Engkau hadir kala kami pasrah,
Merawat dengan penuh cinta tanpa lelah.
Di ruang sepi tak kenal waktu,
Menggapai asa di tengah pilu.
Tidak kenal lelah di setiap hari,
Siap untuk merawat hingga sembuh pasti.
Dr. Tirta Mandira Hudhi, yang lebih dikenal sebagai Dr. Tirta, lahir pada 30 Juli 1991 di Karanganyar, Jawa Tengah. Ia dibesarkan dalam keluarga sederhana di Surakarta, tempat ia menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA di Regina Pacis. Dr. Tirta merupakan anak tunggal dari ayah berdarah Jawa dan ibu berdarah Tionghoa. Sebagai seorang anak keturunan Tionghoa-Jawa, Dr. Tirta harus menghadapi pengalaman traumatis di masa kecilnya saat terjadi Tragedi Mei 1998. Ketika itu, Solo mengalami kerusuhan berdarah akibat krisis ekonomi dan isu rasisme yang meluas. Dalam kenangannya, ia menyaksikan kebakaran besar, kehancuran, dan korban jiwa di kotanya. Bahkan, kantor tempat ibunya bekerja juga turut dibakar. Pengalaman mengerikan ini meninggalkan kesan mendalam dan membentuk karakter Dr. Tirta sebagai pribadi yang tangguh dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Dr. Tirta melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada tahun 2009. Ia lulus dengan predikat cum laude pada 2013 dengan IPK 3,76, kemudian menyelesaikan program koas selama 1,5 tahun dan disumpah sebagai dokter pada 2015. Sebagai seorang mahasiswa kedokteran, Dr. Tirta sempat mendapatkan tawaran beasiswa dari dosennya untuk melanjutkan studi S2 di Jerman sebagai dokter peneliti, namun ia memilih untuk fokus mengabdi di Puskesmas Turi dan Rumah Sakit UGM pada 2018-2019.
"Jangan pernah menyerah." Ini adalah pesan yang sangat sederhana namun memiliki makna yang sangat dalam. Bahwa kegagalan adalah hal yang wajar dalam hidup, dan yang terpenting adalah kita bisa bangkit kembali dan terus berusaha.
Selain berpraktik sebagai dokter, Dr. Tirta memiliki minat besar dalam dunia bisnis. Sejak mahasiswa, ia telah berusaha mandiri secara finansial melalui bisnis kecil-kecilan. Dimulai dari jualan gorengan untuk teman-temannya di kampus, ia kemudian beralih ke bisnis aksesori seperti jam tangan dan gelang. Meski beberapa kali jatuh bangun, Dr. Tirta terus mencoba berbagai jenis usaha hingga akhirnya ia memulai bisnis laundry sepatu dengan nama Shoes and Care. Berawal dari ide sederhana untuk mencuci sepatu bekas dan menjualnya kembali, bisnis ini berkembang pesat berkat media sosial dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Saat ini, Shoes and Care memiliki 30 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, dan uniknya, sebagian besar pegawainya adalah orang-orang dari kalangan marjinal, seperti anak punk, anak putus sekolah, dan mantan narapidana. Dr. Tirta percaya bahwa semua orang, tanpa memandang latar belakangnya, layak mendapat kesempatan untuk bekerja dan memperbaiki hidup.
Karier Dr. Tirta sebagai influencer kesehatan dimulai ketika ia aktif membagikan edukasi kesehatan di media sosial, terutama pada masa pandemi COVID-19. Gaya komunikasinya yang tegas, lugas, dan dekat dengan generasi muda membuatnya dikenal luas. Ia kerap memberikan informasi mengenai pentingnya pencegahan COVID-19, gaya hidup sehat, hingga penjelasan ilmiah yang mengedukasi masyarakat tentang kesehatan. Profil Dr. Tirta menarik perhatian banyak orang, terutama anak muda yang menganggapnya sebagai sosok dokter yang gaul dan inspiratif.
Pada 2022, Dr. Tirta melanjutkan pendidikan S2 di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB dengan program studi Magister Administrasi Bisnis. Ia berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 1,5 tahun dengan predikat cum laude dan meraih gelar Master of Business Administration (M.B.A.) pada awal 2024. Di ITB, ia mendalami berbagai materi tentang pemasaran dan bisnis yang relevan dengan pekerjaannya sebagai pengusaha. Tesisnya berjudul "The Effect of Micro and Macro Brand Ambassador Related to Soft and Hard Selling Language on Purchase Decision of Piero Shoes in Jakarta, Indonesia." Dalam perkuliahannya, ia memiliki pengalaman berkesan bersama dosennya, Bu Nila Armelia Windasari, yang memberikan arahan dan bimbingan yang membuatnya mampu menghasilkan tesis berkualitas. Ia juga belajar tentang pentingnya mengaplikasikan ilmu dalam dunia nyata dan mengingatkan bahwa esensi dari pendidikan tinggi adalah kemampuan untuk memanfaatkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
Dr. Tirta memiliki prinsip hidup yang kuat, bahwa kerja keras dan ketulusan adalah kunci utama dalam mencapai kesuksesan. Sebagai seorang dokter dan pengusaha, ia tidak melupakan tugas dan tanggung jawab sosialnya untuk membantu masyarakat luas. Ia percaya bahwa gelar dan pencapaian akademis harus dibarengi dengan manfaat nyata bagi lingkungan sekitar. Melalui Shoes and Care dan konten edukatifnya, Dr. Tirta terus berusaha memberikan dampak positif, terutama bagi mereka yang kurang beruntung. Selain itu, ia berencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S3 dengan topik yang menggabungkan digital marketing dan kesehatan, agar bisa memberikan kontribusi lebih besar di masa mendatang.
Profil Dr. Tirta merupakan inspirasi bagi banyak orang, terutama kalangan muda. Ia membuktikan bahwa kesuksesan dapat diraih melalui kerja keras, ketekunan, dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup. Sebagai dokter yang juga berperan sebagai pengusaha dan influencer, Dr. Tirta menunjukkan bahwa profesi apa pun, jika dilakukan dengan komitmen dan nilai-nilai kebaikan, dapat menjadi jalan untuk memberikan manfaat bagi sesama.