Mohon tunggu...
Muhammad Arif
Muhammad Arif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer at Zakat Sukses
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Arif adalah concent writer di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses. Saat ini, berkuliah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI semester 6, Jurusan Akuntansi Syariah. Memiliki hobi menulis dan berdiskusi, aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan. Arif juga manjabat sebagai kepala departemen Research and Development (RnD) KSEI Islamic Economic Forum (IsEF) dan menjadi senior assistant research di SIBERC (SEBI Islamic and Economic Research Center)

Selanjutnya

Tutup

Financial

Uang Gajian Udah Abis! Kok Bisa? Berikut Tips Mengatur Keuangan Dalam Islam

9 April 2023   21:12 Diperbarui: 9 April 2023   21:18 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Bekerja mencari yang halal itu suatu kewajiban sesudah kewajiban beribadah." (HR. Thabrani dan Baihaqi)

2. Membedakan Kebutuhan dan Keinginan

Sering kali orang sulit membedakan antara kebutuhan dengan keinginan, karena keduanya terlihat mirip dan dirasa sama-sama penting. Namun, sayangnya hal ini justru yang membuat uang cepat sekali habis.

Jadi, penting untuk membedakan antara kebutuhan dengan keinginan. Kebutuhan secara sederhana diartikan sebagai hal yang wajib terpenuhi dalam hidup, seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.

Sedangkan keinginan merupakan hasrat yang ada dalam diri untuk mendapatkan sesuatu, seperti keinginan membeli sepatu, tas, aksesori, dan sebagainya, padahal ia sudah memilikinya atau itu sebenarnya hal yang tidak terlalu penting baginya.

3. Menghindari Utang

Terkadang hal yang tidak diinginkan bisa saja mendadak datang, sehingga membuat kita harus berutang. Namun, perlu diketahui bahwa Islam menganjurkan kepada umatnya untuk menghindari utang.

Biasanya orang memiliki utang cenderung untuk melakukan dosa, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. "Sesungguhnya, ketika seseorang berutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkar." (HR Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, solusinya adalah menyisihkan dana yang dimiliki dalam setiap bulan sebagai dana darurat, sehinga jika sewaktu-waktu ada musibah uang tersebut dapat digunakan dan tidak perlu berutang.

4. Alokasi Pos Masa Depan

Semua orang tentu menginginkan masa depan yang cerah dan berkecukupan, sehingga perlu mengalokasikan dana untuk pos masa depan.

Idealnya proporsi dana untuk pos masa depan adalah 5-10% dari total pendapatan setiap bulan. Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Simpanlah sebahagian dari pada harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu." (HR. Bukhari)

Untuk alokasi pos masa depan, sebaiknya disimpan dalam bentuk tabungan atau investasi Syariah, dengan demikian selain terjamin juga sesuai dengan anjuran Islam.

5.  Sisipkan untuk Zakat, Infak, Sedekah

Menyadari bahwa di dalam harta yang dimiliki terdapat hak orang merupakan hal yang mulia. Untuk itu, Islam menyerukan kepada umatnya untuk senantiasa menunaikan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun