Mohon tunggu...
Muhammad Andi Ghifari Munadi
Muhammad Andi Ghifari Munadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Manajemen Dakwah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

10 November 2024   14:50 Diperbarui: 10 November 2024   14:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penguatan peran keluarga dalam pendidikan anak.

                Keluarga merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan yang pertama dan utama, bagi anak-anak yang mulai tumbuh berkembang menuju dewasa. Dikatakan pendidikan pertama, Dikarnakan di dalam keluarga anak mendapatkan pendidikan dan bimbingan dari orangtuanya, dan anak mulai mengenal lingkungannya. Dan bisa dikatakan keluarga adalah lembaga utama untuk pendidikan anak karena di sana anak akan belajar dasar-dasar untuk mengembangkan potensi alamiahnya. Orang tua adalah pendidik utama anak-anak, terutama saat mereka masih kecil dan tumbuh kembang. Orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak dengan nilai-nilai keislaman sejak masa tumbuh kembangnya. Hal ini akan membuat anak terikat dengan ajaran Islam, baik dalam keyakinan maupun ibadah.

                Tugas dan tanggung jawab orangtua dalam pembentukan karakter hendaknya tidak dipahami dalam arti sempit, misalnya hanya menyuruh anak belajar, taat pada orangtua, menyuruh untuk tidak nakal, dan sebagiannya. Tetapi hendaknya ditekankan pada pengembangan potensinya secara optimal dan memberikan contoh sehingga karakter anak akan terbentuk sesuai perkembangan fisik dan psikisnya serta rohaninya tanpa paksaan ataupun intimidasi dari orangtua. Dan Keberhasilan pendidikan karakter pada anak lebih bergantung pada bagaimana kondisi dan peran yang dimainkan oleh keluarga. Anak lebih banyak menghabisakan waktunya ( masa perkembangan ) di dalam rumah atau berada dalam lingkungan keluarga. Keluarga dalam hal ini dapat dipandang sebagai pilar utama keberhasilan pendidikan karakter seorang anak. Dalam surat At-Tahrim menjelaskan tentang pentingnnya menjaga diri dan keluarga dari siksaan api neraka, yang dimaksud disini yaitu Perintah allah untuk selalu bertakwa kepada Allah swt dan berdakwah, pentingnya pendidikan islam sejak dini agar paham dengan agama yang diridhai Allah swt. Allah berfirman dalam surah At-Tahrim ayat 6 : "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang bahan-bahan bakarannya; manusia dan batu ( berhala ); neraka itu dijaga dan dikawali oleh malaikat-malaikat yang keras kasar ( layanannya ); mereka tidak menderhaka kepada Allah dalam segala uang diperintahkanNya kepada mereka, dan mereka pula tetap melakukan segala yang diperintahkannya".

                Untuk mengembangkan pendidikan karakter pada anak, keluarga perlu melakukan beberapa langkah strategis sebagai berikut:

1. Keteladanan dari orangtua dalam rumah tangga sangat penting. Orangtua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Keteladanan berpengaruh pada pendidikan karakter dan kehidupan anak. Anak melihat orang di sekitarnya sebagai contoh untuk sikap dan prilaku mereka. Apabila orang tua atau anggota keluarga lain bisa menjadi contoh yang baik. Seorang anak memiliki kemungkinan untuk menjadi seseorang dengan karakter yang unggul.

2. Perlunya membangun pola intraksi yang harmonis di antara sesama anggota keluarga. Intraksi yang dibangun di atas rasa cinta dan rasa percaya, dan akan membuat keluarga tetap berada dalam koridor keharmonisan meski diterpa masalah.

3. Diperlukan pola komunikasi yang dialogis dan partisipatoris antara orangtua dan anak maupun anggota keluarga lainnya. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tidak hanya menjadi dominasi orangtua sebagai pihak yang benar dan mengabaikan pihak lain, dalam hal ini adalah anak, tetapi komunikasi yanf mampu mendorong orangtua dan anak membangun kebersamaan.

4. Mendidik anak agar memiliki karakter yang lebih baik bukan hanya tanggung jawab keluarga,  Tetapi diperlukan tenaga dan kerja sama yang intensif antara keluarga, sekolah, ( lembaga pendidikan ), dan masyarakat. Kerja sama ketiganya bisa menjadi kunci keberhasilan pendidikan karakter pada anak.

 Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa anak usia 0-6 tahun cenderung meniru keluarganya dan ingin menjadi seperti mereka. Ini menegaskan pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak. Tanggung jawab keluarga dalam pendidikan anak adalah memberikan contoh yang baik kepada anak-anak serta mengajarkan kebiasaan yang positif, seperti tidak berbohong dan tidak berkata kasar. Oleh karena itu, keluarga harus mencontohkan dan membimbing sholat berjamaah, serta melatih anak dalam beribadah sholat. Semakin rajin keluarga dalam melaksanakan sholat, semakin mudah anak akan diajak ikut sholat bersama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan anak termasuk faktor keluarga yang berperan sebagai pendidik dan motivator anak, serta faktor lingkungan seperti keluarga, sekolah, pergaulan, sekitaran anak, dan motivasi anak itu sendiri.

Penulis : Muhammad Andi Ghifari Munadi

Dosen Pengampu : DR. Hamidullah Mahmud Lc,M.A.g

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun