Mohon tunggu...
Muhammad Arfan Pramana Iksakta
Muhammad Arfan Pramana Iksakta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa yang minat dalam menulis, hobi berolahraga dan media desain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika Komunikasi dan Media Realisasi

23 November 2021   20:14 Diperbarui: 23 November 2021   20:32 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktik etika dimasyarakat yang berkaitan dengan media realisasi saat ini erat sekali dengan komunikasi jarak jauh yang dapat melampaui beberapa akses yang terdapat dalam media, dapat berupa interaksi sosial, perilaku media massa, dan opini publik mengenai berbagai hal yang dapat memunculkan dinamika baru. 

Untuk menghadapi era baru yang penuh dengan tantangan dinamika media seperti saat ini, akibat majunya teknologi yang berkembang dibelahan negara. Informasi dan komunikasi sudah seharusnya memiliki moralitas atau etika yang baik dalam penggunaannya untuk eksistensi publik.

Pemahaman etika ini berkaitan dengan pengguna media bagi bola mata yang selalu merespon akses media setiap saat. Penggunaan media untuk merealisasikan hal tersebut sedapat mungkin digunakan secara positif dan bertanggung jawab tanpa merendahkan siapapun atau merespon buruk orang lain yang memiliki potensi menghina dan dasar kebencian. 

Membersamai hal tersebut dengan cara berkomunikasi menggunakan media, sudah seharusnya keamanan diprioritaskan untuk menjaga satu sama lain dalam bentuk dinamika yang berkembang dalam aspek etika yang digunakan.

Aspek etika dalam berkomunikasi yang aman sangat diperlukan untuk proses pembentukan etika baik pengguna seperti cara penyampaian, penerimaan, dan pengolahan informasi yang seringkali menimbulkan beberapa pro-kontra jika tidak memiliki kesadaran yang baik saat merespon semua komponen tersebut. 

Etika komunikasi dan media realisasi perlu adanya kesinambungan yang mapan untuk keberlangsungan. Media realisasi yang digunakan bisa berupa media sosial, alat penunjang kegiatan seperti buku, elektronik, mic, sound dan yang lainnya sebagai sarana kegiatan yang akan dijalankan. 

Hal ini bertujuan agar realisasi menggunakan media dapat berjalan baik dan etika untuk komunikasi antara satu dengan yang lainnya tetap terjaga.

Penanaman etika saat ini mulai pudar bagi pengguna media, khususnya media sosial yang populer digunakan oleh kebanyakan orang, seperti facebook, instagram, youtube dan beberapa media sosial yang lain. Sebuah kebebasan yang memiliki hak istimewa tersendiri, terkadang memiliki potensi besar pada penyalahgunnaan saat mengolah informasi yang didapatkan.

Masyarakat millenial yang menjadi pelopor dalam penyebaran informasi yang ada, cenderung mengabaikan etika pengoperasian media dan realisasinya. 

Apalagi saat ini informasi yang terdapat dimasyarakat memiliki jangkauan yang begitu kompleks, sehingga masyarakat saat ini ketika menanggapi berita singgungan sangat berdampak signifikan pada obyek yang menjadi arah sasaran maupun orang lain yang menjadi korban informasi kurang baik, ini terjadi akibat etika dalam komunikasi yang begitu keras dengan sindiran dan sapaan kebencian yang begitu pedas bagi objeknya.

Orang-orang sebenarnya mulai terbungkam dengan kehadiran etika komunikasi dimedia. Ini dibuktikan bahwa ketika mereka berada pada dunia maya, hampir sebagian orang tidak memperhatikan etikanya ketika bersapaan dengan orang lain, orang baru, atau mungkin kepada teman dekatnya ia tidak menggunakan etika yang baik, padahal akses data yang sudah digunakan dan menyebar memiliki potensi besar orang lain untuk mengambil bahkan mencuri data-data yang seharusnya boleh jadi aman, namun karena merosotnya etika komunikasi kita, hal buruk akan berdampak kepada diri kita sendiri.

Muncul pertanyaan, apakah respon tersebut akan monoton seperti itu. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang mulai mengabaikan kesopanan kepada orang lain demi eksistensi dirinya diranah publik. 

Apalagi sekarang ini tatanan dan sistem yang berkembang melalui media tidak dapat kita hentikan perkembangannya. Disatu sisi kita membutuhkan dan dilain sisi kita terkena dampak buruk yang diberikan oleh pertumbuhan teknologi.

Hal demikian ini akan berkembang begitu cepat jika pengguna media bergerak leluasa tanpa memperdulikan dampak apa yang nantinya akan terjadi kedepannya, fenomena semacam ini selalu melekat pada setiap orang, baik karena mereka dituntut ekplorasi untuk menjatuhkan orang lain.

Meski demikian, operasi yang selalu menyisir pada digitalisasi yang digunakan oleh masyarakat selalu saja menemukan kritikan-kritikan yang tidak masuk akal, bahkan tingkat kesopanan yang dimiliki berada dibawah kontestasi yang bergulir pada masyarakat rendah. 

Tidak memahami etika inilah masalah besar yang akan terjadi, meneruskan dengan masalah-masalah lain seperti tingkat kesadaran yang minimalis, dan kecenderungan kepekaan yang semakin lama semakin hilang, serta boleh jadi keramahan yang menjadi culture baik citra masyarakat juga akan pudar dengan berjalannya waktu.

Jadi perlunya etika komunikasi dimasyarakat untuk adanya media realisasi yang nyata sebagai bahan ajar agar apa yang ada pada sistem kemasyarakatan yang baik saat kita berkomunikasi dapat kita jadikan acuan bagaimana kita bergerak dalam ranah publik, agar eksistensi bangsa ini tetap terjaga dengan baik dan menarik, sebagaimana orang-orang luar memandang kita ramah dan sosialis.

Oleh: M. Arfan Pramana Iksakta
(Anggota KKN RDR 77 Kelompok 65)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun