Mohon tunggu...
Muhammad Arifai
Muhammad Arifai Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMAN 1 Soppeng

Saya guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMAN 1 Soppeng Kab. Soppeng adalah pejuang penegakan mutu pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, saat ini saya juga berstatus sebagai guru penggerak dan guru PP (pengajar praktik) melalui PGP (program guru penggerak) Kemdikbudristek RI. Tugas saya adalah bergerak dan menggerakkan rekan guru baik di instansi sendiri maupun di intansi lain, di luar instansi saya , SMAN 1 Soppeng untuk mengimplementasikan merdeka belajar dan merdeka mengajar melalui pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik atau pembelajaran berdiferensiasi. Demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Hobi saya adalah olahraga (Tenis Lapangan), membaca dan menulis. Konten yang saya senangi adalah inovasi pendidikan utamanya pada model-model pembelajran yang inovatif dan media pembelajara berbasis TIK. Saat ini, selain mengjar di SMAN 1 Soppeng, saya juga menjadi dosen Bahasa Indonesia di Unipol Kab. Soppeng.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berkolaborasi Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiaisi

19 Mei 2023   07:30 Diperbarui: 19 Mei 2023   08:51 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dok. pribadi

Berkolaborasi Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi

Oleh : 

Muhammad Arifai

(Guru Penggerak Angk. 2 Kab. Soppeng)

Salah satu hal esensial pada Kurikulum Merdeka adalah merdeka belajar dengan pembelajaran berdiferensiasi yakni pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik. Hal ini bermakna, guru mesti menerapkan pembelajaran berdiferensiasi atau terdiferensiasi saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. Tambahan lagi, kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered), harus segera ditinggalkan karena hal itu tidak sesuai dengan peri kemerdekaan belajar dan kemerdekaan mengajar. Oleh karena itu,  maka kegiatan guru menjelaskan materi pembelajaran dan peserta didik hanya duduk berbanjar sambil menyimak lalu mengerjakan tugas yang diberikan, harus segera dihapuskan dari paradigma berpikir guru.  Janagan sampai terjadi peserta didik tidak aktif dan kurang bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Jika sudah demikian, maka yang repot dan mungkin bisa sewot, adalah sang guru itu sendiri.

Nah, sebagai guru penggerak, ayo tergerak untuk menggerakkan rekan guru mengimplementasikan merdeka belajar di kelas melalui pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik.

Bagaimana memulainya?

                Ada beberapa pertanyaan yang bisa saja muncul di benak kita saat hendak memulai menggerakkan rekan guru beranjak dari zona nyaman (yang penting masuk kelas gugurkan kewajiban mengajar) ke zona aman (zona merdeka belajar).  Pertanyaan yang juga sebagai tantangan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Bagaimana mengubah pola pikir rekan guru tentang pentingnya merdeka belajar dan pembelajaran berdiferensiasi?
  • Bagaimana menggerakkan rekan guru menuju merdeka belajar melalui pembelajaran berdiferensiasi?
  • Bagaimana mendampingi rekan guru mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi?

Kiranya jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut terefleksi dalam menjalankan peran saya sebagai guru penggerak di sekolah dalam menggerakkan rekan-rekan guru mewujudkan merdeka belajar di kelasnya melalui pembelajaran berdiferensiasi. Peran tersebut saya lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Melakukan penyamaan persepsi dengan rekan guru tentang pembelajaran berdiferensiasi.
  • Membagikan praktik baik atau best practice tentang pengimplementasian merdeka belajar dengan pembelajaran berdiferensiasi yang pernah saya lakukan di kelas, kepada rekan guru.
  • Merancang cara pengimplementasian merdeka belajar dengan mengguna-kan model pembelajaran berko-laborasi wujudkan pembelajaran berdiferensiasi.
  • Mendampingi rekan guru mengimplementasikan merdeka belajar dengan pembelajaran berdiferensiasi lingkungan.
  • Berkolaborasi dengan rekan guru dan Dinas Sosial Kab. Soppeng sebagai pengelola Taman Makam Pahlawan-Salotungo, Watansoppeng, yang dijadikan tempat kegiatan pembelajaran mengimplementasikan merdeka belajar dengan diferensiasi lingkungan melalui pembelajaran berdiferensiasi lingkungan yaitu membawa peserta didik ke Taman Makam Pahlawan, Watansoppeng.
  • Melaksanakan kegiatan pembelajaran di Taman Makam Pahlawan, Watansoppeng, dengan materi Biografi Pahlawan.

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun