Mohon tunggu...
Muhammad Arif Alfaruqi
Muhammad Arif Alfaruqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Fotografer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panduan Lengkap untuk Mengelola Tantangan dan Ketidakpastian

25 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 25 Januari 2024   20:05 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manajemen risiko merupakan aspek yang krusial dalam operasional suatu organisasi. Pemahaman dan penerapan manajemen risiko dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian yang dapat muncul kapan saja. Buku "Managing Risk in Organizations: A Guide for Managers" karya J. Davidson Frame menjadi salah satu referensi utama yang membahas secara komprehensif topik ini. Dalam buku ini, penulis menguraikan berbagai aspek manajemen risiko yang relevan untuk manajer organisasi.

Dalam membahas manajemen risiko, pertama-tama perlu memahami konsep dasar dari risiko itu sendiri. Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang dapat memberikan dampak negatif terhadap tujuan atau pencapaian suatu organisasi. Konsep risiko ini erat kaitannya dengan tingkat informasi yang tersedia untuk pengambilan keputusan. Semakin sedikit informasi yang tersedia, semakin tinggi risikonya.

Penting untuk memahami berbagai jenis risiko yang dapat dihadapi oleh suatu organisasi, antara lain risiko murni, risiko operasional, risiko proyek, risiko teknis, risiko bisnis, dan risiko politik. Pengelolaan risiko memerlukan suatu kerangka kerja yang terstruktur, melibatkan perencanaan risiko, identifikasi risiko, analisis dampak kualitatif dan kuantitatif, perencanaan respons risiko, serta pemantauan dan pengendalian risiko secara berkelanjutan.

Penting untuk diingat bahwa meskipun manajemen risiko memberikan panduan yang kuat, namun tidak dapat menjamin eliminasi sepenuhnya dari risiko yang dihadapi oleh organisasi. Buku ini menyoroti keterbatasan praktis dari manajemen risiko melalui dua studi kasus mendalam. Hal ini menggambarkan bahwa manajemen risiko memiliki kekuatan dan kelemahan tertentu dalam mengatasi berbagai tantangan.

Organisasi perlu mengorganisir upaya manajemen risiko dengan baik. Upaya ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan, melainkan memerlukan dukungan yang berkelanjutan dari jajaran puncak organisasi. Proses manajemen risiko harus dirancang ke dalam struktur organisasi dan melibatkan seluruh staf untuk dapat melakukan penilaian risiko, mengelola krisis, dan melakukan pemulihan setelah bencana.

Bagian selanjutnya dari buku membahas tentang identifikasi risiko. Penting untuk dapat mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin dihadapi agar organisasi tidak terkejut oleh peristiwa yang tidak diinginkan. Buku ini memberikan berbagai teknik, seperti penggunaan daftar periksa terbobot, catatan risiko, sesi brainstorming, model perilaku, teknik diagram, serta pertemuan produktif untuk membantu dalam upaya ini.

Analisis dampak risiko menjadi langkah berikutnya setelah identifikasi risiko. Analisis ini dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis dampak kualitatif melibatkan berbagai pendekatan, seperti membangun skenario untuk membantu pemahaman dampak risiko. Sementara analisis dampak kuantitatif melibatkan pengembangan model risiko kuantitatif, termasuk simulasi Monte Carlo dan analisis nilai ekonomi yang diharapkan.

Buku ini juga menyoroti peran penting probabilitas dan statistik dalam manajemen risiko. Konsep probabilitas kondisional dijelaskan dengan contoh dunia nyata. Distribusi statistik, terutama distribusi normal dan distribusi PERT beta, dianggap sebagai alat yang sangat penting dalam kotak peralatan manajer risiko yang kompeten.

Perencanaan untuk mengatasi risiko menjadi langkah penting lainnya. Buku ini fokus pada empat pendekatan umum: menghindari risiko, mitigasi risiko, menerima risiko, dan mentransfer risiko. Selain itu, kontrak dijelaskan sebagai alat manajemen risiko yang efektif, dan pembaca diajak untuk menghitung cadangan anggaran dan jadwal pada proyek mereka.

Langkah terakhir adalah pemantauan dan pengendalian risiko. Buku ini menegaskan bahwa persiapan saja tidak cukup; organisasi juga perlu dapat menghadapi risiko ketika peristiwa risiko terjadi. Pemantauan memungkinkan organisasi untuk tetap mengawasi keadaan dan lingkungan mereka, sedangkan pengendalian membutuhkan upaya untuk mengembalikan segalanya ke jalur yang benar.

Sebagian besar buku ini juga mengeksplorasi isu-isu khusus yang terkait dengan risiko bisnis, risiko operasional, dan risiko proyek. Risiko bisnis tidak hanya berfokus pada kerugian, tetapi juga memberikan peluang keuntungan. Buku ini menyoroti dua contoh khusus risiko bisnis: risiko yang terkait dengan pengembangan produk baru dan risiko keuangan.

Risiko operasional, atau risiko yang terkait dengan pelaksanaan operasi, juga dibahas. Ini mencakup sumber risiko seperti prosedur yang dirumuskan dengan buruk, ketidakmampuan, dan pemeliharaan peralatan dan perangkat lunak yang buruk. Manajemen kualitas juga dianggap sebagai kasus khusus dari manajemen risiko, karena manajemen kualitas fokus pada menghindari penyimpangan dari norma.

Risiko proyek menjadi sorotan pada bab selanjutnya. Buku ini menyatakan bahwa Hukum Murphy (segala yang bisa salah, akan salah) sudah melekat pada proyek karena cara pelaksanaannya. Empat sumber masalah yang dapat diprediksi oleh analisis risiko harus rutin dimonitor: sumber organisasi masalah, masalah yang terkait dengan manajemen kebutuhan dan persyaratan, perencanaan dan kontrol yang buruk, dan estimasi yang buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun