Mohon tunggu...
Muhammad Arifai
Muhammad Arifai Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMAN 1 Soppeng

Saya guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMAN 1 Soppeng Kab. Soppeng adalah pejuang penegakan mutu pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, saat ini saya juga berstatus sebagai guru penggerak dan guru PP (pengajar praktik) melalui PGP (program guru penggerak) Kemdikbudristek RI. Tugas saya adalah bergerak dan menggerakkan rekan guru baik di instansi sendiri maupun di intansi lain, di luar instansi saya , SMAN 1 Soppeng untuk mengimplementasikan merdeka belajar dan merdeka mengajar melalui pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik atau pembelajaran berdiferensiasi. Demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Hobi saya adalah olahraga (Tenis Lapangan), membaca dan menulis. Konten yang saya senangi adalah inovasi pendidikan utamanya pada model-model pembelajran yang inovatif dan media pembelajara berbasis TIK. Saat ini, selain mengjar di SMAN 1 Soppeng, saya juga menjadi dosen Bahasa Indonesia di Unipol Kab. Soppeng.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aku Guru Penggerak bukan Pengger...

15 Juli 2024   04:10 Diperbarui: 15 Juli 2024   04:10 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku Bukan Guru Pengger, Melainkan Guru Penggerak

Oleh:

Muhammad A Rifai[1]

 

 

 

"Guru penggerak yang belum bisa menggerakkan guru lain, bukan guru penggerak namanya melainkan guru pengger".

 

Kalimat tersebut diungkapkan oleh kepala BBGP SulSel, Dr. Arman Agung, M.Pd., saat menutup secara resmi kegiatan Workshop model kompetensi bagi kepala sekolah dan guru. Rabu, 24 April 2024 di Balai Besar Guru Penggerak Jalan Adhyaksa Makassar.

 

Sebuah kalimat pendek tetapi panjang rasanya. Saking panjangnya, masih terasa hingga tiga bulan kemudian ketika tulisan ini saya susun. Semoga semua guru penggerak yang ikut pada waktu itu (kegiatan workshop model kompetensi bagi kepala sekolah dan guru) merasakan hal yang sama dengan saya. Akan tetapi, bagi yang tidak merasakan, semoga bisa "merasa" setelah membaca tulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun