Mohon tunggu...
Muhammad Arga Williana Anwar
Muhammad Arga Williana Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Salah Satu PTN di Indonesia

Lebih suka menulis apa yang dirasa dilihat dan didengar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Pemilahan Sampah KKN Tematik UPI Cibiru di Desa Cibiru Hilir

20 Agustus 2022   10:10 Diperbarui: 20 Agustus 2022   10:19 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kuliah Kerja Nyata atau sering disebut KKN merupakan sebuah keharusan sebuah perguruan tinggi dalam menjalankan TriDharma nya. Begitu yang terjadi pada kelompok 155 dari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus UPI di Cibiru yang memilih Desa Cibiru Hilir sebagai salah satu tempat untuk mengabdi. KKN kali ini bertemakan "KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM" dengan tema khususnya yaitu desa pemukiman aman dan nyaman. Kegiatan yang diambil adalah kegiatan pemilahan dan pengolahan sampah di masyarakat. KKN yang diselenggarakan dari tanggal 20 Juli 2022 hingga 10 Agustus 2022 ini merupakan KKN pertama yang dilakukan di desa tersebut. Tidak hanya mengenai desa pemukiman aman dan nyaman tetapi mengenai desa ramah perempuan pun juga diadakan pada KKN Tematik yang dilaksanakan pada desa tersebut.

Pemilahan Sampah menjadi topic hangat yang dapat diangkat karena menurut Bapak Guntur sebagai salah satu perangkat desa, menuturkan bahwasannya di RW 11 sendiri ada bank sampah disana, namun entah masih berjalan atau sudah tidak beroperasi lagi. Hal ini sejalan dengan pemaparan dari Ketua RW 11 yaitu Bapak Nandang, yang menjelaskan bahwa bank sampah yang ada di RW 11 dahulu pada pra pandemic sempat berjalan namun, dikarenakan  pandemic covid-19 bank sampah tersebut menjadi tutup karena adanya larangan berkumpul. Tambahnya dahulu bank sampah tersebut setidaknya membuat sedikitnya masyarakat menjadi gemar memisahkan sampah (memilah sampah) untuk disetorkan pada bank sampah tersebut. Selain itu kesaksian dari Kang rendi beserta kang deden selaku pengelola bank sampah tersebut pun berkata demikian, namun kadang mereka yang harus memilahnya dan membersihkannya sendiri, karena kurangnya effort dari segelintir kalangan di masyarakat itu sendiri mengenai memilah sampah yang baik dan benar.

Pengedukasian terhadap masyarakat mengenai pemilahan sampah memang menjadi sebuah keharusan. Hal ini menggerakkan tim KKN UPI mengundang salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengedukasian pengolahan sampah. PT. Gonigoni yang menjadi pilihan tim KKN untuk mengedukasi masyarakat melalui seminar yang diadakan pada tanggal 31 Juli 2022 di balai RW 11 Desa Cibiru Hilir. Pembicara dalam seminar tersebut adalah Kang Farid Nurfadillah K. Beliau merupakan salah satu bagian dari PT. gonigoni Karya Indonesia. Dalam seminar tersebut Kang Farid membawakan judul "Menjadi lebih beradab dengan memilah sampah".

Seminar tersebut mengajak masyarakat untuk merubah pola pikir mengenai sampah. Hal ini bertujuan agar masyarakat mau mengelola sampah sendiri dan tidak mengharapkan sebuah imbalan dengan membuang sampah (seperti dalam bank sampah). Karena bukan untuk sebuah keuntungan pribadi mengelola sampah, melainkan tanggung jawab. Setelah seminar, beberapa hari kemudian, Mahasiswa KKN UPI beserta Tarka diundang untuk mengunjungi gudang penyimpanan dan pengolahan PT. Gonigoni. Disana berbagai cara pemilahan, dan pengolahan dilihat secara nyata. Melihat langsung apa yang dibicarakan saat seminar merupakan pengalaman yang cukup luar biasa. 

Setelah mewawancarai semua orang di gudang tersebut, satu kesimpulan yang didapat yaitu biaya modal pengolahan sampah lebih besar dari penghasilan yang didapat. Terkadang para pimpinan produksi rela tidak mendapat gaji full dari pengolahan di gudang tersebut. Hal inilah yang harus dipahami oleh masyarakat, tidak ada namanya sampah adalah uang, yang ada sampah adalah masalah bagi kita semua, pengolahan bukan menjadi sebuah ladang penghasilan tambahan bagi masyarakat, setidaknya sampah tak memenuhi rumah itu merupakan tujuan mengeloia sampah, namun masalahnya masyarakat masih sedikit yang membiasakan memilahnya, atau pun membuang sampah secara terpilah. Inilah yang harus dibenahi saat ini, agar di masa depan kita tak mewarisi sampah, tetapi kita mewariskan budaya mengelola sampah dengan membuah secara terpilah.

Itulah yang selalu mahasiswa KKN UPI diskusikan bersama dengan para pemuda. Hal ini dilakukan untuk pengedukasian jangka panjang di Desa Cibiru Hilir khususnya RW 11. Entah dengan membuka kembali bank sampah agar masyarakat mau membuang sampah dengan terpilah, entah mereka menemukan metode lain yang lebih jitu dalam menangani. Tapi mudah-mudahan dari artikel pengalaman ini dapat merubah pola pikir kita mengenai sampah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun