Umar bin Abdul Aziz dijuluki sebagai khalifah ke 5 dengan gelar "Amirul Mukminin" setelah 4 Khulafa Ar-Rasyidin, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Kepemimpinan khalifah Umar bin Abdul Aziz walau terbilang singkat yaitu kurang dari tiga tahun, namun berhasil membawa kepada puncak kejayaan Islam.
Umar adalah sosok pemimpin karismatik yang sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Bahkan saat dilantik menjadi khalifah, Umar dan keluarganya rela hidup sederhana dan menyedekahkan harta kekayaan yang dimiliki ke kas negara (baitul mal).
Khalifah Umar bin Abdul Aziz lahir pada tahun 63 H di Madinah, ia anak dari Abdul Aziz bin Marwan yang merupakan keturunan Bani Umayyah. Ibunya bernama Ummu Ashim atau Laila, cucu dari khalifah Umar bin Khattab.
Umar bin Abdul Aziz menghabiskan masa kecilnya di Mesir, namun ia menempuh pendidikan di Madinah hingga remaja. Setelah ayahnya meninggal, Umar dipanggil ke Damaskus oleh Khalifah Abdul Malik dan menikah dengan anaknya yang bernama Fatimah.
Kemudian, setelah khalifah Abdul malik meninggal, Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi Gubernur Madinah oleh Khalifah Al-Walid I yang merupakan khalifah di Damaskus, pusat pemerintahan Bani Umayyah. Di bawah kendali Umar, kota Madinah berjalan lebih baik dari pemerintahan sebelumnya.
Singkat cerita, Khalifah Al-Walid I meninggal dunia dan kekuasaan beralih kepada Sulaiman bin Abdul Malik. Khalifah Sulaiman memiliki dua anak yang akan ditunjuk sebagai penerusnya.
Namun, Ayyub sebagai putra mahkota meninggal lebih dahulu dan anak kedua dari Khalifah Sulaiman yaitu Dawud sedang berperang di Konstantinopel. Akhirnya Khalifah Sulaiman menunjuk saudaranya Umar bin Abdul Aziz sebagai Khalifah di Damaskus. Penunjukan tersebut merupakan wasiat dari Khalifah Sulaiman.
Berbeda dengan kebanyakan pemimpin, setelah Sulaiman wafat dan wasiat diumumkan, Umar bin Abdul Aziz nampak murung dan naik ke atas mimbar lalu berkata;
"Wahai manusia, sesungguhnya jabatan ini diberikan kepadaku tanpa bermusyawarah terlebih dahulu dan tak pernah aku memintanya. Sesungguhnya aku mencabut bai'at yang ada dileherku dan pilihlah siapa yang kalian kehendaki."
Namun, tak satu pun umat Islam yang menerima tawaran itu, akhirnya Umar bin Abdul Aziz menerima bai'at tersebut dan dilantik sebagai Khalifah. Lantas Umar pun menangis karena takut kepada sang Khaliq atas ujian yang diterimanya.
Umar bin Abdul Aziz mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Sang anak, Abdul Malik tidak segan memberi tahu ayahnya untuk menjalankan tugas dengan baik sebagai Khalifah.Â
Dikisahkan, setelah selesai pemakaman Khalifah Sulaiman, Umar bermaksud istirahat sejenak karena kelelahan, lantas sang anak berucap, "Apakah yang sedang engkau lakukan wahai Amirul mukminin?". Khalifah Umar menjawab, "Wahai anakku, ayahmu letih mengurusi jenazah bapak saudaramu". Abdul Malik lalu berkata, "Lantas apa yang engkau lalukan Ayahanda?". Umar pun menjawab, "Ayah akan tidur sejenak hingga masuk waktu zuhur, kemudian Ayah akan keluar untuk shalat bersama rakyat".
Seketika Abdul Malik bertanya, "Wahai Ayah, siapa yang menjamin engkau masih hidup sampai waktu zuhur? Padahal sekarang engkau adalah Amirul mukminin yang memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan hak-hak orang yang dizhalimi." Umar pun langsung bangkit dan berkata "Segala puji bagi Allah, telah mengeluarkan dari keturunanku, orang yang menolongku di atas agamaku."
Selama kepemimpinannya, Umar melakukan banyak perubahan, ia menggunakan kas negara untuk memperbaiki fasilitas umum, mengembangkan sektor pertanian, sumur-sumur terus digali untuk kebutuhan air bersih, bahkan masyarakat yang sakit disediakan pengobatan gratis.
Tidak hanya itu, Umar juga memangkas pajak dari orang Nasrani, menghapus pajak bagi mualaf, sehingga orang berbondong-bondong masuk Islam. Umar pun berhasil mendamaikan dua kubu yang sering memberontak yaitu Khawarij dan Syiah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Hakam, seorang petugas zakat di masa itu Yahya bin Said berkata, "Saya pernah diutus Khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk memungut zakat ke Afrika. Setelah memungutnya, saya bermaksud memberikan kepada orang-orang miskin. Namun saya tidak menjumpai seorangpun. Umar bin Abdul Aziz telah menjadikan semua rakyat pada waktu itu berkecukupan."
Sosok Khalifah seperti Umar bin Abdul Aziz tentunya dapat menjadi panutan bagi seluruh pemimpin Islam di dunia, terlebih lagi Indonesia yang menjadi center penduduk Islam terbesar. Untuk itu, Islam harusnya disiarkan dalam berbagai bentuk, baik lisan maupun tulisan.
Berdasarkan cerita Khalifah Umar bin Abdul Aziz di atas, sudah selayaknya kita meneladani sosok sahaja dan kepemimpinannya. Sejatinya setiap orang adalah pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri. Sebagaimana Khalifah Umar bin Abdul Aziz rajin bersedekah, jangan lupa juga sisihkan sebagian harta Anda untuk berzakat dan bersedekah di LAZ Zakat Sukses ya. Nah, bagi Anda yang belum tahu apa itu LAZ Zakat Sukses, silahkan kunjungi website kami di sini (zakatsukses.org).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H