Halo Sobat #BicaraInfra!
Apakah kamu sering mendengar istilah preservasi atau perbaikan jalan? Ternyata istilah tersebut mempunyai jenis perbedaan disetiap pekerjaan-nya lho!Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pemeliharaan dan Penilikan Jalan, terdapat 5 jenis preservasi atau perbaikan jalan. Yuk, simak penjelasan berikut ini supaya kamu tidak tertukar:Â
1. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin merupakan kegiatan merawat serta memperbaiki kerusakan-kerusakan pada ruas jalan. Secara umum, dilakukan pada ruas jalan dengan kondisi bagus dengan tujuan untuk menambah kenyamanan pengendara. Beberapa contoh kegiatan tersebut yaitu:
- Pemotongan rumput di bahu jalan;
- Pembersihan gorong-gorong.
Sehingga dalam konteks tingkat kesulitan pekerjaan, kegiatan ini termasuk dalam skala mudah untuk dikerjakan.
2. Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan berkala merupakan kegiatan penanganan terhadap setiap kerusakan yang diperhitungkan dalam desain. Hal tersebut bertujuan untuk dapat mengembalikan kondisi ruas jalan menuju kondisi sesuai dengan rencana awal. Beberapa contoh kegiatan tersebut yaitu:
- Pelapisan ulang/overlay permukaan jalan;
- Perbaikan bahu jalan;
- Marking ulang permukaan jalan.
Sehingga dalam konteks tingkat kesulitan pekerjaan, kegiatan ini termasuk dalam skala menengah untuk dikerjakan.
3. Rehabilitasi
Rehabilitasi merupaka kegiatan penanganan terhadap setiap kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam desain. Sehingga mengakibatkan terjadi penurunan kondisi kemantapan ruas jalan pada bagian/tempat tertentu. Beberapa contoh kegiatan tersebut yaitu:
- Perbaikan bangunan pelengkap jalan (trotoar,gorong-gorong,dinding penahan tanah);
- Pekerjaan galian&timbunan pondasi jalan;
- Pekerjaan sebagian struktur jalan.
Sehingga dalam konteks tingkat kesulitan pekerjaan, kegiatan ini termasuk dalam skala menengah untuk dikerjakan
4. Pelebaran Menuju Standar
Pelebaran menuju standar merupakan penanganan yang dilakukan untuk mencapai standar dimensi terkini. Secara umum, di Indonesia masih terdapat beberapa ruas jalan eksisting bekas pembangunan zaman dahulu yang belum sesuai standar terkini. Tentunya, ruas jalan yang sempit dapat mengurangi kenyamanan pengendara. Adapun per bulan Juni 2024 hingga artikel ini dibuat, acuan standar lebar jalan yang digunakan yaitu Peraturan Menteri PUPR Nomor 5 Tahun 2023 tentang Kriteria Persyaratan dan Perencanaan Teknis Jalan, yaitu:
- Jalan arteri dan kolektor (tipe 4 lajur 2 arah dengan median)
- Kecepatan rencana <80 km/jam = 3,5 meter per lajur per arah;
- Kecepatan rencana >80 km/jam = 3,75 meter per lajur per arah.
- Jalan arteri dan kolektor (tipe 2 lajur 2 arah tanpa median)
- Kecepatan rencana <80 km/jam = 7 meter;
- Kecepatan rencana >80 km/jam = 7 meter.
Sehingga dalam konteks tingkat kesulitan pekerjaan, kegiatan ini termasuk dalam skala menengah untuk dikerjakan
5. Rekonstruksi
Rekonstruksi merupakan kegiatan penanganan untuk dapat meningkatkan kemampuan ruas jalan yang sudah tidak layak. Dengan harapan, setelah kegiatan ini dilaksanakan, pengendara dapat menjadi lebih nyaman kembali untuk melintas. Beberapa contoh kegiatan tersebut yaitu:
- Perbaikan seluruh struktur perkerasan jalan;
- Perbaikan drainase jalan;
- Perbaikan bahu jalan;
- Perbaikan dinding penahan tanah/tebing/talud;
- Perbaikan pasca bencana besar (longsor/banjir bandang/gunung meletus/gempa/sejenisnya).
Sehingga dalam konteks tingkat kesulitan pekerjaan, kegiatan ini termasuk dalam skala paling sulit untuk dikerjakan.
Nah, berikut tadi merupakan jenis-jenis preservasi/perbaikan jalan. Sebuah jalan merupakan infrastruktur yang sangat penting untuk menghubungkan kedua lokasi wilayah. Jadi, jangan sampai kamu tertukar lagi ya!
-----------------------------------
Tentang PenulisÂ
Muhammad Arif Arofah, S.T.,M.T.,IPP, merupakan lulusan tahun 2020 S1 Teknik Sipil Universitas Bina Nusantara dengan IPK 3.16 dan lulusan tahun 2024 S2 Teknik Sipil Transportasi Universitas Trisakti dengan IPK 3.69 yang saat ini bekerja sebagai Asisten Tenaga Ahli Transportasi di Konsultan MK. Mempunyai kelebihan pada bidang public speaking, leadership, dan teamwork yang telah terbukti dengan total selama 3 tahun sebagai Supervisor Project di Kontraktor dan sebagai Asisten Tenaga Ahli Transportasi di Konsultan serta telah tersertifikasi sebagai Insinyur Profesional Pratama (IPP) oleh Persatuan Insinyur Indonesia dan Ahli Teknik Jalan - Muda oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H