Penggunaan layanan paylater telah menjadi semakin umum dalam kehidupan sehari-hari, menawarkan kemudahan berbelanja tanpa perlu membayar segera. Namun, di balik kenyamanan ini, terdapat sejumlah dampak negatif yang perlu diperhatikan. Artikel ini akan mengulas tujuh dampak negatif dari penggunaan paylater.
1. Pembelanjaan Impulsif yang Tidak Terkendali
Salah satu dampak negatif utama dari paylater adalah mendorong pembelanjaan impulsif. Ketika seseorang tahu bahwa mereka dapat membayar di kemudian hari, mereka cenderung lebih mungkin untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, mengakibatkan penumpukan utang yang tidak perlu.
2. Utang yang Menumpuk
Paylater, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan tumpukan utang yang sulit untuk dibayar kembali. Ini dapat mengakibatkan beban finansial yang berat dan mempengaruhi stabilitas keuangan seseorang.
3. Beban Bunga yang Meningkat
Salah satu aspek penting dari layanan paylater adalah bunga yang harus dibayar jika tagihan tidak dibayarkan tepat waktu. Tingkat bunga pada layanan ini sering kali cukup tinggi, dan jika utang tidak segera dilunasi, jumlah bunga yang harus dibayar bisa menjadi sangat besar.
4. Potensi Masalah Keuangan Jangka Panjang
Penggunaan paylater yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan masalah keuangan jangka panjang. Ini dapat mencakup penurunan skor kredit, kesulitan dalam mendapatkan pinjaman lainnya, dan bahkan potensi kebangkrutan jika utang terus menumpuk.
5. Gangguan terhadap Rencana Keuangan Pribadi