Mohon tunggu...
Muhamad Aqil Maulana
Muhamad Aqil Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Harimau mati meninggalkan taring, manusia mati meninggalkan nama

Selanjutnya

Tutup

Worklife

4 Cara Tambah Penghasilan Zaman Dulu dan Zaman Kini

2 Desember 2023   17:00 Diperbarui: 3 Desember 2023   06:36 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendapatan pasif menjadi semakin penting dalam strategi keuangan, dan perubahan dalam cara mencapainya terjadi seiring waktu. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat cara untuk meningkatkan pendapatan pasif, baik dulu maupun sekarang, dengan memberikan perbandingan antar poin-poin tersebut.

Dulu

1. Tambah Jam Lembur

Dulu, banyak orang cenderung meningkatkan pendapatan mereka dengan menambah jam lembur di tempat kerja. Meskipun ini dapat meningkatkan penghasilan, namun kerap kali mengorbankan waktu luang dan keseimbangan hidup. Tidak hanya itu, dampak jangka panjang terhadap kesehatan fisik dan mental sering kali diabaikan.

2. Tunggu Naik Jabatan

Strategi lain adalah dengan menunggu naik jabatan di tempat kerja. Namun, pendekatan ini memerlukan kesabaran dan tidak selalu memberikan jaminan kenaikan penghasilan yang signifikan. Selain itu, persaingan di lingkungan kerja dapat membuat naik jabatan menjadi tantangan tersendiri.

3. Tunggu Bonus dan Tunjangan

Menunggu bonus atau tunjangan merupakan cara umum lainnya untuk meningkatkan pendapatan. Namun, hal ini sangat tergantung pada kebijakan perusahaan dan tidak selalu dapat diandalkan. Banyak faktor yang dapat memengaruhi besarnya bonus, seperti performa individu atau kondisi keuangan perusahaan.

4. Buka Bisnis

Buka bisnis merupakan langkah besar untuk mencapai pendapatan pasif, terutama karena bisnis dapat terus berjalan tanpa kehadiran langsung pemilik. Meskipun demikian, dulu, memulai bisnis seringkali memerlukan modal besar dan risiko yang tinggi.

Sekarang

1. Investasi Diri

Saat ini, pendekatan yang semakin populer adalah dengan berfokus pada investasi diri. Pelatihan, kursus, dan pengembangan diri dapat membuka pintu untuk peluang baru. Dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, seseorang dapat menjadi lebih berharga di pasar kerja atau bahkan memulai usaha sendiri.

2. Investasi Aset

Investasi dalam aset, seperti properti atau saham, tetap menjadi metode yang efektif untuk membangun pendapatan pasif. Keuntungan dari investasi aset adalah potensi pertumbuhan nilai dan pendapatan yang dapat dihasilkan dari dividen atau sewa.

3. Investasi Digital

Era digital membuka peluang baru dengan investasi digital. Melalui aplikasi investasi, cryptocurrency, atau platform crowdfunding, seseorang dapat berpartisipasi dalam pasar keuangan dengan modal yang lebih kecil. Kelebihan lainnya adalah aksesibilitas yang lebih besar dan potensi keuntungan yang cepat.

4. Buka Bisnis

Meskipun membuka bisnis masih menjadi cara yang efektif untuk pendapatan pasif, sekarang lebih mudah dengan kemajuan teknologi. Bisnis online atau bisnis yang memanfaatkan platform digital dapat lebih cepat terhubung dengan pasar, memungkinkan pemiliknya untuk meraih peluang lebih luas.

Kesimpulan

Melihat perbandingan antara strategi dulu dan sekarang, jelas terlihat bahwa perubahan dalam dunia kerja dan teknologi telah membentuk cara kita mendekati pendapatan pasif. Dulu, fokus pada waktu kerja ekstra atau naik jabatan mungkin lebih umum, sementara sekarang, investasi dalam diri sendiri dan aset menjadi lebih diutamakan. Penting untuk memahami bahwa evolusi ini menciptakan peluang baru, dan bagi masyarakat umum yang ingin meningkatkan pendapatan pasif, mengadopsi pendekatan yang sesuai dengan perubahan zaman menjadi kunci kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun