Mohon tunggu...
Muhammad Arief Efendi
Muhammad Arief Efendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berjalan apa adanya

Pisces

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Safari Religi ke Gombong, Kebumen, Jawa Tengah

29 Juli 2021   00:44 Diperbarui: 29 Juli 2021   00:52 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengenang jasa Kiyai Giyombong, dukuh yang sekarang semakin ramai kini dikenal sebagai kota Gombong. Gombong merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Gombong merupakan kota terbesar kedua setelah Kota Kebumen.

Kecamatan Gombong juga merupakan kota bisnis di Kabupaten Kebumen karena lokasinya cukup strategis yang dilewati oleh jalan nasional, menjadi simpul dari jalan utama yang menuju Kecamatan Buayan, Kuwarasan, Karanggayam dan Sempor serta Kabupaten Banjarnegara. Kecamatan Gombong berada di sebelah barat dari Kota Kebumen. Jarak Kecamatan Gombong dengan Kota Kebumen sejauh 21 kilometer dengan luas wilayahnya sekitar 29,48 km.

Jarak tempuh kurang lebih 300 km dari Ibu Kota Jakarta, mengendarai mobil pribadi dengan kecepatan standar sekitar 6-7 jam lamanya.

Safari religi kali ini, sebelum sampai Gombong, silaturahim pertama bersua dengan dua sahabat. Bertempat di warung Sate Batibul Bang Awi di Jalan Raya II, Adiwarna, Kwaden, Ujungrusi, Kendal.

Yaaaaa... warung sate ini cukup terkenal di Kendal. Sate kambing muda dan es jeruk menjadi jamuan makan menjelang sholat magrib, Rabu (28/9/2021).

Silaturahim dengan berbincang santai tak terasa sudah berlalu 120 menit, hingga sinar bulan pun muncul, sementara jam tangan menunjukkan pukul 20.00. Sementara perjalanan Kendal menuju Gombong masih butuh waktu kurang lebib 3 jam.

Sembari si roda empat melaju, ku teringat akan keluarga di Jakarta. Perbincangan religi berlanjut, mengingat anakanda dirumah yang tak turut dalam perjalanan ini.

"Amalan apa kira-kira yang dapat melembutkan sikap anak-anak, Pak?" tanyaku memulai perbincangan agar menghilangkan kantuk agar fokus memegang setir bundar.

"Coba amalkan surah Asy-Syarh (Alam nasyrah laka sadrak....ila akhir). Lalu hembuskan ke ubun-ubun anak setiap hari saat si anak sedang tidur," jawab sang Bapak.

Biarkan anak-anak itu tumbuh dan berkembang sesuai keinginan anak, mengalir sesuai bakatnya, jangan pernah memaksakan kehendak kita kepada anak, karena akan membuatnya membangkang. Setiap anak itu berbeda-beda.

Biarkan mengalir sesuai pola pikir dan bakat yang diinginkan anak, namun dengan pengawasan orangtua tentunya.
Terlebih saat sekarang, dimasa Pandemi Covid-19, anak harus betul-betul ekstra dalam pengawasan orangtua.

Ketika sikap kita keras terhadap anak, kedepannya anak itu akan semakin membangkang dan keras juga pola pikirnya.
Terimakasih Bapak, safari religi kali ini, mendapat amalan alam nasyrah....

Semoga anak-anak hamba, nantinya bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang baik, berbakti kepada orang tua, agama dan bangsa.

Lanjut......bersambung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun