Halo Sobat #BicaraInfra!
Tanpa kamu sadari, sehari-hari kamu sudah melintas di berbagai jenis alinemen jalan lho! Menurut Pedoman Kapasitas Jalan indonesia (PKJI) 2023, terdapat 3 jenis tipe alinemen jalan yaitu datar, bukit, dan gunung.Â
Alinemen tersebut berdasarkan kelandaian horizontal yang dapat kamu lihat ke arah pandangan depan. Yuk, simak penjelasan berikut ini supaya kamu tahu perbedaan-nya:
1. Datar
Suatu ruas dikatakan alinemen datar ketika memiliki kelandaian sebesar <10%, untuk rata-rata normal yaitu sebesar 5%. Salah satu contoh yaitu sesuai pada Gambar di atas yaitu Jalan Rasuna Said, Kuningan, Daerah Khusus Jakarta. Berdasarkan data dari Google Earth Pro, pada ruas jalan tersebut memili rata-rata kelandaian berkisar 3-5%.
2. Bukit
Suatu ruas dikatakan alinemen bukit ketika memiliki kelandaian sebesar 10-30%, rata-rata normal yaitu sebesar 25%. Salah satu contoh yaitu sesuai pada Gambar di atas yaitu Jalan Raya Puncak-Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data dari Google Earth Pro, pada ruas jalan tersebut memili rata-rata kelandaian berkisar 15-25%.
3. Gunung
Suatu ruas dikatakan alinemen gunung ketika memiliki kelandaian sebesar >30%, rata-rata normal yaitu sebesar 45%. Salah satu contoh yaitu sesuai pada Gambar di atas yaitu Jalan Sitinjau Lauik, Kota Padang, Sumatera Barat. Berdasarkan data dari Google Earth Pro, pada ruas jalan tersebut memili rata-rata kelandaian berkisar 35-50%.Â
Cara Mengecek Kelandaian dengan Google Earth Pro
Kamu dapat menggunakan software Google Earth Pro, lalu ikuti langkah-langkah berikut:
- Masuk ke menu "Search", lalu masukan lokasi yang ingin kamu tuju;
- Klik "Add Lines";
- Lalu drag pada suatu ruas jalan ke arah lurus sesuai kondisi eksisting;
- Kemudian Klik Kanan pada ruas jalan tersebut;
- Pilih "Show Elevation Profile";
- Kemudian tampilan akan sesuai pada contoh gambar di atas;
- Keterangan Kelandaian dapat dilihat pada gambar di atas yang bertanda lingkaran biru.
Nah, berikut tadi merupakan jenis-jenis alinemen jalan. Sebuah jalan merupakan infrastruktur yang sangat penting untuk menghubungkan kedua lokasi wilayah. Jadi, jangan sampai kamu tertukar lagi ya!
-----------------------------------
Tentang PenulisÂ
Muhammad Arif Arofah, S.T.,M.T.,IPP, merupakan lulusan tahun 2020 S1 Teknik Sipil Universitas Bina Nusantara dengan IPK 3.16 dan lulusan tahun 2024 S2 Teknik Sipil Transportasi Universitas Trisakti dengan IPK 3.69 yang saat ini bekerja sebagai Asisten Tenaga Ahli Transportasi di Konsultan MK. Mempunyai kelebihan pada bidang public speaking, leadership, dan teamwork yang telah terbukti dengan total selama 3 tahun sebagai Supervisor Project di Kontraktor dan sebagai Asisten Tenaga Ahli Transportasi di Konsultan serta telah tersertifikasi sebagai Insinyur Profesional Pratama (IPP) oleh Persatuan Insinyur Indonesia dan Ahli Teknik Jalan - Muda oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H