[caption caption="www.laporpresiden.org"][/caption]
Presiden Jokowi baru-baru ini meng-endorse sebuah kanal aspirasi bernama www.laporpresiden.com. "Ada masalah di sekitar saudara? Laporkan ke saya melalui www.laporpresiden.org Kanal ini hasil kreativitas anak bangsa -Jkw" seperti dikutip Republika pada Senin (13/7) dari akun twitter pribadinya @jokowi. Sebelumnya, Jokowi juga membuka akun twitter pribadi dan fanpage facebook.
Ada banyak komentar, positif dan negatif, terutama perihal kanal aspirasi .org di atas. Ada yang mengkritik, kan sudah ada www.lapor.go.id. Apa gak tumpang tindih nantinya? Saling mangalahkan? Ada juga yang menyoroti tindak lanjut dari pelaporan. Katanya, banyak kanal laporan, tapi eksekusinya bagaimana? Apakah akan ditindaklanjuti atau hanya dihimpun tanpa solusi itu aspirasinya!
Pengaduan publik yang terintegrasi
Deputi Kepala Staf Presiden (KSP) Yanuar Nugroho membantah bahwa bakal ada kebingungan, tumpang tindih atau saling mengalahkan antar berbagai kanal aspirasi. Ia mengatakan laporpresiden.org dan lapor.go.id sudah terintegrasi dan bersifat komplementer dalam melayani pengaduan masyarakat. “Kanal LaporPresiden.org adalah hasil inisiasi publik, sedangkan www.lapor.go.id adalah hasil inisiasi pemerintah,” kata Yanuar melalui akun twitter pribadinya @yanuarnugroho.
Yanuar menambahkan bahwa engine lapor.go.id digunakan juga untuk meneruskan dan menindaklanjuti laporpresiden.org. Sebagai latar belakang, jelas Yanuar, sudah ada sejumlah kanal pengaduan yang diinisiasi publik maupun pemerintah sebelum diluncurkannya lapor.go.id.
"Sehingga lapor.go.id berfungsi bukan untuk meniadakan kanal yang sudah ada atau menghambat inovasi baru, melainkan sebagai sistem pengaduan nasional yang dapat menghubungkan seluruh kanal yang ada dalam rangka mewujudkan tata kelola pengaduan publik yang terintegrasi," papar Yanuar.
Dengan demikian, silakan saja masyarakat menggunakan kedua kanal yang ada untuk menyampaikan keluhan dan laporan mengenai kualitas pelayanan publik dan untuk berpartisipasi dalam memantau kemajuan pembangunan. Tak ada yang tumpang tindih toh? Tak ada yang saling mengalahkan, toh? Jadi berhenti mempertanyakan itu dan mulailah menyampaikan pengaduan, laporan, masukan dan kritik kepada Jokowi melalu kanal yang tersedeia. Hentikan caci maki di sembarang tempat!
FB dan Twitter
Saya selalu memberikan jempol kepada pejabat, siapapun, yang berani membuka akun FB dan Twitter. Artinya dia siap di-bully, siap meladeni hal-hal yang kadangkala tak perlu, harus sabar dan kalem. Demi kepentingan yang lebih besar, yaitu menampung aspirasi masyarakat, maka Jokowi pun kembali aktif di FB dan Twitter.
Akun @jokowi merupakan akun resmi dan terverifikasi milik Jokowi. "Ini menjadi penanda Presiden Jokowi secara resmi kembali aktif di akun media sosial twitter," ucap staf kepresidenan, Teten Masduki. Teten mengungkapkan, twitter merupakan salah satu platform media sosial karena memiliki 300 juta pengguna aktif di seluruh dunia dan 20 juta di antara pengguna aktif tersebut berada di Indonesia.
Dengan alasan itu, Teten dapat memahami mengapa Jokowi memilih twitter. "Selain Twitter, Presiden Joko Widodo juga menggunakan akun resmi Facebook terverifikasi," ucap Teten.
Pesan saya kepada kalian yang kerap mengkritik Jokowi, silakan me-mention beliau langsung melalui Twitter atau FB. Lakukan dengan cara baik. Tinggalkan cara-cara dzalim yang hanya menyebarkan kebencian. Lakukan kritik dengan penuh rasa optimisme!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H