Mohon tunggu...
Muhammad Arifai
Muhammad Arifai Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMAN 1 Soppeng

Saya guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMAN 1 Soppeng Kab. Soppeng adalah pejuang penegakan mutu pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, saat ini saya juga berstatus sebagai guru penggerak dan guru PP (pengajar praktik) melalui PGP (program guru penggerak) Kemdikbudristek RI. Tugas saya adalah bergerak dan menggerakkan rekan guru baik di instansi sendiri maupun di intansi lain, di luar instansi saya , SMAN 1 Soppeng untuk mengimplementasikan merdeka belajar dan merdeka mengajar melalui pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik atau pembelajaran berdiferensiasi. Demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Hobi saya adalah olahraga (Tenis Lapangan), membaca dan menulis. Konten yang saya senangi adalah inovasi pendidikan utamanya pada model-model pembelajran yang inovatif dan media pembelajara berbasis TIK. Saat ini, selain mengjar di SMAN 1 Soppeng, saya juga menjadi dosen Bahasa Indonesia di Unipol Kab. Soppeng.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Menunggu "Lomba" untuk Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan

3 November 2024   07:01 Diperbarui: 3 November 2024   07:10 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan Menunggu "Lomba" untuk Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan

Oleh : Muhammad A Rifai

(Guru SMAN 1 Soppeng, GP, PP, NSBP, Guru Inspiratif)

Tergerak, bergerak, dan menggerakkan hingga maju bersama menjadi smart semua adalah sebuah keniscayaan yang harus dimiliki oleh setiap guru. Apa pun predikatnya, baik guru penggerak, guru inovatif, inspiratif, dedikatif, pesimistif, maupun guru Lolita (lolos lima puluh tahun), jelita (jelang lima puluh tahun), balita (bawah lima puluh tahun) atau guru P3K.

Menurut Mendikdasmen RI, Bapak Abdul Mu'ti, Peranan guru menjadi sangat penting dalam mendidik generasi muda dan tidak tergantikan oleh teknologi. Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa, ada tiga persyaratan untuk mewujudkan guru yang profesional dan sejahtera. Pertama adalah sertifikasi guru.

Kedua, peningkatan kompetensi guru yang berkelanjutan. Setidaknya ada empat kompetensi guru yang harus terus dibangun bersama-sama, yaitu komoetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Maka, pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru akan terus ditingkatkan. Ketiga, kesejahteraan guru akan terus ditingkatkan. "Guru bermutu, guru berkualitas, guru hebat itu salah satunya ditentukan oleh kesejahteraan guru," ujar Abdul Mu'ti.

(sumber: siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 547/sipers/A6/XI/2024)

Menyikapi pernyataan Pak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah seperti di atas, kiranya jelaslah posisi kita sebagai guru di masa sekarang ini. Guru harus senantiasa tergerak, bergerak, dan menggerakkan menuju peningkatan kompetens pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Setiap guru niscaya ikut mengambil peran dalam peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik melalui peningkatan kualitas pembelajaran utamanya pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajara peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun