Mohon tunggu...
Muhamad Aqil Maulana
Muhamad Aqil Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Harimau mati meninggalkan taring, manusia mati meninggalkan nama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sayangnya, Guru Bukanlah Profesi Impian

11 Agustus 2023   08:00 Diperbarui: 11 Agustus 2023   08:02 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ditanyakan kepada para generasi muda mengenai cita-cita mereka, mungkin banyak yang bilang ingin jadi dokter, polisi, astronot, dan lain sebagainya. Tapi, seberapa banyak dari mereka yang ingin menjadi guru?


Guru: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Guru, sebuah profesi yang mungkin tak selalu menjadi impian banyak orang. Meskipun demikian, peran guru tak dapat diabaikan begitu saja. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang membentuk generasi mendatang dan memberikan fondasi bagi perkembangan masyarakat. Namun, kenyataannya adalah kebanyakan masyarakat menjadi guru hanya karena menjadi pelarian saja. Mereka tidak dapat pekerjaan di bidang lain dan menjadikan guru sebagai pelarian. 

Alasannya pun mudah, "Menjadi guru itu gampang. Ketika malas, bisa memerintahkan para murid untuk buka buku dan belajar sendiri". Padahal, menjadi seorang guru tidak semudah seperti yang dibayangkan. Output dari hasil didikan kita sangat penting.

Mengapa Guru Bukan Pilihan Utama?

Terdapat beberapa alasan mengapa profesi guru tidak diminati sebagaimana profesi lainnya. Salah satu alasannya adalah kurangnya penghargaan sosial dan finansial terhadap guru. Dalam masyarakat yang serba kompetitif, pekerjaan di bidang lain seringkali dianggap lebih bergengsi dan menguntungkan secara materi. Hal ini menyebabkan banyak individu cenderung mengabaikan potensi karier sebagai seorang pendidik.

Selain itu, beban kerja yang tinggi dan tantangan yang kompleks di dunia pendidikan juga dapat menjadi faktor penghambat. Guru tidak hanya bertugas memberikan pelajaran di kelas, tetapi juga harus melibatkan diri dalam pembimbingan siswa, mengatasi masalah disiplin, dan berinteraksi dengan orangtua. Tekanan tersebut seringkali mengakibatkan beban kerja yang meningkat dan waktu yang terbatas untuk bersantai.

Tantangan dan Dampak Pendidikan

Tantangan dalam bidang pendidikan juga turut berpengaruh terhadap citra profesi guru. Kurangnya fasilitas dan sumber daya, serta sistem pendidikan yang belum selalu mendukung inovasi dan perkembangan guru, dapat membuat profesi ini terasa kurang menarik. Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa perubahan dimulai dari seorang guru. Guru memiliki peran kunci dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat melalui pendidikan.

Menjadikan Guru sebagai Inspirasi

Meski banyak tantangan, menjadi seorang guru memiliki dampak besar yang tak ternilai. Guru memiliki kesempatan untuk membentuk pikiran dan karakter generasi mendatang, menjadi pendorong perubahan, dan menginspirasi para siswa untuk meraih impian mereka. Penting bagi masyarakat untuk memberikan penghargaan yang layak kepada guru, baik dalam bentuk insentif maupun pengakuan atas peran penting yang mereka lakukan.

Kesimpulan

Profesi guru mungkin bukanlah impian utama bagi banyak orang, tetapi peran guru sangatlah penting dalam pembentukan masa depan. Penghargaan dan dukungan terhadap guru dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan di mana menjadi guru merupakan pilihan yang dihormati dan diidamkan. Jika kita mampu mengubah persepsi tentang profesi ini, kita akan melihat lebih banyak individu yang dengan bangga menyatakan, "Saya ingin menjadi seorang guru."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun