Mohon tunggu...
Muhammad Arif
Muhammad Arif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer at Zakat Sukses
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Arif adalah concent writer di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses. Saat ini, berkuliah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI semester 6, Jurusan Akuntansi Syariah. Memiliki hobi menulis dan berdiskusi, aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan. Arif juga manjabat sebagai kepala departemen Research and Development (RnD) KSEI Islamic Economic Forum (IsEF) dan menjadi senior assistant research di SIBERC (SEBI Islamic and Economic Research Center)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Bersama Rasulullah di Surga! Berikut Keutamaan Menyantuni Anak Yatim dalam Islam

4 April 2023   07:59 Diperbarui: 4 April 2023   08:02 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beruntung sekali bagi Anda yang mempunyai harta lebih lalu menyantuni anak yatim. Harta yang Anda gunakan untuk membiayai, menyekolahkan, dan memenuhi kebutuhan anak yatim sejatinya akan dibalas dengan surga yang dekat dengan Rasulullah.

Namun, bagi Anda yang belum mampu jangan berkecil hati. Karena Anda tetap dapat berbuat baik kepada anak yatim dengan menghibur dan bersikap lemah lembut kepadanya.

Anak yatim merupakan bagian golongan duafa karena termasuk orang yang lemah dari segi finansial. Secara bahasa yatim berasal dari kata "infirad" yang berarti sendiri. Sedangkan menurut Istilah yatim adalah seseorang yang belum dewasa (baligh) dan telah ditinggal wafat oleh ayahnya.

Setidaknya Allah menyebut sebanyak 22 kali dalam Al-Quran tentang anak yatim. Terdapat peringatan bagi orang yang acuh tak acuh dan keutamaan bagi siapa saja yang menyantuni anak yatim. Dalam QS. Al-Maun ayat 1 dan 2, Allah SWT, berfirman:

Artinya, "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim."

Dalam surat yang lain, Allah juga telah memberikan isyarat bagi yang tidak memuliakan anak yatim, yaitu dalam QS. Al-Fajr ayat 16-17:

Artinya, "Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku." Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim."

Boleh jadi, masalah-masalah yang tengah kita alami karena kurang memperhatikan keadaan anak yatim. Bahkan, tidak sedikit orang yang tidak mau tahu dan sengaja tidak tahu dengan kondisi anak yatim di sekitarnya.

Namun, Allah tentu sangat adil, di mana Allah dan Rasulullah menjanjikan berbagai ganjaran bagi siapa saja yang menyantuni anak yatim. Misalnya, dalam QS. Al-Baqarah ayat 220, Allah berfirman:

Arinya, "Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Memperbaiki keadaan anak-anak yatim itu amat baik bagimu, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang berbuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan."

Kata "baik bagimu" di atas, menunjukkan bahwa menyantuni anak yatim akan berdampak baik bagi kehidupan baik di dunia terlebih di akhirat. Bagi orang yang menyantuni anak yatim, Allah akan mudahkan rezekinya, diringankan ujiannya, dijauhkan dari fitnah dunia, dan diberikan ketenangan dalam hidup.

Diriwayatkan dari Abi Darda', ia berkata, seorang laki-laki mengeluhkan kekerasan hatinya, lalu Rasulullah berpesan, "Apakah kamu ingin hatimu lembut dan hajatmu terkabul? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, berilah ia makan dari makananmu, maka hatimu akan lembut dan hajatmu akan terkabul." (HR. Tabrani).

Selain itu, keutamaan lain menyantuni anak yatim juga terdapat dalam hadist yang diriwayatkan dari Sahl bin Sa'd, Rasulullah SAW bersabda, "Aku dan orang yang mengasuh anak yatim akan berada di surga begini," beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkannya sedikit." (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)

Masuk kedalam surga dan bertemu dengan Rasulullah merupakan impian semua umat Islam. Dan itulah janji Rasulullah bagi orang-orang yang menyantuni anak yatim.

Seiringan dengan kemajuan peradaban, menyantuni anak yatim dapat dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini terjadi karena banyaknya lembaga sosial yang peduli kepada anak-anak yatim dan mempermudah bagi orang-orang dermawan dalam menyantuni mereka.

Salah satu contohnya di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses telah berhasil menjalankan program "Asuh dari Jauh" sebagai jembatan bagi Anda orang-orang dermawan yang ingin menyantuni anak yatim.

Program Asuh dari Jauh merupakan pemberdayaan anak yatim duafa berupa pemenuhan fasilitas pendidikan dan uang santunan setiap bulan. Selain itu, anak yatim duafa juga mendapatkan pendidikan dasar agama dari Kakak Asuh yang merupakan orang-orang pilihan dari Zakat Sukses untuk mendampingi anak-anak asuh.

Pada tahun lalu, program Asuh dari Jauh batch 1 berhasil dijalankan dengan baik. Setidaknya ada 30 anak yatim duafa yang telah dibantu oleh Zakat Sukses. Tahun ini, Zakat Sukses kembali menjalankan program Asuh dari Jauh batch 2. Harapannya akan lebih banyak anak yatim duafa yang menerima manfaat dari program ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun