Sholat tarawih merupakan ibadah yang hanya bisa dikerjakan pada malam bulan Ramadhan saja. Selain waktu itu, maka mustahil orang mengerjakan sholat tarawih, karena tidak sesuai dengan sunah yang dianjurkan.
Kendati demikian, kesempatan yang hanya sekali dalam setahun ini masih banyak dianggap sepele oleh umat Islam. Pasalnya, semakin hari, shaf jamaah sholat tarawih di masjid, mushola atau surau semakin sedikit.
Padalah pada malam pertama Ramadhan, tempat ibadah penuh dengan jamaah sholat tarawih. Bahkan banyak di antara jamaah yang sholat di teras-teras masjid. Namun, fenomena tersebut sudah tidak dijumpai pada malam pertengahan hingga akhir Ramadhan.
Fenomena Penurunan Jamaah Sholat Isya dan Tarawih
Pasalnya, memang terdapat berbagai faktor yang menyebabkan turunnya jumlah jamaah sholat Isya dan tarawih di akhir-akhir Ramadhan. Kita pun menyadari akan hal tersebut, namun sejatinya alasan-alasan itu tidak sepatutnya menjadi pewajaran untuk meninggalkan ibadah yang istimewa ini.
Sebut saja beberapa faktor di antaranya, seperti pekerjaan, berbelanja, buka bersama, pulang kampung dan rasa bosan. Biasanya, awal Ramadhan pemerintah akan menerapkan cuti bersama selama satu atau dua hari.
Nah, hal ini dapat menunjang jamaah untuk sholat berjamaah di masjid, karena mereka tidak memiliki pekerjaan atau tidak sedang berada di kantor. Setelah aktif berkerja, di sinilah mulai penurunan jamaah karena orang lelah bekerja sehingga tidak sempat ke masjid.
Namun, di sisi lain banyak pula jamaah yang asyik berbelanja dan buka bersama. Fenomena ini sangat lazim kita jumpai. Pada malam pertengahan dan akhir Ramadhan orang-orang akan memenuhi pusat perbelanjaan, seperti mall, pasar, toko pakaian, dsb.
Selain berbelanja, orang-orang juga memenuhi rumah-rumah makan, kafe, restoran, dan sejenisnya untuk buka puasa bersama. Entah antar keluarga, teman, dan rekan lainnya. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab turunnya jamaah sholat tarawih di tempat-tempat ibadah.
Ada juga penyebab penurunan jumlah jamaah sholat tarawih karena orang-orang sibuk menyiapkan keperluan mudik, mulai dari tiket, oleh-oleh, dan barang-barang keperluan mudik. Dan yang paling miris di antara penyebab lainnya adalah bosan.
Rasa malas atau bosan sering kali menjadi penyebab seseorang enggan melakukan sesuatu, termasuk sholat tarawih berjamaah. Selain karena waktunya yang lumayan lama, orang juga lebih memilih hal-hal yang menarik untuk dilakukan, seperti nonton TV dan bermain gadget.
 Padahal Allah dan Rasulnya menjanjikan berbagai keutamaan orang-orang yang menunaikan sholat tarawih. Hal ini tentunya sebagai penyemangat dan dorongan untuk melawan berbagai faktor yang membuat kita tidak sholat tarawih berjamaah.
Keutamaan Sholat Tarawih
Allah SWT maha adil atas setiap hamba-Nya. Allah melalui perantara Rasulullah menyampaikan berbagai keutamaan bagi orang-orang yang menghidupkan malam Ramadhan dengan sholat tarawih.
"Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau." (HR Bukhari dan Muslim)
Hadis di atas, menunjukkan betapa besarnya ganjaran orang yang sholat tarawih, yaitu diampuni dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini harusnya dapat menjadi salah satu alasan kita untuk terus melaksanakan sholat tarawih berjamaah. Dalam hadits lain, Rasulullah juga bersabda;
"Barang siapa qiyamul lail bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya (pahala) qiyam satu malam (penuh)." (HR Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibn Majah, Nasa'i)
Tentu kita tidak bisa membayangkan bagaimana pahala orang yang sholat sepanjang malam. Dengan sholat tarawih dan atas izin Allah kita akan mendapatkan pahala tersebut, terlebih lagi di bulan Ramadhan segala pahala akan dilipatgandakan.
Untuk itu, semoga kita semua diringankan langkahnya untuk terus menunaikan ibadah sholat tarawih berjamaah. Kesimpulan yang bisa diambil bahwa hendaknya kita menjaga semangat dan meluangkan waktu untuk sholat tarawih berjamaah. Selain karena keutamaannya yang besar, sholat tarawih juga hanya bisa dilakukan satu kali dalam setahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H