Mohon tunggu...
Muhamad Aqil Maulana
Muhamad Aqil Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Harimau mati meninggalkan taring, manusia mati meninggalkan nama

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apa Dampak yang Akan Terjadi jika Sulit Dapat Akses Air Bersih

7 Agustus 2024   15:00 Diperbarui: 7 Agustus 2024   15:04 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akses Air Bersih (Sumber : Bluewater Sweden via Unsplash.com)

Air bersih merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi kesehatan manusia. Namun, di banyak daerah perkotaan, akses terhadap air bersih masih menjadi masalah besar. Kurangnya akses air bersih tidak hanya berdampak pada kenyamanan hidup, tetapi juga membawa konsekuensi serius bagi kesehatan masyarakat. Artikel ini akan mengulas bagaimana kurangnya akses air bersih berdampak pada kesehatan masyarakat di perkotaan dan jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh air kotor.

Pentingnya Akses Air Bersih

Air bersih penting untuk berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari memasak, minum, mandi, hingga sanitasi. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan berbagai penyakit yang berpotensi fatal. Di daerah perkotaan, di mana kepadatan penduduk tinggi, tantangan dalam menyediakan air bersih semakin kompleks. Infrastruktur yang tidak memadai, pencemaran lingkungan, dan tingginya permintaan air membuat akses air bersih menjadi masalah yang mendesak untuk segera diatasi.

Penyakit yang Disebabkan oleh Air Kotor

  1. Diare Diare merupakan penyakit yang sangat umum terkait dengan konsumsi air kotor. Bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Vibrio cholerae yang sering ditemukan dalam air yang terkontaminasi, dapat menyebabkan diare yang parah. Di beberapa kasus, terutama pada anak-anak dan orang tua, diare bisa berakibat fatal akibat dehidrasi.

  2. Kolera Kolera adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini sering menyebar melalui air minum yang terkontaminasi dan dapat menyebabkan diare akut dan dehidrasi yang parah. Jika tidak segera ditangani, kolera bisa berujung pada kematian dalam waktu yang singkat.

  3. Hepatitis A Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A, yang sering ditularkan melalui air yang terkontaminasi. Penyakit ini menyebabkan gejala seperti demam, mual, nyeri perut, dan jaundice (kuning pada kulit dan mata). Meski tidak selalu berakibat fatal, hepatitis A dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan memerlukan waktu pemulihan yang panjang.

  4. Demam Tifoid Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang sering menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Gejala demam tifoid meliputi demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, dan kelemahan. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa berakibat fatal.

  5. Infeksi Cacing Air yang tercemar juga dapat menjadi sarana penularan berbagai jenis cacing parasit, seperti cacing tambang dan cacing gelang. Infeksi cacing dapat menyebabkan malnutrisi, anemia, dan berbagai masalah kesehatan lainnya, terutama pada anak-anak.

Dampak Lanjutan dari Kurangnya Akses Air Bersih

Selain penyakit-penyakit di atas, kurangnya akses air bersih juga memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan masyarakat. Misalnya, dehidrasi kronis akibat kurangnya air minum yang bersih dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan berbagai penyakit ginjal. Kurangnya sanitasi yang layak juga berkontribusi pada penyebaran penyakit kulit dan infeksi saluran kemih.

Di samping itu, kurangnya air bersih juga berdampak pada kesehatan mental. Ketidakpastian tentang ketersediaan air bersih dapat menimbulkan stres dan kecemasan, yang pada gilirannya mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional individu.

Solusi dan Upaya yang Diperlukan

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat itu sendiri. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  • Peningkatan Infrastruktur: Investasi dalam pembangunan dan perbaikan infrastruktur air dan sanitasi sangat penting. Sistem distribusi air yang efisien dan fasilitas pengolahan air yang memadai dapat memastikan akses air bersih bagi seluruh penduduk perkotaan.

  • Edukasi Masyarakat: Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan cara-cara mengolah air agar aman untuk dikonsumsi bisa membantu mengurangi risiko penyakit.

  • Pengelolaan Limbah yang Baik: Sistem pengelolaan limbah yang baik dapat mencegah pencemaran air tanah dan sumber-sumber air minum.

  • Pengawasan Kualitas Air: Pemerintah perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap kualitas air yang didistribusikan ke masyarakat. Pengujian rutin dan tindakan cepat terhadap kontaminasi sangat penting.

Kesimpulan

Kurangnya akses air bersih di permukiman perkotaan membawa dampak serius bagi kesehatan masyarakat. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh air kotor dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang serius, bahkan kematian. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama untuk meningkatkan akses air bersih dan memperbaiki sanitasi demi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Edukasi, pembangunan infrastruktur, dan pengelolaan limbah yang baik adalah beberapa langkah penting yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun