Mencari orang yang tepat untuk dijadikan sebagai pendamping merupakan sesuatu yang sangat sulit. Tanda-tandanya sangat sulit dipahami. Terlebih bagi Kamu yang belum pernah menjalin hubungan sebelumnya.
Walaupun saya belum pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis, saya sangat suka sekali berkumpul dengan orang-orang yang mahir menjalin hubungan. Dari orang-orang tersebutlah saya belajar mengenai banyak hal tentang tata cara berhubungan dengan lawan jenis. Berikut adalah beberapa hal yang harus Kamu pertimbangkan untuk memastikan apakah dia orang yang tepat untukmu atau bukan.
1. Apakah caranya menyelesaikan masalah membuatmu senang?
Masalah sudah pasti ada di segala aspek kehidupan meskipun kita tidak menginginkannya. Terlebih di dalam menjalin suatu hubungan, itu merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.
Persoalannya adalah bagaimana cara pasanganmu menyelesaikan masalah? Apakah mudah menemukan titik tengah? Apakah caranya menyelesaikan masalah dapat membuatmu senang?
Jika caranya menyelesaikan masalah membuatmu senang, sudah dipastikan dia adalah orang yang tepat.
2. Apakah dia bisa menjadi pendengar yang baik?
Tuhan menciptakan manusia dengan dua telinga dan satu mulut. Ini berarti manusia diperintahkan untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Pendengar yang baik merupakan orang yang sangat Kamu butuh dalam kehidupan.
Seseorang mungkin masih mau mendengarkan segala keluh kesahmu sekali dua kali. Namun, ketika Kamu berkeluh kesah berkali-kali kepada orang yang sama, ada kemungkinan orang tersebut sudah mulai tidak mendengarkanmu.
Pendengar yang baik juga akan lebih memperhatikan dirimu ketika dirimu berbicara, ia tidak fokus bermain Instagram, game, atau hal-hal lain. Ini bukan persoalan mendengar atau tidak, karena saya yakin siapa pun yang bermain smartphone mendengar apa yang dibicarakan oleh seseorang kepadanya. Ini soal perhatian.
Moyle berkata, "Sering kali kita terganggu oleh teknologi, layar, dan notifikasi. Perhatian sangat berperan besar dalam membentuk hubungan yang bermakna." Ini artinya, pasangan yang tepat tidak akan berfokus kepada hal-hal lain ketika dirimu berbicara.
3. Apakah dia bisa bergaul dengan keluargamu?
Pernikahan tidak hanya berfokus membangun rumah tanggamu sendiri saja, melainkan juga harus berfokus dalam menjalin hubungan dengan keluargamu. Jika hal ini tidak dilakukan, pernikahan akan hancur karena adanya cekcok antara mertua dan menantu.
Terlebih di dalam Islam, ketika dirimu sudah menikah dengan pasanganmu, maka orang tua dari pasanganmu otomatis juga menjadi orang tuamu. Kamu pun juga wajib untuk berbakti dengannya (apabila kamu lelaki). Apabila keluargamu senang dengan kehadirannya, maka Kamu tidak salah memilih pasangan.
4. Apakah dia berani berkorban demi dirimu?
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang mana kedua belah pihak saling berkorban, tidak menuntut salah satu pihak untuk berkorban. Jika Kamu merasakan bahwa dirimu saja yang sering berkorban sedangkan pasanganmu tidak berkorban pula, untuk apa dipertahankan?
Sadar atau tidak, kebanyakan manusia itu menuntut seseorang yang pernah ditolongnya untuk melakukan pengorbanan yang sama. Jika pun tidak ada tuntutan, pasti ada secercah harapan di dalam hatinya agar orang lain mau berkorban demi dirinya.
Referensi
https://www.kompas.tv/article/80378/umat-islam-wajib-berbakti-dan-hormat-pada-orang-tua
https://cantik.tempo.co/read/769321/berkorban-demi-cinta-untung-atau-rugi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H