Ali dilema apakah dapat menikahi anaknya rasul
Melihat kedua orang sahabat yang sangat dekat dengan nabi saja ditolak. Ia pun mulai merasa minder soal lamarannya. Namun, Ali masih tetap memendam dan tidak bercerita kepada siapa pun soal perasaannya.
Abu Bakar dan Umar berinisiatif untuk menyemangati Ali. Mereka berpirasat bahwa lamaran Ali akan diterima oleh rasulullah.
Ali melamar Fathimah
Setelah disemangati oleh para sahabatnya, Ali memberanikan diri untuk datang kepada rasul dan melamar anaknya rasulullah.
Ketika datng dan setelah menyatakan cintanya kepada rasul, rasul menjawab, "Marhaban". Ali pun bingung bercampur takut soal apa yang dikatakan oleh rasul.
Para sahabatnya pun penasaran soal bagaimana hasilnya. Ali berkata bahwa rasul hanya menjawab "Marhaban". Kedua sahabatnya pun mengatakan bahwa itu artinya rasul menerima Ali sebagai menantunya.
Ali diperintahkan untuk mencari mahar semampunya dan menikah dengan Fathimah.
Romantisnya Ali dan Fathimah
Setelah menikah, mereka duduk berdua di kamar. Ali berkata, "Wahai Fathimah! Sebelum aku menikah denganmu, ada seorang wanita yang sangat aku cinta dan kau adalah orang pertama yang tahu soal ini."
"Siapa itu wahai suamiku?" Tanya Fathimah penasaran bercampur cemburu karena bicara soal wanita.