Mohon tunggu...
Muhamad Aqil Maulana
Muhamad Aqil Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Harimau mati meninggalkan taring, manusia mati meninggalkan nama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ini 6 Hal yang Sering Jadi Overthinking Para Remaja

8 Agustus 2023   17:00 Diperbarui: 8 Agustus 2023   17:03 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Overthinking remaja (Muhmed Alaa El-Bank via Unsplash.com)

Pertumbuhan dan perjalanan menuju kedewasaan di usia 20-an adalah fase yang menarik, tetapi juga penuh dengan tantangan dan persoalan yang kompleks. Di usia ini, banyak remaja yang sering terjebak dalam pola berpikir berlebihan atau yang dikenal dengan istilah "overthinking". Overthinking bisa menjadi hal yang mengganggu dan menguras energi, menghambat kemajuan, dan bahkan berdampak negatif pada kesejahteraan mental. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa persoalan yang sering menjadi pemicu overthinking di kalangan remaja usia 20-an dan bagaimana mengatasi tantangan-tantangan tersebut untuk mencapai keseimbangan dan kebahagiaan.

1. Perasaan Tidak Aman tentang Masa Depan
Di usia 20-an, banyak remaja yang mulai merasa cemas tentang masa depan mereka. Pertanyaan seperti, "Apa yang akan saya lakukan setelah lulus kuliah?" atau "Apakah saya akan sukses dalam karier saya?" sering menghantui pikiran mereka. Overthinking tentang masa depan dapat membuat seseorang merasa tidak yakin dan tidak percaya diri dalam mengambil keputusan.

Solusi: Sadari bahwa tidak ada yang dapat merencanakan segalanya dengan sempurna. Cobalah fokus pada langkah-langkah kecil yang dapat diambil untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari mentor, teman, atau profesional dalam mengatasi ketidakpastian tentang masa depan.

2. Tekanan Sosial dan Standar Kecantikan
Di usia 20-an, remaja sering merasa tertekan oleh ekspektasi sosial dan standar kecantikan yang diterapkan oleh media dan masyarakat. Mereka mungkin merasa perlu untuk selalu tampil sempurna dan berusaha memenuhi standar yang tidak realistis.

Solusi: Ingatkan diri sendiri bahwa kecantikan sejati berasal dari dalam. Cobalah untuk menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya. Jangan membandingkan diri dengan orang lain karena setiap individu memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Fokus pada pengembangan diri dan membangun rasa percaya diri dari dalam.

3. Kekhawatiran tentang Hubungan dan Cinta
Masa muda adalah saat yang penuh dengan hubungan dan percintaan. Remaja usia 20-an seringkali overthinking tentang apakah mereka sudah menemukan pasangan yang tepat, apakah hubungan mereka akan bertahan, atau apakah mereka akan merasa kesepian.

Solusi: Ingatkan diri sendiri bahwa hubungan adalah perjalanan yang dinamis dan memerlukan komitmen dan komunikasi yang baik. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika hubungan tidak berjalan sesuai rencana. Berbicaralah dengan pasangan tentang harapan dan ketakutan, dan bersama-sama cari cara untuk memperkuat ikatan di antara kalian.

4. Perasaan Tidak Mampu Memenuhi Harapan Orang Tua
Saat mencapai usia 20-an, remaja sering merasa tekanan untuk memenuhi harapan orang tua mereka. Overthinking tentang ekspektasi orang tua dapat membuat mereka merasa tertekan dan tidak bebas dalam membuat keputusan sendiri.

Solusi: Terbuka dan jujur dengan orang tua tentang perasaan dan kekhawatiranmu. Bicarakan harapan dan impianmu serta berusaha untuk mencapai keseimbangan antara keinginanmu dan harapan mereka. Ingatkan orang tua bahwa kebahagiaan dan kesuksesan sejati adalah ketika kita hidup sesuai dengan nilai-nilai dan keinginan pribadi kita.

5. Rasa Takut akan Kegagalan
Di usia 20-an, remaja seringkali menghadapi tekanan untuk sukses dalam karier dan kehidupan. Rasa takut akan kegagalan bisa menjadi pemicu overthinking yang menghambat mereka dalam mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.

Solusi: Lihatlah kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan tumbuh. Cobalah untuk memahami bahwa kegagalan adalah peluang untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan diri. Jangan biarkan rasa takut menghalangi kamu untuk mencoba hal-hal baru dan mengambil langkah maju dalam mencapai tujuanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun