Arifin membawa undangan cerita penuh imajinasi juga keluar "Undangan dari Negeri Dongen".

 Dari pengalaman Pak Arifin yang melatih para murid SD untuk menulis, ternyata bisa diterapkan juga di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun