Mohon tunggu...
Muhammad Ardian Syah
Muhammad Ardian Syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Calon Sosiolog

Bercita-cita menjadi pendobrak sistem dan kedunguan mindset masyarakat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggung Jawab dan Loyalitas Organisasi : Sebuah Hegemoni Konflik Dalam Pandangan Ralf Dahrendorf

10 Oktober 2023   20:10 Diperbarui: 27 Oktober 2023   09:50 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang saya alami di atas merupakan gejala-gejala alienasi dalam pandangan Marx. Pekerjaan, tugas-tugas dan aktivitas-aktivitas lainnya telah membuat saya terasingkan oleh kehidupan dan keinginan pribadi saya. Pada akhirnya, kerja-kerja kapitalisme tidak hanya terjadi dalam struktur ekonomi masyarakat tetapi terjadi di segala aspek yang melingkupi cara kerja semacam ini. Mengapa ini bisa terjadi? Saya akan menjelaskan melalui analogi berikut ini. Labsos adalah salah satu organisasi yang dinaungi oleh program studi Sosiologi di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Sebagai sebuah prodi dalam sebuah fakultas, tentunya memiliki visi, misi arah dan tujuan dalam menunjang aktivitas universitas sebagai otoritas-superordinasi yang menaunginya. Lebih jauh, sebagai universitas negeri kampus tentunya memiliki tanggung jawab (harapan) dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul bagi negara yang kelak akan menjalankan roda pemerintahan dan ekonomi. Dan tentu saja, hal ini sangat berkaitan erat dengan otoritas dan kapitalisme. 

Dalam analogi di atas, negara adalah superordinasi tertinggi dalam menjalankan otoritasnya. Ia diikat oleh harapan masyarakat secara luas yang memberikan peran dalam bagian-strukturnya yang kompleks. Di bawahnya terdapat banyak sekali sub-subordinat yang memiliki batasan otoritas dalam ruang lingkupnya masing-masing. Dalam contoh ini ada universitas yang menaungi fakultas, kemudian ada jurusan dibawahnya dan semakin di bawahnya lagi terdapat sub-subordinat lembaga kecil seperti Labsos pada kasus ini.

Lalu bagaimana soal tanggung jawab dan loyalitas? Secara kasar saya lebih senang menyebutnya sebagai doktrin kapitalisme yang menciptakan hegemoni yang mengikat setiap peran terhadap otoritas yang menaunginya. Adanya kesadaran semacam ini merupakan gejala adanya kesadaran kepentingan yang berakar dari kesadaran semu menurut Dahrendorf. Meskipun sampai hari ini masih banyak orang yang justru tenggelam dalam kesadaran semu sehingga perubahan yang terjadi dalam lingkup kerja saya tampaknya tidak kentara karena minimnya konflik yang terjadi. Ataukah mungkin hal tersebut terjadi karena orang-orang justru tenggelam dalam alienasi dan merasa mendapat penghargaan dari rasa tanggung jawab yang sejatinya semu? Saya belum berani menjawab hal tersebut.

Terima Kasih. Saya sangat mengharapkan kritik dan komentar dari Anda sebagai pembaca.

Referensi

Raho, B. (2021). Teori Sosiologi Modern. Bantul: Moya Zam Zam.

Ritzer, G & Goodman, D. J. (2012). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun